News
light
Beranda » Kendaraan » Uji Ekstrem Baterai Chery Tiggo 8 CSH di Jakarta

Uji Ekstrem Baterai Chery Tiggo 8 CSH di Jakarta

  • account_circle Pandito
  • calendar_month Sel, 17 Jun 2025
  • visibility 81

Uji Ekstrem Baterai Chery Tiggo 8 CSH di Jakarta

 

OTOExpo.com , Jakarta –  Biasanya produsen mobil melakukan uji tabrak, uji jalan, atau uji cuaca ekstrem di laboratorium. Tapi Chery malah datang dengan cara berbeda: mereka celupin baterai mobil hybrid-nya ke air laut selama 48 jam penuh. Bukan main.

Uji ekstrem ini dilakukan sebagai bagian dari kampanye bertajuk “Extreme Challenge  Chery Battery Test” yang digelar di PIK 2, Jakarta Utara, pada 17 Juni 2025.

Aksi ini jadi perhatian besar, bahkan sampai mengundang jurnalis dari luar negeri. Tapi di balik semua kemegahan acara dan jargon “keselamatan adalah kemewahan sejati,” publik tetap bertanya-tanya: ini inovasi nyata, atau hanya atraksi sensasional demi pencitraan?

Uji Ekstrem Baterai Chery Tiggo 8 CSH di Jakarta

Banjir di Jakarta

Kondisi jalanan di kota-kota besar Indonesia, terutama Jakarta, memang sudah akrab dengan banjir. Nggak heran kalau isu mobil hybrid atau EV yang terendam air masih bikin ragu banyak orang.

Apalagi kalau sampai ngomongin soal kerusakan baterai, potensi korsleting, atau bahkan kebakaran.

Nah, Chery mencoba menjawab semua keraguan itu dengan cara “nyeleneh tapi niat” yaitu merendam langsung baterai Chery TIGGO 8 CSH ke dalam air laut yang super korosif, bukan sekadar air biasa atau air tawar.

Setelah 48 jam, baterai dikeringkan, langsung dipasang kembali ke mobil, dan diuji jalan. Kalau masih nyala dan performanya normal, artinya baterai lolos ujian.

Kesan pertama? Berani banget.

Teknologi CSH

TIGGO 8 CSH bukan SUV biasa. Dia mengusung teknologi Chery Super Hybrid (CSH) dengan sistem plug-in hybrid canggih, termasuk baterai Lithium Iron Phosphate (LiFePO4) berkapasitas 18,3 kWh.

Baterai ini diklaim punya daya jelajah hingga 90 km dalam mode full EV, cocok untuk komuter harian.

Pengisian daya sudah mendukung fast charging dengan port CCS2, dari 30% ke 80% hanya dalam 20 menit.

Selain itu, baterainya juga sudah kantongi sertifikasi IP68 Waterproof, jadi teorinya memang tahan air dan debu dalam kondisi ekstrem.

Bukti Nyata

Chery menyebut pengujian ekstrem ini sebagai bagian dari program global mereka yang disebut “Mission Impossible”.

Sebelumnya, mereka sudah melakukan berbagai pengujian edan lain: mulai dari mobil diguling-gulingin (rollover), ditabrak dua arah sekaligus, sampai ditumpuk tujuh mobil.

Tapi saat dilakukan di Indonesia, konsepnya lebih kontekstual: menghadapi risiko banjir dan kelembaban tinggi.

Namun, dari sisi konsumen, kita sebetulnya butuh bukti lain yang lebih aplikatif: misalnya masa pakai baterai dalam 5 tahun, biaya penggantian unit, dan jaringan servis kalau baterai error atau rusak.

Struktur Baterai

Dari sisi teknis, baterai TIGGO 8 CSH ini memang kelihatan tangguh. Bukan cuma soal waterproof, tapi juga:

  • Memiliki 14 Safety Anchor Points untuk perlindungan struktur
  • 10 lapis perlindungan bawah, 15 lapis di sisi, dan 16 lapis insulasi termal
  • Tahan tekanan hingga 200 KN
  • Lolos uji jatuh dari ketinggian 4,9 meter
  • Tahan disemprot garam selama 720 jam
  • Dan bahkan tahan rendaman air selama 72 jam di pengujian internal sebelumnya

Tapi di lapangan, apakah proteksi ini benar-benar terasa oleh pengguna? Apa fitur-fitur keamanan itu akan bisa diandalkan kalau mobil tiba-tiba terjebak banjir di Kemang?

Di sinilah pentingnya edukasi langsung ke konsumen.

Keselamatan Memang Penting, Tapi Layanan Jangan Ketinggalan

Chery membawa semangat “keselamatan adalah kemewahan sejati”, dan itu bagus. Tapi jangan lupa: layanan purnajual dan ketersediaan sparepart juga bagian dari keselamatan.

Apa gunanya baterai kuat kalau saat rusak nggak ada tempat servis atau teknisinya belum siap menangani sistem hybrid dengan standar tinggi?

Konsumen Indonesia sudah cukup belajar dari “demam mobil China generasi pertama” yang susah cari onderdil dan servis.

Jadi, di tengah semua kemegahan dan demo teknis ini, yang paling penting tetap kepercayaan jangka panjang. Itu yang belum bisa diukur hanya dengan satu kali uji rendam.

Uji Jalan Setelah Perendaman

Setelah baterai diangkat dari perendaman 48 jam, rencananya akan langsung dipasang ke unit TIGGO 8 CSH dan dites jalan.

Inilah momen penentuan: apakah semua teori dan klaim yang dijelaskan bisa benar-benar bekerja di dunia nyata?

Kalau iya, tentu ini jadi nilai plus besar bagi Chery. Tapi kalau gagal, ini bisa jadi boomerang yang memperkuat anggapan bahwa aksi ini lebih banyak gimik ketimbang substansi.

Aksi Yang Cukup Hebat

Chery berhasil menarik perhatian dengan uji ekstrem yang dramatis dan berani. Tapi bagi pasar Indonesia, perhatian itu baru langkah awal.

Konsistensi layanan, edukasi teknis, dan jaminan purnajual akan jadi ujian sebenarnya. Konsumen Indonesia sudah makin cerdas, dan tak bisa lagi “dibeli” dengan sekadar acara heboh.

Kalau Chery bisa membuktikan bahwa inovasinya bukan cuma sekadar show, tapi juga andal saat banjir dadakan dan tetap hemat saat diservis maka mereka bisa benar-benar jadi penantang serius di pasar SUV hybrid nasional.

Uji Ketahanan Baterai di Indonesia juga mewujudkan komitmen Chery terhadap solusi rekayasa spesifik
pasar melalui strategi pengembangan yang dilokalkan.

Membangun momentum ini, Chery berencana untuk memperluas program tantangan keselamatan ekstremnya ke pasar global utama, termasuk Afrika Selatan, Brasil, dan Meksiko.

Seluruh inisiatif ini tidak hanya akan menetapkan tolok ukur keselamatan global baru untuk kendaraan elektrifikasi, melainkan juga mempercepat evolusi teknologi Chery Super Hybrid.****

.

.

.

.

.

  • Penulis: Pandito

✈︎ Random Artikel ✈︎

expand_less