Honda Pertahankan Posisi Tiga Besar Penjualan Mobil di Indonesia Semester I 2025
- account_circle Selviyani Mimie
- calendar_month Kam, 10 Jul 2025
- visibility 110

Honda Pertahankan Posisi Tiga Besar Penjualan Mobil di Indonesia Semester I 2025
OTOExpo.com , Jakarta – Honda boleh sedikit bernapas lega. Setelah paruh pertama tahun 2025 yang penuh guncangan dari melemahnya daya beli, hingga agresifnya pabrikan mobil listrik asal China PT Honda Prospect Motor (HPM) masih berhasil bertahan di posisi tiga besar penjualan retail nasional.
Dengan total penjualan 39.193 unit dari Januari hingga Juni 2025, Honda menunjukkan bahwa mereka masih punya taji di pasar otomotif Indonesia.
Tapi, pertanyaannya bukan sekadar “Apakah Honda masih kuat?”, melainkan “Sampai kapan bisa bertahan dari tekanan pasar yang makin brutal?”
Honda Brio Masih Jadi Tulang Punggung, HR-V Muncul Jadi Penyelamat Baru
Dalam laporan yang dirilis HPM, penjualan pada bulan Juni mengalami kenaikan 11% dibanding bulan Mei 2025. Kontributor utamanya?
- Honda Brio: 2.437 unit
- Honda HR-V: 1.555 unit
- Honda BR-V: 575 unit (naik 15%)
- Lainnya (CR-V, Civic, Accord, dll): 671 unit
Brio memang sudah jadi jagoan lama Honda di segmen LCGC dan city car. Tapi menariknya, kini sorotan mulai bergeser ke HR-V yang baru saja mengalami penyegaran dan langsung mencetak angka signifikan.
Mungkin inilah jawaban Honda untuk tetap relevan di tengah dominasi SUV murah ala pabrikan China yang makin menggoda, seperti Chery Omoda 5, Wuling Alvez, dan GWM Haval Jolion.

Di Balik Angka Naik, Ada Ancaman Serius
Meski berhasil mempertahankan posisi tiga besar, angka 39 ribu unit dalam enam bulan sebenarnya cukup stagnan, bahkan tertinggal dari beberapa rival yang mulai unjuk gigi dengan strategi baru dan produk lebih berani.
Belum lagi, sebagian dari 671 unit sisa yang terdiri dari model premium (CR-V, Civic, Accord) justru terlihat tidak terlalu menggigit lagi di segmennya.
Konsumen sekarang lebih sensitif harga, lebih suka fitur wah dengan harga miring, dan di sinilah pabrikan China bermain sangat cantik.
Bisa jadi, ke depan Honda harus lebih dari sekadar ‘bermain aman’ dan perlu langkah besar — mungkin di elektrifikasi atau pricing yang lebih agresif?
Honda: “Kami Siap Tempur di Semester Kedua!”
Yusak Billy, Sales & Marketing and After Sales Director PT HPM, mengaku optimis menghadapi semester kedua 2025, apalagi dengan digelarnya GIIAS 2025 (24 Juli – 3 Agustus 2025) yang bisa menjadi momen strategis Honda untuk menampilkan “amunisi baru”.
“Kami terus berkomitmen menghadirkan model yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat dengan kualitas dan value yang sudah terbukti,” kata Yusak dalam keterangannya.
Honda juga menjanjikan berbagai promo selama Juli, mulai dari:
- DP ringan*
- Cicilan terjangkau*
- Bunga rendah & tenor panjang*
- Promo test drive dan aktivitas booth di GIIAS 2025
(*Ket: penawaran tergantung dealer dan syarat ketentuan berlaku)
Elektrifikasi? Honda Perlu Lebih dari Sekadar Test Drive
Menarik untuk disimak, bahwa Honda juga menjanjikan kesempatan test drive model elektrifikasi di booth mereka saat GIIAS.
Tapi sampai hari ini, Honda Indonesia belum benar-benar masuk ke pasar mobil listrik murni dengan model mainstream yang siap head-to-head dengan Wuling Air ev, AION Y Plus, atau BYD Dolphin.
Sampai kapan Honda hanya bermain di segmen hybrid ringan atau mobil konsep?
Sementara Wuling dan BYD sudah menjual puluhan ribu unit EV di bawah Rp400 juta, Honda masih belum menunjukkan arah yang jelas dan itu cukup berisiko dalam persaingan jangka menengah.
Analisis Singkat: Main Aman Boleh, Tapi Jangan Terlambat
Honda memang masih “bernafas” di tengah tekanan pasar. Tapi terlalu lama bermain aman bisa membuat mereka seperti “kodok dalam panci panas” tidak sadar sampai akhirnya air mendidih.
Brio tetap berjaya, HR-V mulai bangkit, tapi pasar EV dan SUV murah sudah makin ganas. Jika tidak ingin digilas oleh agresivitas pabrikan-pabrikan baru yang lebih cepat dan lebih adaptif, Honda harus mulai berani: apakah itu dengan strategi elektrifikasi yang konkret, peluncuran model baru di segmen strategis, atau bahkan merevolusi strategi harga.
Honda Masih Di Atas, Tapi Harus Bergerak Cepat
Dengan 39.193 unit penjualan dan posisi tiga besar di semester pertama 2025, Honda Indonesia bisa tersenyum tapi jangan terlalu lama.
Karena gempuran SUV murah dan mobil listrik dari merek-merek non-Jepang kini makin masif.
GIIAS 2025 akan jadi ujian penting. Jika Honda hanya tampil ‘biasa-biasa saja’, jangan heran kalau semester kedua 2025 mulai menunjukkan penurunan posisi.
Semua mata tertuju ke booth Honda. Siap atau tidak, sekarang saatnya menyalip balik.**
.
.
.
.
.
- Penulis: Selviyani Mimie


