Bagi-Bagi Makanan Bergizi, WMS Serius Dukung Zero Hunger di Jakarta-Tangerang
- account_circle dennis
- calendar_month Ming, 20 Jul 2025
- visibility 57

Bagi-Bagi Makanan Bergizi, WMS Serius Dukung Zero Hunger di Jakarta-Tangerang
OTOExpo.com ,Jakarta – Di tengah banyaknya isu sosial yang tak kunjung usai, masih ada perusahaan yang benar-benar bergerak dan tidak sekadar berjanji di atas kertas.
Salah satunya adalah PT Wahana Makmur Sejati (WMS), main dealer sepeda motor Honda untuk wilayah Jakarta dan Tangerang.
Lewat program tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) yang dijalankan secara reguler, WMS telah menyalurkan lebih dari 2.400 paket makanan bergizi untuk masyarakat pra sejahtera sejak awal tahun hingga Juni 2025.
Ini bukan sekadar kegiatan amal musiman, tapi bagian dari komitmen nyata mereka untuk mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) poin kedua: Zero Hunger.
Konsepnya Jelas, Eksekusinya Terarah
Paket makanan yang dibagikan WMS dirancang berdasarkan konsep “Isi Piringku” dari Kementerian Kesehatan. Jadi bukan hanya soal kenyang, tapi juga gizi seimbang: 50 persen sayur dan buah, 50 persen karbohidrat dan lauk. Langkah ini patut diapresiasi, karena seringkali bantuan pangan dari berbagai pihak hanya fokus pada kuantitas, bukan kualitas.

Distribusinya pun melibatkan tim internal, alias Wahanians, yang bertugas memastikan bantuan sampai tepat sasaran yaitu masyarakat pra sejahtera di ring 1 wilayah operasional perusahaan, seperti Jatake di Kabupaten Tangerang dan beberapa titik di Jakarta Pusat.
“Kami percaya bahwa akses terhadap makanan bergizi adalah hak setiap orang,” ujar Chief Corporate Affairs Wahana Artha Group, Michael Soekamto.
Visinya mulia, implementasinya pun sistematis. Bahkan, WMS menggandeng UMKM lokal untuk penyediaan menu makanan, sehingga program ini punya dampak ganda: membantu masyarakat dan menggerakkan roda ekonomi mikro.
Cukupkah 2.400 Paket untuk Melawan Lapar?
Namun, mari bicara jujur. Di satu sisi, 2.400 paket makanan selama enam bulan memang angka yang tidak kecil. Tapi kalau dilihat dari skala wilayah Jakarta-Tangerang, yang penduduknya mencapai puluhan juta, maka jumlah tersebut tentu belum menyentuh permukaan gunung es persoalan kelaparan kota.
Masih banyak keluarga yang kesulitan mengakses makanan sehat, terutama di wilayah padat seperti Tanah Tinggi, Cengkareng, Cipondoh, hingga wilayah industri di Serpong.
Apakah WMS mampu menjangkau mereka semua? Tentu tidak dalam waktu singkat dan mereka sendiri mengakui hal itu.
Karena itulah program ini akan terus berjalan dan dievaluasi berkala, sambil menambah titik distribusi secara bertahap. Ini penting agar upaya mereka tidak berhenti di simbolik semata.
Bukan Sekadar CSR, Tapi Komitmen Jangka Panjang
Satu hal yang membedakan program ini dengan sekadar “aksi PR” perusahaan biasa adalah konsistensinya. WMS menegaskan bahwa kegiatan ini bukan proyek sesaat, melainkan bagian dari agenda rutin.
Dan ini sejalan dengan filosofi besar yang mereka usung: Sinergi Bagi Negeri. Frasa ini mungkin terdengar normatif, tapi kalau diimplementasikan secara konsisten lewat program konkret seperti distribusi makanan bergizi, maka dampaknya bisa sangat berarti.
Apalagi, ketika banyak perusahaan hanya sekadar menempel logo SDGs di laporan tahunan tapi lupa praktik nyatanya, langkah WMS terlihat jauh lebih berani.
Kolaborasi: Kunci agar Program Ini Lebih Luas dan Tahan Lama
Yang menarik, WMS tidak bergerak sendiri. Mereka melibatkan UMKM lokal dalam penyediaan makanan, yang artinya uang belanja untuk bahan baku dan tenaga kerja tetap berputar di lingkungan sekitar. Ini bukan cuma soal memberi makan, tapi juga soal membangun ekosistem ekonomi berkelanjutan.
Namun untuk benar-benar mendorong perubahan sistemik, WMS juga perlu berkolaborasi dengan:
-
Pemerintah daerah, agar data warga rentan lebih akurat dan distribusi tepat sasaran.
-
Organisasi sosial, untuk memperluas jaringan distribusi dan dukungan logistik.
-
Masyarakat setempat, agar tercipta partisipasi aktif dan rasa memiliki terhadap program.
Program semacam ini juga bisa dikembangkan menjadi pelatihan gizi keluarga, atau bahkan katering berbasis komunitas, agar dampaknya lebih luas dari sekadar menerima bantuan.
Langkah Kecil, Tapi Penuh Arti
Apakah 2.400 paket makanan akan menghapus kelaparan di Jakarta-Tangerang? Jelas tidak. Tapi ini adalah langkah awal yang konkret dan penuh makna.
Di tengah situasi ekonomi yang makin menekan, bantuan sekecil apapun yang dilakukan secara terstruktur dan niat baik, tetap lebih baik daripada diam.
Harapannya, semakin banyak perusahaan yang mengikuti jejak WMS bukan karena ingin terlihat baik, tapi karena memang peduli.
Karena memerangi kelaparan bukan cuma tugas pemerintah atau lembaga kemanusiaan, tapi tanggung jawab kolektif seluruh elemen bangsa.
CSR Bukan Cuma Angka, Tapi Tentang Dampak
Di era di mana istilah “CSR” sering hanya jadi bahan presentasi manajemen atau penghias laporan keberlanjutan, WMS justru menunjukkan bahwa program sosial bisa berjalan secara sederhana namun berdampak.
Distribusi makanan bergizi yang dilakukan secara konsisten dan berbasis komunitas adalah bentuk nyata dari tanggung jawab sosial yang tidak sekadar formalitas.
Dan semoga, dari 2.400 paket yang dibagikan hari ini, lahir semangat baru untuk terus berbagi bukan hanya dari WMS, tapi juga dari kita semua.
- Penulis: dennis



