Indonesia Vaper Movement 2019 Edukasi Untuk Pahami Sebelum Menghakimi

Indonesia Vaper Movement 2019 Edukasi Untuk Pahami Sebelum Menghakimi

 

OTOExpo.comKomunitas para pengguna vaper menggelar kegiatan “Indonesia Vaper Movement 2019” di bilangan Fatmawati, Jakarta Selatan. Dalam kegiatan tersebut, turut menghadirkan :

  • Prof. Dr. Achmad Syawqie Yazid, Pendiri Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP)
  • Peneliti YPKP, Dr. Amalia
  • Asosiasi Industri Vape
  • Komunitas
  • Regulator

Kegiatan yang berlangsung dari siang hingga malam hari tersebut, para penggiat vapers mengajak untuk sudah sepatutnya publik mendapat informasi menyeluruh secara mendalam, dari berbagai aspek baik medis, potensi industri, maupun regulasi, tentang produk Vape, sebelum masyarakat menilai Vape seperti apa.

“Selama ini acara Vape masih tertutup. Kali ini kita buat gebrakan untuk para pengguna vape maupun non vape bahwa sebenarnya vape itu menjadi salah satu solusi bagi mereka yang ingin berhenti merokok. Vape tidak seperti yang diberitakan di media-media dengan sisi negatifnya. Untuk itu kami menghadirkan beberapa pembicara untuk mengenal lebih dalam mengenai vape,” terang Rifqi Habibie Putra, Ketua Panitia Indonesia Vaper Movement 2019 dan juga Pendiri Komunitas Vape Indonesia.

Indonesia Vaper Movement 2019 Edukasi Untuk Pahami Sebelum Menghakimi
Indonesia Vaper Movement 2019 Edukasi Untuk Pahami Sebelum Menghakimi
Pahami Sebelum Hakimi

Mengusung tema “Berikan Vape kesempatan, Pahami Sebelum Hakimi!” dimana tidak hanya kalangan pengguna dan para pemangku kepentingan yang sudah familiar dengan Vape, tapi juga menyasar kalangan masyarakat umum untuk dapat menikmati acara ini. Kegiatan ini dikemas dengan aneka hiburan menarik,  menghadirkan musisi Ipang, dan banyak influencer Vape

Tujuan Acara

Adapun tujuan diselenggarakannya acara ini, adalah ingin membangun pemahaman dan stigma positif tentang vape. Menyebarkan hal positif dan baik tentang Vape, menepis segala keraguan dan tudingan miring tentang Vape.

Selain itu, juga menghadirkan sesi sharing para komunitas Vape yang melakukan edukasi lengkap seputar Vape, dari segi industri, regulasi, aspek kesehatan, aspek keamanan, serta potensi besar industri Vape.

Acara ini melibatkan seluruh asosiasi industri Vape di Indonesia yaitu;
  1. APVI
  2. AVI
  3. AVB
  4. APEM

Ada sekitar lebih dari 25 komunitas Vaper dari seluruh Indonesia yang turut hadir, antara lain; Vape Indonesia, IMVS, Hexohm, Therion Indonesia, dan masih banyak lagi.

Influencer Vape

Tak kalah, hadir juga kurang lebih sekitar 20-an influencer terkemuka di dunia Vape, mereka adalah pe-review Vape yang sudah termasyhur dikalangan pecinta Vape; seperti Arief Arisan, Fatrio, Renata, Nadine, Debora Chen, Vaperstuff dan banyak lagi.

Salah seorang tokoh komunitas Vaper Indonesia, Deekay Gerungan, yang akrab dipanggil Opa, mengatakan bahwa, “Saya senang sekali dengan semangat gerakan ini, dimana Vape tidaklah ekslusif tapi membuka diri kepada khalayak, sehingga khalayak dapat memahami dan menilai sendiri. Bahwa ternyata ada mitos negatif dan ada fakta positif tentang Vape.“

Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP)

Prof. Dr. Achmad Syawqie Yazid, Pendiri Yayasan Pemerhati Kesehatan Publik (YPKP) mengatakan bahwa, perlu adanya evaluasi klinis labolatoris menyeluruh oleh pemerintah untuk Vape.

“Masyarakat mempunyai hak untuk mengetahui informasi yang akurat tentang produk alternatif yang resikonya lebih rendah daripada rokok. Jika ada edukasi kepada publik dan telah dilakukan riset lokal, maka pemerintah akan menghasilkan kebijakan terbaik,” ujar Syawqie.

Kemudian, Ketua Koalisi Indonesia Bebas TAR (KABAR) Ariyo Bimmo, dalam diskusi berharap pemerintah segera membuat regulasi khusus bagi produk tembakau alternatif yang sesuai dengan karateristik produk dan profil risikonya.

“Regulasi tersebut harus berdasarkan kajian ilmiah yang komprehensif. Oleh karena itu, saya mendorong pemerintah, untuk melakukan kajian ilmiah mengenai produk tembakau alternatif di Indonesia. Sehingga, regulasi yang dibuat nantinya dapat berdasarkan bukti ilmiah dan data yang akurat,” tutur Ariyo.

Peneliti YPKP, dr Amalia

Dalam diskusi, Peneliti YPKP, dr. Amalia juga memberikan contoh, dengan memaparkan hasil penelitian YPKP tentang produk tembakau alternatif baru-baru ini, yang menunjukkan bahwa pengguna Vape memiliki resiko kesehatan dua kali lebih rendah dibandingkan perokok konvensional. Penelitian ini tentunya masih terus berlangsung.

Direktorat Jenderal Bea Dan Cukai

Data yang dilansir dari Direktorat Jenderal Bea dan Cukai, juga menjelaskan bahwa, kontribusi dari cukai tahun ini mencapai sekitar Rp 800 Milyar, dan diperkirakan akan meningkat di tahun depan.

Hal ini karena mayoritas industri Vape sudah patuh aturan, dan berkontribusi besar dengan tarif cukai Vape yang saat ini mencapai 57 persen. Menurut Bea Cukai, potensi penerimaan cukai dari Vape dapat mencapai Rp. 541,3 Milyar.

Industri Vape telah memperkerjakan hingga 50 ribu orang di sektor ini dan hingga November 2019, telah tedapat 209 pabrik di berbagai wilayah Indonesia.

Asosiasi Vape Bali

Senada dengan peningkatan tersebut, I Gede Agus Maha, mewakili Asosiasi Vape Bali, menekankan bahwa, “Secara ekonomi, keberadaan industri Vape dalam skala mikro telah banyak membantu para pengusaha UKM khususnya di Bali, baik dalam meningkatkan taraf ekonomi maupun menciptakan lapangan pekerjaan baru, tentunya ini adalah hal positif yang hadir bersamaan dengan tumbuhnya Vape di Indonesia.”

Salah seorang influencer Vape, Fatrio, menjelaskan bahwa industri Vape telah mengubah hidupnya, taraf hidup ekonominya sangat terbantu oleh industri Vape. Ia berkata “Saya akan memperjuangkan keberlangsungan industri Vape ini.”

Indonesia Vaper Movement 2019 Edukasi Untuk Pahami Sebelum Menghakimi

Pengunjung

Masyarakat luas yang hadir, juga menyambut baik acara ini. Wahyu, seorang pegawai swasta yang hadir di acara ini mengatakan, “Saya kini menjadi paham, selama ini saya tidak tahu menahu soal Vape karena tidak pernah berinteraksi dengan pengguna Vape, ternyata informasi yang disampaikan cukup menarik.”

Rosa, ibu rumah tangga yang datang dari Jakarta Timur, saat ditemui di lokasi acara juga menyambut positif. “Saya menilai sebagai alternatif dari rokok tembakau, Vape ternyata bisa dipertimbangkan. Selama ini saya hanya tahu satu sisi saja, kali ini di acara ini, saya dapat menyimak banyak diskusi berkualitas,” ujarnya.

 

https://news.google.com/publications/CAAqBwgKMN2gkQsw1PKlAw