Mitsubishi Fuso Donasikan Truk ke SMK 1 Kamal Madura
- account_circle dimas
- calendar_month Sab, 10 Mei 2025
- visibility 82

Mitsubishi Fuso Donasikan Truk ke SMK 1 Kamal Madura
OTOExpo.com, Madura – Kabar keren muncul dari dunia pendidikan, khususnya buat anak-anak SMK di Madura. PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors alias KTB baru aja ngasih satu unit truk Mitsubishi Fuso Fighter ke SMK Negeri 1 Kamal, yang terletak di Pulau Madura, Jawa Timur.
Serah terima truk ini dilakukan pada Jumat, 9 Mei 2025, langsung di sekolahnya!
Truk ini bukan truk pajangan, ya. Tapi truk beneran yang bakal dipakai langsung sama siswa-siswi SMK buat belajar praktik otomotif.
Bisa dibilang, ini kayak laboratorium berjalan buat mereka.
Bukan Sekadar Donasi, Tapi Investasi Masa Depan
Truk Fuso Fighter yang dikasih ini jadi alat belajar yang super berguna. Nggak cuma buat ngoprek mesin, tapi juga buat kenalan sama teknologi kendaraan niaga terkini.
Jadi mereka nggak cuma ngerti teori, tapi juga bisa praktik langsung.
Acara penyerahan dilakukan oleh Prasetio Hartono (Administration & HR Director KTB) ke R. Syamsul Hadori (Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Kamal).
Hadir juga pejabat pendidikan seperti Pinky Hidayati dari Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Bangkalan dan jajaran dealer Mitsubishi Fuso di Madura.

KTB FUSO VEP
Donasi ini adalah bagian dari program CSR KTB yang dinamakan KTB FUSO Vocational Education Program (VEP).
Program ini memang fokus buat bantu dunia pendidikan, khususnya SMK, supaya lebih dekat sama dunia kerja.
Lewat KTB FUSO VEP, sekolah bisa dapet bantuan berupa kendaraan praktik, pelatihan guru dan siswa, sampai dukungan fasilitas belajar lainnya.
Kata Daisuke Okamoto, Presiden Direktur KTB:
“Kami ingin terus memberi kontribusi positif ke masyarakat, dan pendidikan adalah salah satu pilar pentingnya.”
Belajar Otomotif Nggak Lagi Sekadar Teori
Dengan adanya truk ini, siswa SMK Negeri 1 Kamal bisa langsung belajar dari truk sungguhan.
Mereka bisa bongkar pasang, pahami sistem kerja mesin, sistem kelistrikan, hingga teknologi kendaraan komersial modern.
Menurut Prasetio Hartono,
“Kami percaya, kualitas pendidikan vokasi sangat tergantung dari seberapa dekat siswa bisa menyentuh dunia industri. Dan kami ingin jadi jembatan untuk itu.”
Truk ini bukan cuma buat anak teknik kendaraan ringan, tapi juga bisa dimanfaatkan oleh jurusan lain yang berkaitan kayak teknik kendaraan berat, otomotif niaga, dan sistem kelistrikan.
Nggak Cuma Truk, Tapi Juga Dukungan Berkelanjutan
Yang menarik, KTB nggak cuma berhenti sampai donasi truk aja. Mereka juga kerja bareng dengan jaringan dealer resmi Mitsubishi Fuso dan KRTC (Krama Yudha Tiga Berlian Motors Regional Training Center) buat kasih pelatihan bersertifikat, praktik kerja lapangan, dan support teknis.
Bahkan guru-guru di SMK juga bakal dapet training supaya mereka bisa maksimal ngajarin siswa dengan materi dan alat terbaru.
Jadi, truk ini bukan cuma hadiah, tapi jadi pintu masuk buat kolaborasi jangka panjang.
Harapan Baru untuk SMK Negeri 1 Kamal
Pihak sekolah pun menyambut antusias bantuan ini. Mereka merasa dukungan dunia industri seperti ini sangat membantu meningkatkan kualitas pembelajaran.
Apalagi, nggak semua sekolah kejuruan punya akses ke kendaraan praktik modern seperti ini.
Dengan adanya Mitsubishi Fuso Fighter ini, para siswa jadi lebih siap terjun ke lapangan kerja setelah lulus nanti.
Mereka udah punya bekal skill, pengalaman, dan mental yang lebih matang.
Semoga Jadi Contoh untuk Perusahaan Lain
Langkah KTB ini patut banget diapresiasi. Nggak semua perusahaan mau turun langsung bantu pendidikan kejuruan kayak gini.
Semoga makin banyak perusahaan lain yang ngikutin jejak KTB, karena link and match antara dunia pendidikan dan industri itu penting banget.
Satu truk Fuso bisa jadi awal dari masa depan cerah buat puluhan, bahkan ratusan siswa.
Mereka jadi punya harapan lebih besar, dan tentu aja kesempatan yang lebih luas buat berkembang.

Kalau kamu pengen tahu lebih banyak soal program CSR Mitsubishi Fuso atau pengen cari tahu peluang kerja sama sekolah dengan industri, stay tuned terus ya.
Karena pendidikan yang kuat, harus didukung bareng-bareng dari pemerintah, sekolah, masyarakat, sampai dunia industri. ****
- Penulis: dimas


