Pembelian BBM di SPBU lebih terjamin kualitas dan takarannya
OTOExpo.com – Buat pemilik mobil ataupun motor pastinya memiliki kebiasaan yang berbeda-beda saat membeli bensin di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU).
Selain pilihan jenis yang digunakan, ada juga kebiasaan pemilik kendaraan yang mengisi bensin berdasarkan jumlah, kemudian langsung mengacu pada takaran liter.
Misalnya membeli bensin dengan jumlah nominal uang seperti Rp 20 ribu, Rp 50 ribu sampai Rp 100 ribu.
Tetapi tidak jarang juga ada pemilik kendaraan yang membeli dengan jumlah literan, misal 3 atau 5 liter supaya mendapat takaran lebih akurat.
Pertamina memastikan seluruh SPBU di Majene dan Mamuju tetap beroperasi dan menjual BBM dengan harga resmi sesuai ketentuan.
Senior Vice President Corporate Comunication and Investor Relation, Agus Suprijanto menegaskan selain harga resmi, pembelian BBM di SPBU lebih terjamin kualitas dan takarannya.
“Harga BBM di SPBU sesuai ketentuan. Masyarakat tidak perlu khawatir, seluruh SPBU buka dan melayani seperti biasa. Stok juga aman, bahkan Pertamina juga menyiagakan 2 mobil tanki stand by berkapasitas total 32.000 liter di SPBU wilayah Majene dan Mamuju,” tegas Agus.
Agus menambahkan, Pertamina juga menyiapkan tambahan cadangan mobil tangki BBM sebanyak 4 unit dengan total kapasitas 64 kilo liter yang diberangkatkan dari Kalimantan menuju Fuel Terminal Parepare.
Upaya ini, tambah Agus merupakan komitmen Pertamina untuk memastikan ketersediaan BBM untuk masyarakat Mamuju dan Majene Sulawesi Barat.
Pertamina juga meminta masyarakat waspada akan adanya informasi-informasi tidak benar (hoax) kekosongan BBM di SPBU yang bertujuan agar masyarakat membeli BBM di pengecer dengan harga yang jauh lebih tinggi dari harga resmi Pertamina di SPBU.
“Tidak benar isu yang menyatakan kekosongan BBM di SPBU. Apalagi dengan digitalisasi SPBU yang sudah berjalan, stok BBM di setiap SPBU di wilayah Mamuju dan Majene terpantau dengan baik di dashboard command centre Pertamina,” tegasnya.
Berikut tips cara pengisian bahan bakar yang benar seperti dikutip dari berbagai sumber:
Pertama, kenali ciri petugas nakal dari proses pengisian. Jika tangki bahan bakar dalam kondisi hampir kosong atau setengah jangan biarkan petugas memainkan tuas handle selang. Sebab handle akan secara otomatis ke posisi off apabila tangki penuh.
Kedua, pergunakan jenis bahan bakar yang sesuai dengan spesifikasi atau standar yang diberlakukan pabrik dari kendaraan Anda.
Ketiga, lakukanlah pengisian bahan bakar kendaraan ketika temperatur tanah dingin. Hal ini mengingat bahwa semua SPBU mempunyai tangki penyimpanan di bawah tanah.
Semakin dingin temperatur maka semakin padat berat jenis bahan bakarnya. Jika temperatur mulai panas/hangat, maka bahan bakarnya akan mengembang, kualitas bensin menurun.
Keempat, isi bahan bakar kendaraan saat tangki masih terisi setengah penuh. Alasannya adalah semakin banyak bahan bakar yang ada di tangki kendaraan, maka semakin sedikit udara yang ada di bagian tangki.
Bahan bakar memiliki sifat yang mudah menguap walau tiap jenis BBM berbeda. Terlalu banyak kandungan udara dalam tangki akan menyebabkan terbentuknya titik air pada tangki yang bisa menyebabkan karat hingga tercampur dengan BBM.
Kelima, usahakan jangan melakukan pengisian bahan bakar kendaraan saat truk tangki Pertamina sedang melakukan pengisian stok SPBU.
Hal ini dikarenakan risiko kotoran atau endapan dalam tangki penyimpanan SPBU masuk dalam tangki kendaraan Anda. Pada saat proses pengisian ke tangki penyimpanan SPBU biasanya kotoran atau endapan dasar tangki akan teraduk dan bisa ikut tersedot pompa pengisian ke kendaraan Anda.