Scomadi Ramaikan GIIAS Makassar 2025 Skuter Retro Inggris Hadirkan Sentuhan Klasik
- account_circle Pandito
- calendar_month Jum, 7 Nov 2025
- visibility 62

SCOMADI MENDUKUNG GAIKINDO INDONESIA INTERNATIONAL AUTO SHOW (GIIAS) MAKASSAR 2025
Scomadi Ramaikan GIIAS Makassar 2025 Skuter Retro Inggris Hadirkan Sentuhan Klasik
SCOMADI MENDUKUNG GAIKINDO INDONESIA INTERNATIONAL AUTO SHOW (GIIAS) MAKASSAR 2025
OTOExpo.com , Makassar – Di tengah gemuruh mesin dan gemerlap lampu pameran GIIAS Makassar 2025, ada satu sudut yang tampak berbeda. Bukan karena bisingnya, tapi justru karena keheningan yang menenangkan.
Di sanalah Scomadi berdiri: tak berteriak, tak memaksakan diri, hanya memamerkan elegansi dan nostalgia yang tak lekang waktu.
Bagi sebagian pengunjung, merek ini mungkin terasa asing di antara nama-nama besar industri otomotif. Tapi bagi para pencinta skuter sejati, Scomadi adalah simbol kompromi yang indah antara masa lalu dan masa depan.
GIIAS Makassar
GIIAS Makassar 2025, yang berlangsung pada 5–9 November 2025 di Summarecon Mutiara Makassar Convention Center (SMMCC), menjadi ajang pembuktian bagi Scomadi.
Merek asal Inggris ini menampilkan lima unit terbaru, meliputi:
-
Scomadi Technica 200i Urban
-
Scomadi Technica 200i Adventure – Cocoa Pearl
-
Scomadi Technica 200i Adventure – Old English White
-
Scomadi Turismo Technica 200w Frank Sanderson Edition
-
Scomadi Turismo Technica 200w The Who Edition
Tak cukup hanya dengan pajangan, Scomadi bahkan menyiapkan unit test ride Technica 200i Adventure, agar calon pengguna bisa merasakan sensasi mesin injeksi 200 cc yang halus namun responsif seperti alunan klasik Inggris yang berpadu dengan tarikan modern Asia.
Scomadi mungkin bermula dari Lancashire, Inggris, tapi jantung pasarnya kini berdetak di Makassar.
Setelah membuka dealer resmi pada April 2025 di British Moto, Jalan Dr. Ratulangi No.89, merek ini mulai menebar pesona lewat showroom bergaya British minimalist dengan layanan 3S (Sales, Service, Spare Parts).
Makassar dipilih bukan tanpa alasan. “Kota ini bukan hanya pasar, tapi juga gerbang budaya otomotif Indonesia Timur,” ujar Erwin Manalu, COO Nusantara Group.
Ia tahu, di tanah yang keras ini, orang membeli motor bukan sekadar alat transportasi tapi perpanjangan identitas.
Scomadi Indonesia datang bukan sendirian. Ada Nusantara Group, pemain lama di sektor otomotif nasional yang menjadi tulang punggung operasional dan jaringan distribusi.
“Kami bangga mendukung GIIAS Makassar 2025. Makassar punya karakter kuat dan pasar yang terus tumbuh. Scomadi hadir untuk mereka yang menghargai desain klasik, tapi tak mau ketinggalan teknologi,” jelas Erwin.
Sementara itu, Aditya Ardianto, General Manager Sales Scomadi Indonesia, menambahkan:
“Kami tidak hanya menjual skuter. Kami membawa gaya hidup cara menikmati perjalanan, bukan sekadar menempuh jarak.”
Kalimatnya ringan, tapi di situ letak diferensiasinya. Scomadi tak berambisi menguasai pasar, tapi ingin menanamkan makna dalam setiap tarikan gasnya.
Ditawarkan Scomadi?
Teknis tapi artistik — begitulah Scomadi ingin dikenang.
Mesin 200cc berpendingin udara milik Technica 200i punya tenaga sekitar 11,8 hp, cukup untuk melibas tanjakan Bugis atau jalan padat kota Makassar. Suspensi teleskopik depan dan monoshock belakang memberi stabilitas yang mengingatkan pada motor-motor Eropa, tapi tetap ringan di tangan seperti skuter Asia.
Namun di sisi desain, di situlah Scomadi benar-benar bermain hati.
Dari lekukan bodi bergaya Lambretta era 60-an, hingga varian khusus “The Who Edition” yang menghormati band rock legendaris Inggris semuanya terasa seperti time capsule yang dikirim dari masa lalu untuk generasi yang haus gaya.
Mengapa Scomadi Layak
Di tengah banjir motor modern dengan layar penuh warna dan konektivitas digital, Scomadi tampil seolah berjalan ke arah sebaliknya. Desain retro-nya seperti nostalgia yang dijual dalam bentuk logam. Tapi di situlah daya tarik — dan sekaligus tantangan.
Pasar Indonesia memang mencintai gaya klasik, tapi sensitif terhadap harga dan fitur. Dengan banderol yang bisa menembus Rp 80–90 jutaan, Scomadi masuk wilayah abu-abu: terlalu premium untuk sekadar harian, tapi belum cukup eksklusif untuk disebut koleksi.
Apakah masyarakat Makassar siap menerima skuter Inggris di tengah serbuan produk Asia? Itu pertanyaan yang bahkan manajemen Scomadi pun tampaknya masih mencari jawabannya.
Namun dalam era otomotif serba cepat ini, keberanian Scomadi untuk tetap berbeda justru patut diapresiasi.
“Kami tahu tidak semua orang akan jatuh cinta pada pandangan pertama,” ujar Aditya tersenyum.
“Tapi bagi mereka yang memahami nilai dan keindahan detail, Scomadi bukan sekadar motor ia adalah pernyataan diri.”
Scomadi Strategi
Scomadi memilih strategi yang sederhana namun penuh makna: membangun komunitas lebih dulu, pasar kemudian.
Lewat kolaborasi dengan komunitas skuter lokal dan ruang test ride terbuka, mereka mencoba menghidupkan kembali budaya riding for joy, bukan sekadar riding for necessity.
Tapi realitanya, ini bukan jalan mulus.
Pasar Sulawesi memang tumbuh, tapi butuh waktu untuk menerima sesuatu yang “terlalu Eropa”.
Meski begitu, Scomadi tampak tak terburu-buru mungkin karena tahu, produk yang punya jiwa tak perlu berlari kencang untuk menempuh tujuan.
Keikutsertaan Scomadi di GIIAS Makassar 2025 bukan sekadar ekspansi bisnis tapi sebuah pernyataan.
Bahwa di tengah riuhnya inovasi digital dan elektrifikasi, ada ruang bagi keindahan analog, bagi suara mesin yang masih bernapas, bukan berdesing.
Namun, realisme tetap diperlukan: tanpa adaptasi harga dan layanan purna jual yang kuat, Scomadi bisa berakhir jadi sekadar brand nostalgia di tengah pasar yang haus efisiensi.
Untuk kini, biarlah Scomadi menikmati momennya di Makassar tempat di mana tradisi dan modernitas selalu berdialog, sama seperti desain mereka: klasik yang tak ingin mati, tapi juga tak mau tua.****
- Penulis: Pandito
- Editor: Dimas Lombardi



