News
light
Beranda » Pilihan » Trial Game Dirt 2025 Sidoarjo Panaskan Mesin, Bikin Nyali Ditantang

Trial Game Dirt 2025 Sidoarjo Panaskan Mesin, Bikin Nyali Ditantang

  • account_circle Pandito
  • calendar_month Sab, 14 Jun 2025
  • visibility 66

Trial Game Dirt 2025 Sidoarjo Panaskan Mesin, Trial Game Dirt 2025 Bikin Nyali Ditantang

 

OTOExpo.com , Sidoarjo –  Lintasan makin panjang, persaingan makin menggigit. Itulah yang tersaji di seri kedua Trial Game Dirt 2025 yang digelar di Lapangan Graha Tirta Waru, Sidoarjo.

Digelar pada Jumat (13/6), event ini langsung ‘panas’ sejak bendera start dikibarkan. Dengan lintasan non-permanen sepanjang 900 meter, para crosser elite langsung tancap gas demi waktu tercepat.

Trek ini lebih panjang dibanding seri perdana di Semarang, dan itu jelas bukan tanpa alasan.

“Trek di Sidoarjo lebih luas dan memang dirancang untuk speed tinggi. Obstacle-nya juga kami ubah agar lebih menantang dari seri sebelumnya,” ungkap Jim Sudaryanto, Pimpinan Lomba.

Nah, bukan cuma lebih panjang, tapi karakter lintasan yang cepat dan kering juga jadi favorit sebagian besar rider.

Salah satunya, Ananda Rigi Aditya, yang meski belum maksimal, mengaku cocok dengan sirkuit kali ini.

“Saya suka layout Sidoarjo. Banyak spot buat full throttle. Sayangnya, tadi saya salah setelan suspensi depan, terlalu empuk. Hasilnya, cuma finis keempat,” keluhnya.

Tapi Ananda masih punya dua Heat tersisa, jadi peluang naik podium belum tertutup.

Lintasan Lebih Panjang, Seri Kedua Trial Game Dirt 2025 di Sidoarjo Semakin Menantang

HENDRASONIE IMAGES

Klasemen Sementara: M. Zidane Bukan Main!

Kalau bicara dominasi, satu nama patut di-highlight: M. Zidane. Crosser muda asal Blitar ini benar-benar menggila.

Di kelas utama FFA Open, Zidane mencetak waktu tercepat di Heat 2 dengan 2 menit 26,667 detik dan langsung mengumpulkan 50 poin.

Di bawahnya ada Asep Lukman (44 poin) dan Lantian Juan (38 poin).

Zidane belum puas di satu kelas saja. Di Campuran Open, dia juga unjuk gigi dengan raihan 47 poin setelah memimpin Heat 1.

Lagi-lagi, Lantian Juan dan Asep Lukman menguntit di posisi dua dan tiga.

Untuk kelas Campuran Non Seeded, nama Slamet Bius mencuri perhatian. Dengan waktu 2 menit 47.843 detik di Heat 1, ia memimpin dengan 25 poin, diikuti Athaya Sena (22 poin) dan Trafindo Dwi Maherano (20 poin).

Sengit? Sudah pasti. Tapi yang jelas, belum ada yang benar-benar aman.

Masih ada dua Heat lagi di hari Sabtu (14/6), termasuk kelas tambahan yang tak kalah menarik: FFA Master.

Obstacle Gila, Aksi Ekstra

Bukan Trial Game Dirt namanya kalau cuma soal balap. Obstacle yang dihadirkan pun niat banget. Selain big foot jump dan jumpingan patah yang udah jadi trademark, tahun ini masih ada:

  • Double car jump
  • Giant table top
  • Titian cobra
  • Jumpingan kurma royal
  • Jumping tong

Bikin crosser nggak cuma adu kecepatan, tapi juga adu teknik dan keberanian. Tapi serunya, penonton pun dimanjakan bukan cuma oleh deru knalpot.

Atraksi Tambahan: Musik dan BMX Freestyle!

Sambil nunggu race dimulai atau istirahat antar heat, penonton disuguhi live performance dari Matheo In Rio dan atraksi seru BMX Freestyle dari Wendy and Friends.

Aksi 360, backflip, tailwhip, hingga trik ekstrim lainnya sukses bikin decak kagum.

Belum lagi acara hiburan seperti handlebar race yang mengajak interaksi langsung dari penonton.

Benar-benar jadi paket komplit: balap seru, hiburan jalan, dan suasana festival yang hidup.

Akses dan Informasi Tambahan

Buat kamu yang belum sempat nonton langsung di Sidoarjo, tenang saja. Balapan ini juga ditayangkan via live streaming di www.76rider.com/live.

Info lengkap seputar klasemen, hasil resmi, dan foto-foto juga bisa diakses lewat:

Masih Aman, Tapi Perlu Evaluasi

Meski seru dan kompetitif, ada beberapa hal yang bisa jadi catatan:

  1. Dust control masih jadi PR. Dengan kondisi lintasan kering, beberapa area menghasilkan debu cukup tebal. Ini bisa mengganggu visibilitas rider di belakang.
  2. Safety penonton juga perlu jadi perhatian, terutama di area dekat obstacle tinggi seperti double car jump dan table top. Jalur pengaman perlu ditata ulang.
  3. Keseimbangan kelas juga bisa jadi evaluasi. Gap performa antar rider cukup signifikan, khususnya di kelas Campuran Non Seeded. Mungkin perlu review pembagian kelas untuk seri-seri mendatang.

Sidoarjo Naikkan Standar!

Trial Game Dirt 2025 seri Sidoarjo bukan cuma lebih panjang, tapi juga lebih matang dan menantang.

Dari segi persaingan, layout, hingga hiburan, semua naik level. M. Zidane jadi bintang sejauh ini, tapi balapan belum selesai. Siapakah yang akan dinobatkan jadi juara sejati?

Kita tunggu gebrakan di Heat 3 dan 4! ****

.

Lintasan Lebih Panjang, Seri Kedua Trial Game Dirt 2025 di Sidoarjo Semakin Menantang

HENDRASONIE IMAGES

.

.

.

  • Penulis: Pandito

✈︎ Random Artikel ✈︎

expand_less