News
light
Beranda » National » Garda Oto dan Agung Toyota Tanam 3.000 Mangrove di Batam

Garda Oto dan Agung Toyota Tanam 3.000 Mangrove di Batam

  • account_circle Selviyani Mimie
  • calendar_month Sel, 24 Jun 2025
  • visibility 70

Garda Oto dan Agung Toyota Tanam 3.000 Mangrove di Batam

 

OTOExpo.com , Batam – Garda Oto dan Agung Toyota: 30 Tahun Bersama untuk Lingkungan?

Momen 30 tahun perjalanan Garda Oto di Indonesia ternyata bukan hanya soal perayaan internal dan selebrasi.

Lewat program Corporate Social Responsibility (CSR) terbarunya, perusahaan asuransi kendaraan dari Asuransi Astra ini berkolaborasi dengan Agung Toyota untuk menanam 3.000 bibit pohon mangrove di KBA Tua Bakau Serip, Batam.

Aksi ini bukan hanya sekadar seremonial, tapi dikemas sebagai bentuk kepedulian lingkungan sekaligus upaya memperkuat brand image mereka di mata pelanggan.

Namun di balik euforia, tentu banyak yang bertanya-tanya: seberapa besar dampak program seperti ini? Apa hanya sekadar strategi branding semata?

Atau benar-benar bagian dari upaya konkret untuk perbaikan lingkungan di kawasan pesisir Batam?

Simbol Kepedulian atau Strategi Pemasaran?

Dalam event Customer Gathering sekaligus perayaan ulang tahun ke-30, Garda Oto dan Agung Toyota melibatkan pelanggan dan keluarga dalam proses penanaman mangrove.

Menariknya, bibit mangrove ini didonasikan melalui program “Beli Polis Garda Oto = Donasi 1 Pohon” selama Mei 2025.

Dengan begitu, pelanggan seakan diajak berkontribusi langsung, membuat mereka merasa ikut ambil bagian dalam pelestarian lingkungan.

Namun, jangan lupakan fakta bahwa kawasan mangrove di Batam sudah lama terancam akibat pembangunan. Data Dinas Lingkungan Hidup setempat menunjukkan bahwa dalam delapan tahun terakhir, luas hutan mangrove di Batam berkurang drastis, dari 6.527 hektare pada 2015 menjadi hanya 4.820 hektare di 2023.

Masalah ini jelas lebih kompleks dan butuh penanganan jangka panjang ketimbang sekadar seremoni tanam pohon di satu hari.

Garda Oto dan Agung Toyota Tanam 3.000 Mangrove di Batam

Garda Oto dan Agung Toyota: Komitmen atau Hype Sementara?

Di mata publik, CSR sering kali dilihat sebagai kewajiban perusahaan, bukan inisiatif sukarela. Namun, komitmen ini bisa bermakna lebih jika benar-benar dilanjutkan secara berkelanjutan.

Dalam kolaborasi kali ini, sebanyak 2.000 bibit disediakan Garda Oto dan 1.000 bibit lainnya dari Agung Toyota.

Selain penanaman pohon, para peserta diajak membuat kerajinan piring dari anyaman – produk UMKM lokal KBA Tua Bakau Serip.

Di sini Garda Oto seakan ingin menyampaikan pesan bahwa mereka bukan sekadar menjual asuransi, tapi juga mau memberi dampak sosial dan lingkungan.

Program ini pun sejalan dengan target Astra Net Zero Scope 1 dan 2 pada 2050, sekaligus mendukung SDGs poin 13 soal perubahan iklim.

Tetapi agar dampaknya nyata, Garda Oto dan Agung Toyota harus mau melanjutkan program ini di luar event perayaan.

Jika hanya berhenti di sini, jangan salahkan publik kalau mereka menilai aksi ini sebagai greenwashing upaya mempercantik citra perusahaan semata.

Apa Dampaknya untuk Masyarakat dan Lingkungan?

Selain memperbaiki ekosistem pesisir, upaya seperti ini juga berdampak langsung pada masyarakat sekitar.

Dengan adanya mangrove, kawasan pesisir lebih tahan abrasi dan mampu menyerap karbon dalam jumlah besar.

Selain itu, mangrove juga menjadi habitat ikan dan biota laut lainnya, mendukung mata pencaharian nelayan lokal dan menjaga ketahanan pangan.

Di sisi lain, membuat kerajinan tangan berbahan anyaman dari UMKM setempat membuka peluang baru untuk meningkatkan ekonomi warga.

Ini bentuk pemberdayaan sekaligus edukasi lingkungan, agar warga ikut merasa memiliki dan mau merawat hasil tanamannya.

Acara Memorable, Tapi Harus Berkesinambungan

Selain penanaman mangrove, peserta juga diajak menikmati suasana Batam lewat beragam aktivitas di Elite Seasport.

Nuansa rekreasi ini menekankan konsep “memorable customer experience” ala Garda Oto. Namun jangan lupa, sejauh mana pengalaman ini bisa diingat pelanggan dan berdampak? Semua tergantung tindak lanjutnya.

Seperti kata Laurentius Iwan Pranoto, Head of PR, Marcomm, and Event Asuransi Astra, bahwa perayaan ini bukan cuma soal usia, melainkan soal simbol kepercayaan dan keberlanjutan.

Maka ke depannya, Garda Oto dan Agung Toyota perlu menghadirkan lebih banyak inisiatif serupa agar pesan baik ini tetap hidup.

Tantangan ke Depan

Pada akhirnya, kegiatan CSR seperti ini harus dilihat sebagai awal, bukan akhir. Tanam mangrove hari ini memang baik, tapi tugas perusahaan dan masyarakat baru dimulai.

Tanpa perawatan dan komitmen jangka panjang, 3.000 pohon hanya akan jadi angka di atas kertas.

Garda Oto dan Agung Toyota perlu membuktikan bahwa mereka serius, baik lewat pendampingan di lokasi, edukasi berkelanjutan, maupun melibatkan komunitas lokal agar mangrove tumbuh dan memberi manfaat nyata.

Jika ini berhasil, mereka bisa benar-benar membawa perubahan di kawasan pesisir Batam, dan bukan sekadar membuat perayaan ulang tahun mereka terlihat “hijau”. ***

.

.

.

.

.

  • Penulis: Selviyani Mimie

✈︎ Random Artikel ✈︎

expand_less