News
light
Beranda » Tips » Hankook Tire Beberkan Kebiasaan Fatal Pengemudi yang Bikin Boros, Ban Cepat Aus, dan Rem Cepat Rusak!

Hankook Tire Beberkan Kebiasaan Fatal Pengemudi yang Bikin Boros, Ban Cepat Aus, dan Rem Cepat Rusak!

  • account_circle Abimanyu
  • calendar_month Kam, 30 Okt 2025
  • visibility 99

Hankook Tire Beberkan Kebiasaan Fatal Pengemudi yang Bikin Boros, Ban Cepat Aus, dan Rem Cepat Rusak!

Hankook Tire Ingatkan Pengendara Soal Dampak Kebiasaan Mengerem yang Kurang Tepat

 

 

OTOExpo.com , Jakarta –  Siapa sangka, kebiasaan kecil seperti cara menginjak rem ternyata bisa berdampak besar pada kendaraan kamu?

Menurut Apriyanto Yuwono, National Sales Manager Passenger Car Radial (PCR) PT Hankook Tire Sales Indonesia, banyak pengemudi di Indonesia yang belum sadar bahwa teknik pengereman yang salah bisa merusak mobil secara perlahan dari boros bahan bakar, kampas rem cepat habis, hingga menurunkan performa ban.

“Pengereman bukan cuma soal menghentikan kendaraan. Ini bagian dari cara mengontrol mobil dengan aman, efisien, dan presisi. Salah sedikit saja, dampaknya bisa merembet ke sistem lain,” jelas Apriyanto.

Nah, buat kamu yang masih suka rem mendadak atau tahan rem tangan kelamaan, siap-siap catat tips ini baik-baik. Yuk bahas satu per satu kesalahan paling umum yang sering dilakukan di jalan!

1. Terlalu Lama Gunakan Rem Tangan Saat Parkir

Kebiasaan meninggalkan rem tangan aktif terlalu lama, terutama di parkiran outdoor, bisa bikin kampas rem menempel di permukaan tromol.

Kalau sudah begini, saat mobil mau dijalankan, bagian kampas bisa lepas dan merusak sistem rem.

Kondisi makin parah kalau rem terakhir digunakan dalam keadaan basah atau lembap. Saran dari Hankook, kalau mau parkir lebih dari seminggu, gunakan balok pengganjal ban (tire stopper) sebagai gantinya. Simpel tapi bisa selamatkan sistem rem dari kerusakan fatal.

2. Mengandalkan Rem di Jalan Turun Panjang

Ini kebiasaan klasik, terutama buat yang sering touring ke daerah pegunungan. Banyak pengemudi masih menahan pedal rem terus-menerus di jalan turunan panjang.

Padahal, cara ini bikin sistem rem bekerja berlebihan dan meningkatkan suhu cakram hingga overheat.

Solusinya? Gunakan engine brake. Turunkan gigi agar mesin ikut menahan laju kendaraan. Selain itu, terapkan teknik intermittent braking, yaitu mengerem secara bertahap dan memberi jeda supaya sistem rem punya waktu untuk mendingin.

Dengan cara ini, kamu nggak cuma menjaga efisiensi rem, tapi juga mengurangi risiko rem blong yang sering jadi penyebab kecelakaan fatal di jalur menurun.

3. Rem + Kopling Bersamaan di Mobil Manual

Buat pengguna mobil manual, menekan rem dan kopling bersamaan memang terasa lebih aman, tapi sebenarnya tidak efektif. Saat kopling ditekan, hubungan mesin dan roda terputus.

Artinya, kamu kehilangan bantuan deselerasi alami dari mesin.

Efeknya? Mobil jadi lebih sulit dikontrol  apalagi di kecepatan tinggi. Cara yang benar adalah tekan rem dulu, baru gunakan kopling saat kecepatan sudah turun atau ketika mobil hampir berhenti.

Kata Apriyanto, “Gunakan kopling dan rem bersamaan hanya kalau benar-benar perlu, seperti saat kondisi macet parah atau berhenti mendadak. Selain itu, biarkan mesin bantu ngerem.”

4. Terlalu Sering Rem Mendadak

Rem mendadak memang kadang nggak bisa dihindari, tapi kalau jadi kebiasaan, efeknya bisa panjang. Gesekan ekstrem antara kampas dan cakram bikin permukaan ban cepat aus tidak merata, bahkan bisa terbentuk flat spot yang mengurangi daya cengkeram di jalan licin.

Kalau mobil kamu sudah dilengkapi sistem ABS (Anti-lock Braking System), cukup tekan pedal rem secara konstan tanpa dilepas supaya sistem bekerja menjaga traksi ban dengan optimal.

Hankook menegaskan, pengereman yang lembut dan terukur bukan cuma bikin mobil awet, tapi juga bikin perjalanan lebih nyaman.

5. Perawatan Rem dan Ban Jangan Diabaikan

“Teknik yang benar harus dibarengi dengan perawatan rutin. Ganti kampas rem kalau sudah mulai berdecit atau daya cengkeramnya berkurang. Dan tentu saja, pastikan kondisi ban selalu prima,” tambah Apriyanto.

Nah, bicara soal ban, Hankook juga menyarankan dua pilihan andalan mereka untuk menunjang gaya berkendara yang aman dan efisien: Hankook Kinergy Eco2 dan Hankook Ventus Prime 4.

Ban Rekomendasi dari Hankook

Hankook Kinergy Eco2 cocok buat kamu yang sering berkendara di perkotaan. Dengan teknologi Aqua-edge dan desain tapak khusus, ban ini punya daya cengkeram tinggi di jalan basah dan membantu menurunkan konsumsi bahan bakar.

Selain itu, tingkat kebisingannya juga rendah  bikin kabin lebih senyap dan nyaman.

Ban ini tersedia dalam ukuran ring 13 hingga 17 inci, ideal buat city car atau sedan kompak seperti Toyota Yaris, Honda City, hingga Suzuki Baleno.

Sementara itu, buat kamu yang suka perjalanan jauh, Hankook Ventus Prime 4 bisa jadi pilihan. Ban ini menggunakan High Mileage Compound, teknologi kompon yang meningkatkan kekakuan blok tapak dan memperpanjang umur ban.

Hasilnya? Daya tahan tinggi dan efisiensi bahan bakar yang lebih baik.

Ventus Prime 4 hadir dalam ukuran ring 16 sampai 19 inci, cocok buat SUV atau MPV besar seperti Hyundai Tucson, Toyota Innova Zenix, dan Honda CR-V.

Kedua ban ini sudah tersedia di jaringan resmi Hankook Tire Indonesia, dengan harga mulai dari Rp800 ribuan hingga Rp2 jutaan per unit, tergantung ukuran dan tipe kendaraan.

Pengereman Bukan Sekadar Injak Pedal

Teknik pengereman yang benar itu seperti seni  harus dilakukan dengan timing, ritme, dan kesadaran penuh. Salah sedikit saja, efek domino-nya bisa bikin rem cepat aus, ban rusak, bahkan risiko kecelakaan meningkat.

Dengan pemahaman teknik yang tepat dan dukungan ban berkualitas seperti Hankook Kinergy Eco2 dan Ventus Prime 4, pengemudi bisa menjaga kendaraan tetap prima sekaligus berkendara lebih aman dan efisien.

Karena pada akhirnya, kendaraan sehebat apa pun tetap butuh pengemudi yang tahu kapan harus melaju, dan kapan harus berhenti dengan bijak.****

  • Penulis: Abimanyu
  • Editor: RM.Dimas Wirawan

✈︎ Random Artikel ✈︎

expand_less