News
light_mode
Beranda » Kendaraan » JETOUR T1 Meluncur di Mesir dan Gandeng Al Ahly Strategi “Travel+Sports”

JETOUR T1 Meluncur di Mesir dan Gandeng Al Ahly Strategi “Travel+Sports”

  • account_circle dimas
  • calendar_month Ming, 8 Jun 2025
  • visibility 44

JETOUR T1 Meluncur di Mesir dan Gandeng Al Ahly Strategi “Travel+Sports”

 

OTOExpo.com , Mesir –  JETOUR, merek mobil asal Tiongkok yang dikenal agresif dalam ekspansi globalnya, baru saja meluncurkan model SUV off-road ringan mereka, JETOUR T1, di Mesir.

Tapi bukan sekadar peluncuran mobil biasa, acara ini digelar super mewah di kawasan piramida Giza – lengkap dengan kehadiran tokoh pemerintahan, selebriti lokal, hingga superstar bola Tamer Hosny.

Yang menarik, JETOUR nggak cuma jualan mobil. Mereka bawa serta strategi “Travel+” yang diklaim bisa menyatukan petualangan, teknologi, dan olahraga.

Salah satu gebrakannya adalah menggandeng klub sepak bola legendaris Al Ahly sebagai mitra strategis sekaligus sponsor utama.

Nah, di sinilah kita mulai bertanya-tanya  ini murni strategi branding jangka panjang, atau sekadar gimmick marketing untuk cepat terkenal?

JETOUR T1

Sebelum bahas sisi marketing-nya, mari kita intip dulu si JETOUR T1 ini. Secara tampilan, SUV satu ini tampil gagah dengan desain boxy yang kekar tapi tetap elegan.

Bahkan desainnya diganjar Red Dot Award alias “Oscar”-nya dunia desain industri. Cukup impresif buat SUV off-road ringan.

Dapur pacunya juga nggak main-main. T1 dibekali mesin 2.0L turbo dan transmisi otomatis 8-percepatan. Kombinasi ini bikin performa di berbagai medan jadi lebih meyakinkan.

Tambahkan juga fitur sasis baja dengan lebih dari 85% material high-strength steel, lalu tujuh mode berkendara, dan sistem infotainment TOUR OS 2.0 yang ditenagai chip Qualcomm Snapdragon 8155  T1 memang bukan SUV kaleng-kaleng.

JETOUR T1 Meluncur di Mesir dan Gandeng Al Ahly Strategi “Travel+Sports”

JETOUR juga menekankan kenyamanan ruang kabin yang lapang, yang katanya terbaik di kelasnya. Semua ini bikin T1 cukup layak jadi opsi SUV buat pasar Timur Tengah yang suka mobil tangguh, tapi tetap modern dan tech-savvy.

Travel + Sports

Nah, sekarang bagian serunya. JETOUR nggak sekadar jual mobil, mereka jual konsep. Strategi “Travel+” adalah upaya mereka menggabungkan gaya hidup petualangan dengan dunia olahraga  dan sepak bola jadi ujung tombaknya.

“Salah satu cara yang kami implementasikan adalah dengan menghubungkan gaya hidup bepergian dengan olahraga, sehingga konsumen akan semakin memiliki pengalaman gaya hidup yang terintegrasi,” ujar Dai Lihong, Vice President Chery Automobile Co., Ltd. dan General Manager JETOUR Brand Division

Di Mesir, JETOUR langsung gandeng Al Ahly, klub dengan sejarah panjang dan fans fanatik lebih dari 80 juta orang di seluruh dunia.

Apakah ini strategi brilian? Bisa jadi. Mengaitkan brand otomotif dengan klub bola besar memang bukan hal baru, tapi Al Ahly bukan sembarang klub.

Ini “Real Madrid”-nya Afrika, dengan koleksi trofi gila-gilaan dan pengaruh sosial yang besar. Dengan menggandeng Al Ahly, JETOUR ingin dikenal bukan hanya sebagai merek mobil baru, tapi sebagai bagian dari kehidupan masyarakat Mesir.

Tapi di sisi lain, kita juga patut bertanya: apakah ini akan menghasilkan dampak jangka panjang atau cuma hype sesaat?

Mengingat persaingan di pasar otomotif Mesir juga mulai ketat, dengan banyaknya merek Tiongkok lain yang berlomba-lomba masuk lewat strategi serupa.

Bangun Pabrik di Mesir

Yang bikin langkah JETOUR makin menarik (atau mungkin makin ambisius), mereka juga mengumumkan kerja sama dengan Kasrawy Automotive Group untuk membangun pabrik perakitan JETOUR T1 dan T2 di Mesir.

Langkah ini jadi bagian dari strategi global “Somewhere for Somewhere”  produksi lokal untuk pasar lokal.

Tujuannya mulia: menciptakan lapangan kerja, mendekatkan produksi ke konsumen, dan tentu saja menekan biaya logistik serta bea impor.

Tapi pertanyaannya: seberapa cepat realisasi pabrik ini bisa jalan? Karena kita tahu, banyak juga brand otomotif lain yang menjanjikan pembangunan lokal tapi realisasinya butuh waktu bertahun-tahun.

JETOUR Speed

Secara global, JETOUR memang punya cerita sukses yang mengesankan. Dalam 6 tahun, mereka sudah menjual lebih dari 1,7 juta unit mobil, dengan penjualan tahunan 560.000 unit pada 2024.

Ini yang mereka sebut sebagai “JETOUR Speed”, kecepatan pertumbuhan yang bikin iri banyak merek lain.

Tapi di dunia otomotif, pertumbuhan cepat itu bisa jadi pedang bermata dua. Di satu sisi, bagus untuk branding.

Di sisi lain, bisa bikin kualitas dan layanan purna jual keteteran. Kalau JETOUR mau beneran bertahan di Mesir dan bukan sekadar jadi merek “cepat datang cepat pergi”, maka layanan aftersales dan ketersediaan suku cadang harus jadi perhatian utama.

JETOUR Punya Potensi, Tapi Butuh Konsistensi

JETOUR T1 bukan mobil sembarangan. Desain keren, mesin oke, teknologi canggih. Kerja sama dengan Al Ahly juga bukan langkah kecil.

Tapi semua ini akan sia-sia kalau nggak dibarengi dengan konsistensi layanan, kejelasan roadmap jangka panjang, dan komitmen terhadap kebutuhan konsumen lokal.

Pasar Mesir bisa jadi batu loncatan JETOUR untuk menembus Afrika dan Timur Tengah. Tapi ingat, konsumen hari ini bukan cuma lihat iklan dan celebrity.

Mereka menuntut bukti nyata  dari performa mobil di jalan, layanan purna jual yang andal, hingga kehadiran nyata di tengah masyarakat.

JETOUR sudah memulai langkah besar. Sekarang tinggal kita tunggu, apakah mereka benar-benar bisa menaklukkan padang pasir Mesir, atau malah tenggelam di antara persaingan ketat para raksasa otomotif global.****

.

.

.

.

  • Penulis: dimas

✈︎ Random Artikel ✈︎

expand_less