Secure Parking Hadirkan Secure Park & eNOS Revolusi Parkir Cerdas Tanpa Tap di Indonesia
- account_circle Abimanyu
- calendar_month Kam, 30 Okt 2025
- visibility 147

Secure Parking Luncurkan Secure Park dan eNOS: Tonggak Baru Industri Parkir Indonesia Menuju Smart Mobility yang Berintegritas dan Berkelanjutan
Secure Parking Hadirkan Secure Park & eNOS Revolusi Parkir Cerdas Tanpa Tap di Indonesia
Secure Parking Luncurkan Secure Park dan eNOS: Tonggak Baru Industri Parkir Indonesia Menuju Smart Mobility yang Berintegritas dan Berkelanjutan
OTOExpo.com , Jakarta – PT Securindo Packatama Indonesia (Secure Parking) baru saja meluncurkan dua inovasi besar: Secure Park dan eNOS (Epsilon No Scan No Tap).
Secure Park adalah lahan parkir pertama di Indonesia yang dimiliki dan dioperasikan langsung oleh Secure Parking, bukan hanya dikelola.
Sedangkan eNOS merupakan sistem parkir digital tanpa tiket, tanpa kartu, dan tanpa tap—teknologi yang diklaim akan mengubah cara orang parkir di Indonesia.
Peluncuran ini dilakukan 28 Oktober 2025, bertepatan dengan momentum ulang tahun ke-33 perusahaan, di kawasan Pantai Indah Kapuk 2 (PIK 2), Kabupaten Tangerang.
Dengan luas 2,1 hektare, Secure Park disebut sebagai prototipe untuk masa depan bisnis parkir Indonesia—lebih efisien, ramah lingkungan, dan serba digital.
Pemimpin Lama dengan Langkah Baru
Secure Parking bukan pemain baru. Sejak berdiri tahun 1992, perusahaan ini sudah dikenal mengelola ribuan titik parkir di seluruh Indonesia, mulai dari mal, perkantoran, hingga rumah sakit.
Namun kini, mereka tidak sekadar “mengelola” parkir, tapi menjadi pemilik lahan dan operator penuh.
“Secure Park adalah simbol evolusi kami. Ini bukan hanya tempat parkir, tapi laboratorium masa depan mobilitas kota,” ujar Queenta Sylvia, Deputy Managing Director Secure Parking.
Sementara itu, sang Managing Director Rustam Rachmat menegaskan sisi integritas dari proyek ini:
“Inovasi itu bagus, tapi kepercayaan publik dibangun bukan oleh sistem, melainkan oleh manusia yang menjalankan sistem itu. Dengan eNOS, kami ingin menunjukkan bahwa teknologi bisa efisien tanpa mengorbankan transparansi.”
Momentum Digitalisasi Transportasi
Langkah ini muncul di saat digitalisasi transportasi sedang jadi fokus nasional. Dari pembayaran tol nirsentuh hingga kendaraan listrik, semua bergerak ke arah “tanpa gesekan”.
Secure Parking melihat celah besar di industri parkir yang selama ini masih konvensional—karcis kertas, mesin tiket macet, antrean panjang.
Waktu peluncuran juga strategis: menjelang gelombang kendaraan listrik dan sistem mobilitas terintegrasi di kota-kota besar.
Namun, di sisi lain, ini juga ujian besar. Apakah infrastruktur parkir digital di Indonesia sudah siap?
Apalagi, sistem seperti eNOS membutuhkan koneksi stabil, kamera LPR presisi tinggi, serta integrasi pembayaran digital yang aman.
PIK 2 Jadi Laboratorium Mobilitas Modern
Kenapa memilih PIK 2? Kawasan ini dikenal sebagai kota satelit modern dengan populasi tinggi kendaraan premium dan EV. Lokasi yang ideal untuk menguji sistem parkir canggih yang berorientasi digital.
Dengan tarif parkir di kisaran Rp5.000–Rp7.000 per jam, Secure Park tetap berada dalam rentang harga wajar, bahkan kompetitif dibandingkan dengan area premium Jakarta lainnya.
Namun, nilai tambahnya jelas: pengguna tidak perlu lagi mengambil tiket, membuka kaca, atau repot mencari uang kecil.
Peluncuran Secure Park dan eNOS bukan sekadar gaya hidup futuristik, tapi jawaban atas kebutuhan efisiensi dan transparansi di sektor parkir.
Sistem ini mengurangi biaya operasional, meminimalkan potensi kebocoran pendapatan, dan tentu saja menghemat waktu pengguna.
Namun, di balik pujian, muncul pula catatan kritis: sistem parkir digital seperti ini butuh kesadaran digital masyarakat yang belum merata, serta jaminan keamanan data pengguna, mengingat sistem LPR merekam pelat nomor dan waktu transaksi secara real-time.
Selain itu, jika infrastruktur internet di area parkir terganggu, apakah sistem tetap berjalan lancar?
Itulah tantangan nyata dari digitalisasi sektor publik di Indonesia.
Teknologi di Balik Layar
eNOS bekerja dengan kamera License Plate Recognition (LPR) yang membaca pelat nomor kendaraan saat masuk dan keluar.
Data langsung dikirim ke Epsilon Parking System (EPS) sistem berbasis cloud yang memproses waktu parkir, biaya, dan pembayaran digital secara otomatis.
Pengguna dapat membayar melalui aplikasi smartphone atau e-wallet, tanpa perlu berinteraksi langsung dengan petugas.
Semuanya dilakukan secara real-time dan contactless, memastikan keamanan transaksi serta efisiensi tinggi.
Antara Modernitas dan Kesiapan Lapangan
Inovasi eNOS memang terasa futuristik, tapi implementasinya tetap harus realistis.
Masih banyak area parkir di luar kota besar yang bahkan belum memiliki koneksi internet stabil atau infrastruktur kamera canggih.
Selain itu, transparansi sistem digital harus diimbangi dengan transparansi pengelolaan—bukan sekadar “tanpa tiket”, tapi juga “tanpa celah manipulasi”.
Jika semua berjalan sesuai janji, maka Secure Parking bisa jadi pionir yang membuka jalan menuju ekosistem mobilitas nasional yang bersih, efisien, dan berintegritas.
Parkir Bukan Sekadar Tempat
Secure Park dan eNOS adalah bukti bahwa bahkan sesuatu yang sederhana seperti parkir pun bisa menjadi arena inovasi besar.
Dengan kombinasi efisiensi digital, desain ramah lingkungan, dan integritas operasional, Secure Parking ingin menunjukkan bahwa mobilitas modern tak harus rumit asal dijalankan dengan niat dan sistem yang jujur.
“Teknologi hanya alat. Integritas adalah fondasinya,” tutup Rustam Rachmat dengan tenang.
- Penulis: Abimanyu
- Editor: RM.Dimas Wirawan


