KTB Adakan Pelatihan Otomotif Virtual Bersertifikat Bagi Guru-Guru SMK di Indonesia
- account_circle Magoh
- calendar_month Ming, 7 Feb 2021
- visibility 88

KTB Adakan Pelatihan Otomotif Virtual Bersertifikat Bagi Guru-Guru SMK di Indonesia
OTOExpo.com – Ketika pandemi membatasi gerak, PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) justru memilih langkah berbeda—bergerak maju melalui pendidikan.
Di tengah keterbatasan tatap muka, KTB, distributor resmi Mitsubishi Fuso Truck & Bus Corporation (MFTBC) di Indonesia, menggelar pelatihan otomotif virtual bersertifikat bagi para guru SMK.
Langkah ini bukan sekadar formalitas CSR, melainkan bentuk nyata kepedulian perusahaan terhadap dunia pendidikan vokasi yang menjadi fondasi utama industri otomotif nasional.
Pelatihan Virtual Bersertifikat untuk Guru-Guru Pilihan
Program yang berlangsung pada 25–29 Januari 2021 dan 1–5 Februari 2021 ini melibatkan 30 guru dari 15 SMK binaan KTB yang tersebar di sembilan provinsi di Indonesia.
Meski dilakukan secara daring, kualitas pembelajaran tetap dijaga melalui modul Fuso Service Technician Education Program 1 Plus (F-STEP 1 Plus) program pelatihan resmi dan tersertifikasi yang biasa diberikan kepada teknisi profesional Fuso.
Pelatihan ini tak hanya berfokus pada sisi teknis semata, tetapi juga menggabungkan dua elemen penting:
-
Soft skill, seperti penerapan budaya keselamatan dan kesehatan kerja (K3) di bengkel atau dealer.
-
Hard skill, yang meliputi prosedur overhaul engine, chassis, sistem kelistrikan (electrical), PDI (Pre-Delivery Inspection), hingga penggunaan measurement tools dengan standar industri terkini.
Kombinasi kedua aspek ini menjadikan pelatihan lebih komprehensif tak hanya membentuk tenaga ahli, tapi juga pendidik yang berkarakter dan siap membimbing generasi berikutnya.
Mengenal Lebih Dekat Teknologi Fuso Fighter
Salah satu momen penting dalam pelatihan ini adalah pengenalan teknologi common-rail pada Mitsubishi Fuso Fighter, truk kelas menengah (Medium Duty Truck) yang menjadi kebanggaan KTB.
Mesin common-rail dikenal dengan efisiensi bahan bakarnya yang tinggi, pembakaran lebih sempurna, serta emisi gas buang yang lebih rendah.
Teknologi ini menandai pergeseran tren otomotif dunia menuju sistem injeksi bahan bakar digital, menggantikan sistem konvensional yang lebih boros.
Bagi para guru SMK, wawasan ini sangat berharga. Mereka bukan hanya mendapatkan ilmu tentang cara kerja sistem injeksi modern, tetapi juga pengetahuan praktis yang dapat diteruskan ke siswa menciptakan rantai edukasi yang berkelanjutan antara industri dan pendidikan.
Garda Terdepan Pendidikan Vokasi
Dalam sambutannya, Dony Hermawan, Head of Public Relations & Corporate Social Responsibility Department KTB, menegaskan bahwa program ini merupakan bentuk apresiasi terhadap para guru SMK yang berperan penting dalam membangun SDM unggul di sektor otomotif.
“Kami memahami peran besar para guru dalam mencetak lulusan berkualitas yang nantinya akan menjadi bagian dari perkembangan industri otomotif Indonesia,” ungkap Dony.
Lebih jauh, ia menambahkan bahwa KTB memaknai setiap kegiatan CSR bukan hanya sebagai kewajiban sosial, tetapi juga sebagai ungkapan terima kasih atas kepercayaan masyarakat terhadap produk dan layanan Mitsubishi Fuso.
50 Tahun Berkontribusi, Bukan Sekadar Bisnis
Bagi KTB, usia setengah abad di Indonesia bukan hanya soal perjalanan bisnis, tetapi juga tentang kontribusi terhadap masyarakat. Selama lebih dari 50 tahun, Mitsubishi Fuso telah tumbuh bersama para pengusaha, sopir, teknisi, dan pendidik Indonesia.
Program pelatihan virtual ini menjadi simbol keberlanjutan komitmen tersebut membangun sumber daya manusia yang siap menghadapi tantangan industri yang semakin kompleks.
Dalam konteks pendidikan vokasi, dukungan seperti ini memberi napas baru bagi SMK yang selama ini menjadi ujung tombak pencetak tenaga kerja terampil. Dengan materi pelatihan yang relevan dan tersertifikasi, para guru bisa memperbarui kurikulum pengajaran mereka agar sesuai dengan perkembangan teknologi terkini.
Menghubungkan Dunia Pendidikan dan Industri
Langkah KTB ini sejalan dengan semangat link and match antara dunia pendidikan dan dunia industri (DUDI) yang terus digaungkan oleh pemerintah. Dalam skema ini, pelaku industri seperti KTB menjadi jembatan nyata yang menghubungkan kebutuhan pasar kerja dengan kemampuan lulusan SMK.
Dengan begitu, lulusan SMK tak lagi sekadar “siap bekerja”, tetapi benar-benar kompeten dan memahami praktik kerja profesional sesuai standar pabrikan otomotif besar seperti Mitsubishi Fuso.
Menanam Ilmu, Menuai Masa Depan
Kegiatan ini mungkin tampak sederhana sekadar pelatihan virtual. Namun di balik layar, ada semangat besar yang terus tumbuh: semangat untuk mencerdaskan bangsa lewat teknologi dan keterampilan nyata.
Dony Hermawan menutup pernyataannya dengan kalimat penuh makna:
“Kami berharap pelatihan ini menjadi awal baik untuk membangkitkan semangat baru di dunia pendidikan, agar industri otomotif Indonesia terus melaju dengan SDM yang unggul dan berdaya saing global.”
Melalui pelatihan otomotif virtual bersertifikat untuk guru SMK, KTB membuktikan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan bukan hanya tentang bantuan materi, tapi juga tentang transfer ilmu dan pemberdayaan sumber daya manusia.
Inilah bentuk CSR yang sejati ketika industri dan pendidikan berjalan beriringan, menanam benih pengetahuan demi masa depan otomotif Indonesia yang lebih cerah dan berkelanjutan.
- Penulis: Magoh


