Wahana Makmur Sejati & Bapas Ciangir Hadirkan Pelatihan Teknik Motor Honda – Komitmen CSR Berkelanjutan
- account_circle dimas
- calendar_month Ming, 30 Nov 2025
- visibility 30

Wahana Makmur Sejati Teken MOU dengan Bapas Kelas II Ciangir, Hadirkan Pelatihan Teknik Sepeda Motor Honda
Wahana Makmur Sejati & Bapas Ciangir Hadirkan Pelatihan Teknik Motor Honda Komitmen CSR Berkelanjutan
Wahana Makmur Sejati Teken MOU dengan Bapas Kelas II Ciangir, Hadirkan Pelatihan Teknik Sepeda Motor Honda
OTOExpo.com , Jakarta – Di balik hiruk-pikuk dunia otomotif, ada ruang kecil yang sering terlupakan: ruang untuk memberi harapan bagi mereka yang tengah mencari pijakan baru dalam hidup. Hari itu, PT Wahana Makmur Sejati (WMS) Main Dealer Honda Jakarta–Tangerang—memilih melangkah ke ruang tersebut.
Bukan untuk menjual motor, bukan untuk mengejar target pasar, melainkan untuk membuka pintu masa depan bagi klien Bapas Kelas II Ciangir melalui sebuah kolaborasi resmi berbentuk Memorandum of Understanding (MOU).
Langkah yang tampak sederhana itu sejatinya merupakan bentuk kepedulian yang tak banyak perusahaan berani lakukan: menyentuh ranah pemberdayaan mantan warga binaan, menyediakan ruang belajar, dan menyalakan kembali percaya diri mereka yang sempat redup.
Sebuah Kerja Sama yang Tidak Sekadar Seremonial
MOU antara WMS dan Bapas Ciangir bukan peresmian yang sekadar berdiri di atas panggung. Isi kolaborasinya menyentuh hal-hal yang benar-benar dibutuhkan oleh para klien: pelatihan teknik sepeda motor Honda, kompetensi dasar mekanik, pemahaman troubleshooting, hingga potensi jalur karier di jaringan AHASS Jakarta–Tangerang.
Kegiatan ini dihadiri oleh M. Ali Syeh Banna, Kepala Kantor Wilayah Ditjenpas Banten, serta Anjar Seto, Kepala Bapas Kelas II Ciangir, yang memberikan apresiasi atas keberanian dan ketulusan WMS menyediakan ruang untuk memberdayakan.
Dengan jumlah klien binaan mencapai 1.239 orang, kegiatan ini menjadi kesempatan penting bahkan penentu jalan hidup baru bagi sebagian dari mereka.
Teknik Motor Honda: Ilmu yang Membuka Pintu Kemandirian
Dalam rangkaian acara, Wahyu Budhi, Training Analyst Wahana, memaparkan materi teknik sepeda motor Honda.
Tidak hanya tentang “cara bongkar-pasang” atau “fungsi komponen”, tetapi juga bagaimana sebuah motor bekerja secara utuh, apa saja peluang usaha yang dapat muncul dari skill mekanik, hingga cara membaca gejala kerusakan secara sistematis.
Materi yang dibawakan bukan teori berat yang kaku, melainkan:
-
prinsip dasar mesin 4-tak,
-
alur pembakaran,
-
pemetaan kerja ECU,
-
diagnosis kerusakan umum,
-
dan peluang usaha bengkel mandiri di tingkat UMKM.
Bahasanya mudah dipahami, aplikatif, dan relevan dengan kebutuhan kehidupan pasca pemasyarakatan.
“Kami ingin para klien mampu menguasai teknik dasar sepeda motor, sehingga mereka punya keahlian nyata—modal untuk membuka usaha atau bekerja secara profesional,” ujar Wahyu.
Ilmu mekanik bukan hanya tentang baut dan kunci pas. Ia adalah pintu menuju wirausaha kecil, pekerjaan yang terhormat, dan sarana membangun kembali harga diri.
#Cari_Aman: Karakter Berkendara Adalah Cermin Diri
Selain teknik, materi edukasi safety riding menjadi bagian penting dalam pembekalan. Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion WMS, menyampaikan modul tentang manajemen risiko, prediksi bahaya, hingga teknik berkendara defensif.
Dalam paparannya, Agus menekankan bahwa keselamatan bukan hanya untuk pengendara lain di jalan raya, tetapi juga untuk membangun karakter pribadi.
“Berkendara dengan disiplin itu cerminan tanggung jawab diri. #Cari_aman adalah kebiasaan yang memperlihatkan siapa kita saat menghadapi risiko,” ungkapnya.
Edukasi ini penting, sebab banyak klien Bapas kelak akan kembali menjadi pengguna jalan. Keselamatan adalah fondasi awal reintegrasi sosial yang sehat.
Bapas Ciangir: Melangkah Bersama, Menata Kembali Harapan
Sebagai lembaga yang membina lebih dari seribu klien, Bapas Ciangir menyadari bahwa proses reintegrasi tidak hanya membutuhkan nasihat moral, tetapi juga keterampilan yang mampu menghasilkan.
Karena itu, kolaborasi dengan WMS menjadi sangat relevan. Pelatihan mekanik bukan sekadar “mengajari memperbaiki motor”, melainkan:
-
membangun kepercayaan diri baru,
-
menciptakan peluang ekonomi,
-
membuka jalur karier profesional,
-
dan memberikan pondasi kemandirian jangka panjang.
Lewat kerja sama ini, para klien dapat memiliki kesempatan disalurkan ke jaringan AHASS, tentunya melalui proses seleksi dan uji kelaikan sesuai standar perusahaan.
CSR Wahana
Nanik Setiawati, GM After Sales WMS, menegaskan bahwa kerja sama ini merupakan bentuk kontribusi perusahaan yang tidak terikat angka atau target bisnis.
“Bagi kami, ini bukan sekadar MOU. Ini kepedulian. Semoga ilmu yang dibagikan hari ini menjadi bekal untuk membuka jalan hidup baru bagi para klien,” ujarnya.
Ia melanjutkan bahwa WMS percaya setiap individu apa pun latar belakangnya layak memperoleh kesempatan kedua.
“Setiap orang punya peluang untuk memperbaiki hidupnya. Dengan keterampilan yang relevan, kami yakin para klien bisa kembali ke masyarakat dengan kepercayaan diri yang lebih kuat,” tambahnya.
Di dunia otomotif, bisnis kerap dianggap hanya berkisar pada penjualan. Namun Wahana menunjukkan sisi humanis industri ini: bahwa bengkel, motor, dan ilmu teknis pun bisa menjadi instrumen pemulihan hidup seseorang.

Wahana Makmur Sejati Teken MOU dengan Bapas Kelas II Ciangir, Hadirkan Pelatihan Teknik Sepeda Motor Honda
Menuju Program Berkelanjutan: Harapan Tak Berhenti di Sini
Melalui kegiatan ini, WMS menegaskan komitmennya menciptakan program pemberdayaan yang berkelanjutan. Sinergi dengan Bapas Kelas II Ciangir diharapkan tak sekadar berhenti menjadi satu agenda, tetapi terus tumbuh menjadi pelatihan jangka panjang yang lebih terstruktur.
Harapan terbesar dari program ini sederhana namun kuat:
Memberikan kesempatan, bukan menghakimi. Membangun kembali, bukan menutup pintu. Menghadirkan masa depan, bukan sekadar menyelesaikan masa hukuman.
Kerja sama ini menjadi contoh bahwa dunia otomotif dapat mengambil peran yang jauh lebih besar daripada hanya roda dan mesin. Ketika sebuah perusahaan memilih memberi ruang bagi mereka yang ingin bangkit, maka otomotif bukan hanya soal performa melainkan tentang hidup yang kembali bergerak.
Dengan komitmen WMS dan keseriusan Bapas Ciangir, pelatihan ini bukan akhir dari masalah, melainkan awal dari perjalanan baru.***
- Penulis: dimas
- Editor: RM.Dimas Wirawan



