News
light
Beranda » Kendaraan » GWM ORA Si Kucing Listrik, Gaya Boleh, Cukup untuk Pasar Indonesia?

GWM ORA Si Kucing Listrik, Gaya Boleh, Cukup untuk Pasar Indonesia?

  • account_circle dimas
  • calendar_month Jum, 13 Jun 2025
  • visibility 94

GWM ORA Si Kucing Listrik, Gaya Boleh, Cukup untuk Pasar Indonesia?

 

OTOExpo.com , Jakarta –  Sejak kemunculannya di Tiongkok beberapa tahun lalu, GWM ORA terutama model Good Cat memang bikin heboh.

Desainnya retro-futuristik, lucu tapi tetap elegan, bikin banyak orang berpaling dari model EV yang biasanya kaku dan terlalu “masa depan”.

Dan sekarang, setelah sukses menggoda konsumen di Thailand dan Eropa, ORA siap cakar pasar Indonesia.

Tapi tunggu dulu. Di balik tampilan lucunya, seberapa siap sih GWM ORA buat bersaing di jalanan panas, macet, dan penuh tantangan kayak Jakarta? Yuk, kita bahas lebih dalam.

Sekilas Tentang ORA

GWM (Great Wall Motor) memperkenalkan ORA pertama kali pada 2018 sebagai lini kendaraan full listrik.

Nama ORA sendiri ternyata diambil dari “Euler” (si matematikawan legendaris), yang katanya melambangkan pendekatan logis dan presisi dalam desain.

ORA hadir dengan filosofi “Open, Reliable, Alternative” yang intinya ingin tampil beda, bisa diandalkan, dan tentunya jadi pilihan alternatif di tengah pasar EV yang mulai padat.

Dalam praktiknya? Ya, mostly bener sih, tapi ada juga catatan-catatan penting yang nggak bisa diabaikan begitu aja.

GWM ORA Si Kucing Listrik, Gaya Boleh, Cukup untuk Pasar Indonesia?

ORA 07

Dari Black Cat ke Lightning Cat

Sebelum sampai ke Indonesia, ORA sudah punya cukup banyak model. Yang paling dikenal tentu saja ORA Good Cat, alias Haomao di Tiongkok. Mobil ini pernah dijuluki sebagai EV paling imut dan stylish yang cocok buat kaum urban terutama yang peduli penampilan dan teknologi.

Selain Good Cat, ada juga:

  • ORA R1 (Black Cat): kecil, murah, tapi mulai kelihatan “tua” secara desain.
  • ORA White Cat: lebih simpel tapi minim fitur wah.
  • ORA Ballet Cat: target utamanya wanita, dengan desain feminin dan fitur seperti cermin rias & tempat makeup.
  • ORA 07 (Lightning Cat): sedan listrik sporty, performa tinggi, dan interior mewah.

Dari semua itu, yang paling berpotensi masuk Indonesia tampaknya Good Cat atau Ballet Cat—karena cocok sama selera pasar urban yang doyan tampilan “beda”.

GWM ORA: Imut, Canggih, dan Ramah Lingkungan

Jujur aja, GWM ORA punya cukup banyak kelebihan yang layak dilirik:

  • Desain beda sendiri. Di tengah lautan EV yang bentuknya mirip kapsul atau kotak sabun, ORA tampil beda. Desainnya ikonik, retro tapi tetap kekinian. Cocok banget buat yang pengen “nyentrik” di jalan.
  • Interior premium. Banyak yang kaget saat masuk kabin Good Cat. Ada ambient light, jok kulit, panoramic sunroof, sampai sistem infotainment kekinian. Kesan murah langsung hilang.
  • Fitur keselamatan lengkap. Dari AEB (Automatic Emergency Braking) sampai lane keeping assist, semua sudah ada. Bahkan di beberapa varian, sudah ada semi-autonomous driving.
  • Performa lumayan. Untuk mobil sekelas city car, akselerasi dan handling-nya cukup meyakinkan. Cocok buat harian di kota.
GWM ORA Si Kucing Listrik, Gaya Boleh, Cukup untuk Pasar Indonesia?

ORA Ballet Cat

Nah, ini dia bagian yang sering luput dari sorotan. Meski terlihat menggiurkan, ORA juga punya beberapa “PR” yang perlu dipertimbangkan oleh calon konsumen di Indonesia:

  1. After-sales masih tanda tanya. GWM Indonesia memang mulai aktif, tapi jaringan servis dan suku cadang khusus ORA? Belum jelas. Ini bisa jadi masalah besar buat EV yang sepenuhnya bergantung pada sistem elektronik.
  2. Harga belum tentu terjangkau. Di Thailand, Good Cat dijual mulai dari Rp500 jutaan. Kalau masuk sini tanpa insentif besar, bisa-bisa harganya nabrak pasar mobil Eropa.
  3. Belum terbukti di kondisi Indonesia. Cuaca panas ekstrem, banjir, dan kondisi jalan yang nggak selalu mulus belum tentu cocok buat semua EV apalagi yang belum punya sejarah panjang di sini.
  4. Gimik atau benar-benar fungsional? Beberapa fitur seperti cermin makeup di Ballet Cat atau desain yang terlalu “niche” bikin kita bertanya: ini mobil buat dipakai atau cuma buat gaya-gayaan?

Apakah GWM ORA Layak Dinantikan?

Kalau kamu penggemar desain unik, peduli sama planet, dan tinggal di kota besar dengan infrastruktur EV yang sudah cukup baik, maka GWM ORA bisa jadi pilihan menarik.

Tapi kalau kamu butuh mobil untuk segala kondisi, mengutamakan jaringan purna jual, dan menginginkan peace of mind jangka panjang, mungkin kamu harus pikir dua kali.

Saat ini, pasar EV di Indonesia memang lagi panas-panasnya, dan GWM ORA hadir di momen yang tepat.

Tapi apakah dia bisa bertahan di tengah kompetisi ketat dari brand Jepang, Korea, bahkan Eropa? Itu masih jadi pertanyaan besar.

GWM ORA adalah nafas segar di tengah tren mobil listrik yang kadang terlalu serius dan monoton. Ia datang dengan desain yang menghibur, fitur melimpah, dan semangat keberlanjutan.

GWM ORA Si Kucing Listrik, Gaya Boleh, Cukup untuk Pasar Indonesia?

ORA R1

Tapi di balik semua itu, ada sejumlah tantangan yang tidak bisa diabaikan dari harga, layanan, sampai adaptasi terhadap kondisi lokal.

Jadi, buat kamu yang naksir sama si “kucing listrik” ini, pastikan kamu nggak cuma jatuh cinta karena tampangnya. Karena gaya aja nggak cukup—apalagi di jalanan Indonesia yang keras dan penuh kejutan.

Kalau kamu ditawari GWM ORA sekarang, mau langsung booking atau mending tunggu lihat dulu track record-nya di Indonesia?*****

.

.

.

.

.

  • Penulis: dimas

✈︎ Random Artikel ✈︎

expand_less