News
light
Beranda » Kendaraan » Mitsubishi Grandis 2025 Comeback di Eropa

Mitsubishi Grandis 2025 Comeback di Eropa

  • account_circle Pandito
  • calendar_month Sel, 8 Jul 2025
  • visibility 78

Grandis Kembali! Tapi Mitsubishi-nya Di Mana Ya?

 

Mitsubishi Grandis 2025 Comeback di Eropa

 

OTOExpo.com , Eropa –  Setelah lebih dari satu dekade menghilang dari radar, nama Mitsubishi Grandis akhirnya dibangkitkan lagi.

Tapi kali ini, Grandis bukan lagi MPV keluarga tujuh penumpang seperti yang dulu wara-wiri di jalanan Indonesia. Versi 2025 ini tampil sebagai SUV kompak hybrid yang ditujukan khusus untuk pasar Eropa.

Kedengarannya menarik? Mungkin. Tapi kalau kamu penggemar berat Mitsubishi dan berharap banyak soal inovasi khas pabrikan Jepang ini, siap-siap kecewa.

Karena Grandis versi terbaru ini… lebih mirip Renault ketimbang Mitsubishi.

Rebadge atau Kolaborasi? Batasnya Tipis Banget

Secara teknis, Grandis 2025 memang “lahir” dari kolaborasi antara Mitsubishi dan Renault, dua brand dalam satu aliansi.

Mitsubishi Grandis 2025 Comeback di Eropa

Mobil ini dibangun di atas platform CMF-B, sama seperti Renault Captur. Bahkan diproduksi di pabrik Renault di Valladolid, Spanyol.

Kalau kamu perhatikan lebih dekat, banyak sekali elemen desain dan fitur yang identik dengan Captur. Oke, Mitsubishi memang menyisipkan Dynamic Shield Design khas mereka di bagian depan.

Tapi sisanya? Well, kayak mobil Eropa pada umumnya aja.

Mau dibilang kolaborasi, sah-sah aja. Tapi jangan heran kalau sebagian orang bilang ini cuma rebadge cantik dengan logo tiga berlian di kap mesinnya.

Teknologi Hybrid yang Lumayan Tapi Bukan Revolusioner

Grandis hadir dalam dua pilihan powertrain: MHEV (mild hybrid) dan HEV (full hybrid).

  • Versi MHEV memakai mesin bensin 1.3L turbo direct injection, tersedia dengan transmisi manual 6-percepatan atau 7DCT (dual-clutch).

  • Versi HEV menggabungkan mesin bensin 1.8L naturally aspirated dengan dua motor listrik, total output 115 kW. Ada juga baterai lithium-ion 1,4 kWh yang cukup buat manuver kota.

Mode berkendara? Ada tiga: EV-only (tenaga listrik penuh), Hybrid (mesin + motor), dan Regenerative (mengisi baterai saat deselerasi).

Plus, ada fitur E-Save yang bisa menjaga daya baterai tetap tersedia saat dibutuhkan.

Semuanya terdengar oke di atas kertas. Tapi, tidak ada yang benar-benar wow. Semua fitur ini sebenarnya sudah jadi standar di banyak SUV hybrid di kelasnya, bahkan dari brand non-premium.

Nama Besar, Kenangan Besar, Ekspektasi Juga Besar

Inilah masalah utama Grandis 2025: ekspektasi.

Nama Grandis dulu identik dengan MPV lapang, nyaman, dan andalan keluarga Asia, termasuk di Indonesia.

Ketika nama itu dibangkitkan untuk pasar Eropa, banyak yang berharap akan muncul kendaraan dengan karakter serupa mungkin MPV hybrid 7-seater dengan DNA khas Jepang.

Tapi realitanya, yang datang adalah SUV Eropa rasa Prancis yang ditempeli nama legendaris. Dan buat banyak orang, itu cukup mengecewakan. Karena bukan cuma soal desain atau teknologi, tapi juga soal jiwa dan karakter.

Strategi Mitsubishi: Praktis tapi Kurang Greget

Kita bisa maklum kenapa Mitsubishi memilih jalan ini. Mengembangkan mobil dari nol itu mahal dan butuh waktu lama.

Sementara pasar Eropa makin ketat dengan regulasi emisi dan permintaan mobil ramah lingkungan. Jadi, solusi paling cepat adalah: ambil dari Renault, ubah sedikit, jual dengan nama sendiri.

Secara bisnis, langkah ini mungkin efisien. Tapi dari sisi brand image, ini bisa jadi bumerang. Karena kalau setiap produk Mitsubishi di Eropa cuma jadi “turunan” dari Renault, perlahan identitas Mitsubishi sebagai pembuat mobil tangguh bisa hilang.

Layak Dinanti? Tergantung Harapanmu

Kalau kamu orang Eropa yang cari SUV hybrid compact buat harian, Grandis ini bisa jadi pilihan rasional. Desainnya oke, fitur lengkap, dan teknologi hybrid-nya cukup efisien untuk kebutuhan urban.

Tapi kalau kamu fans Mitsubishi yang berharap mobil ini bakal punya karakter kuat seperti Outlander atau Pajero, ya siap-siap kecewa.

Karena Grandis yang satu ini lebih cocok disebut Captur versi Jepang ketimbang Grandis versi masa depan.

Nama Besar, Isi Biasa Aja

Mitsubishi Grandis 2025 kembali ke panggung otomotif Eropa sebagai SUV hybrid yang modern dan praktis. Tapi di balik semua fitur dan desainnya, sulit menampik bahwa ini adalah produk hasil rebadge dari Renault.

Apakah ini langkah pintar? Bisa jadi.
Apakah ini Mitsubishi yang kita kenal? Mungkin tidak.

Nama Grandis memang kembali, tapi aura khas Jepang dan inovasi Mitsubishi belum sepenuhnya terasa. Dan buat sebagian besar pecinta otomotif, itu cukup bikin gigit jari.****

.

.

.

.

.

  • Penulis: Pandito

✈︎ Random Artikel ✈︎

expand_less