News
light
Beranda » Uncategorized » Inchcape Tunjuk Bagus Susanto sebagai CEO Baru GWM Indonesia

Inchcape Tunjuk Bagus Susanto sebagai CEO Baru GWM Indonesia

  • account_circle Pandito
  • calendar_month Ming, 20 Jul 2025
  • visibility 123

Inchcape Tunjuk Bagus Susanto sebagai CEO Baru GWM Indonesia

 

OTOExpo.com , Jakarta –  Peta persaingan industri otomotif Indonesia bakal makin panas. Belum lama ini, Inchcape Indonesia, sebagai agen pemegang merek Great Wall Motor (GWM) di Tanah Air, resmi mengumumkan sosok baru yang bakal memimpin GWM Indonesia.

Adalah Bagus Susanto, pria dengan pengalaman hampir 30 tahun di industri otomotif global, yang resmi ditunjuk sebagai Chief Executive Officer (CEO) GWM Indonesia, efektif sejak 10 Juli 2025.

Bukan tanpa alasan nama ini dipilih. Dengan jam terbang tinggi di berbagai posisi strategis di pabrikan mobil asal Amerika hingga Korea Selatan, serta pengalaman di level regional dan nasional, Bagus membawa bekal kuat untuk mengawal fase penting pertumbuhan GWM  apalagi di tengah persaingan pasar otomotif nasional yang makin dinamis dan sarat transformasi ke arah kendaraan elektrifikasi.

GWM Butuh Lokomotif Baru, Inchcape Pilih yang Berpengalaman

Di bawah payung Inchcape sejak 2023, GWM telah mencoba menancapkan kuku di pasar Indonesia lewat berbagai model elektrifikasi seperti ORA 03 dan SUV Haval H6 HEV.

Inchcape Tunjuk Bagus Susanto sebagai CEO Baru GWM Indonesia

Namun, mengingat kompetitor seperti Wuling, BYD, dan Chery sudah bergerak agresif, kehadiran figur kepemimpinan baru dinilai perlu untuk mempercepat langkah GWM di Indonesia.

“Penunjukan Bagus mencerminkan komitmen Inchcape untuk memperkuat posisi GWM di pasar yang berkembang pesat ini,” ungkap Colin Christie, Regional Director of Strategy & Transformation Asia Pasifik.

Dari sudut pandang strategis, ini bisa jadi momen yang krusial. GWM sedang berada di tengah fase adaptasi: antara ekspansi produk, konsolidasi jaringan dealer, dan pemantapan aftersales.

Dan tentu, kehadiran CEO baru diharapkan bisa meramu strategi pertumbuhan yang tidak hanya agresif, tapi juga berkelanjutan.

Bagus Susanto: Kombinasi Pengalaman Global dan Pemahaman Lokal

Bagus bukan figur baru di kancah otomotif Tanah Air. Ia mengawali karier di sebuah merek Jepang ternama dan meniti jalan ke jajaran eksekutif perusahaan mobil Amerika di kawasan Asia Pasifik.

Dalam pernyataan resminya, Bagus menyampaikan bahwa ia merasa terhormat dipercaya memimpin GWM di fase strategis ini.

“GWM memiliki visi jangka panjang untuk pasar Indonesia. Didukung oleh Inchcape dan infrastruktur seperti manufaktur lokal, saya optimistis kami bisa memperluas jangkauan dan mempercepat pelayanan,” tegasnya.

Yang menarik, pendekatan yang dibawa Bagus terkesan cukup realistis dan adaptif. Ia tidak langsung mengumbar jargon kosong, melainkan menyebutkan bahwa GWM ingin menyuguhkan solusi mobilitas yang relevan dan berkontribusi nyata bagi pertumbuhan industri otomotif nasional.

Dan itu kata kuncinya: relevan. Karena jujur saja, segmen EV dan SUV kini makin ramai. Konsumen Indonesia pun makin selektif: mereka tak hanya ingin kendaraan canggih, tapi juga ingin layanan purna jual yang tanggap, harga terjangkau, dan ekosistem pendukung yang jelas.

Tantangan GWM ke Depan: Bukan Sekadar Jualan Mobil

Di balik gebrakan peluncuran produk seperti ORA 03, GWM tetap punya tantangan besar di Indonesia:

  • Edukasi pasar soal mobil listrik

  • Ketersediaan charging station

  • Kompetisi harga dari merek Tiongkok lainnya

  • Penerimaan konsumen terhadap brand baru

Maka, strategi “All Scenarios, All Powertrains, All Users” yang diusung GWM secara global harus diterjemahkan ke dalam aksi nyata di lapangan. Bukan hanya di brosur atau kampanye media sosial.

Kalau strategi ini berhasil dijalankan oleh Bagus dan timnya, GWM bisa menjadi pemain yang tak hanya ikut-ikutan di pasar EV dan SUV, tapi benar-benar membangun ekosistem jangka panjang.

Harapan Pasar: Lebih dari Sekadar Janji

Dengan posisi barunya, ekspektasi terhadap Bagus Susanto tentu tidak main-main. Ia dituntut bukan hanya menghadirkan produk yang menarik, tapi juga:

  • Memperluas jaringan diler dan bengkel resmi

  • Memperkuat rantai pasok dan logistik

  • Meningkatkan layanan konsumen yang masih jadi catatan di sebagian brand EV baru

  • Berkolaborasi dengan pemerintah, komunitas, dan pelaku industri otomotif lokal

Publik juga menanti apakah GWM akan mempercepat pembangunan fasilitas produksi lokal seperti rumor yang beredar sejak akhir 2024.

Karena kehadiran pabrik di Indonesia bukan hanya soal investasi, tapi juga menciptakan lapangan kerja, transfer teknologi, dan efisiensi harga produk.

Harapan Baru di Tengah Ketatnya Kompetisi

Dengan penunjukan Bagus Susanto sebagai CEO baru GWM Indonesia, Inchcape menunjukkan bahwa mereka tidak main-main di pasar Indonesia.

Ini bukan hanya soal mengganti nama di kursi eksekutif, tapi soal membangun ulang strategi pertumbuhan jangka panjang yang realistis dan terukur.

GWM sendiri berada di fase menarik: punya potensi produk yang kompetitif, tetapi harus melawan persepsi konsumen terhadap brand baru.

Di sinilah pengalaman dan kepemimpinan Bagus akan diuji.

Apakah ia bisa menjadi lokomotif baru yang mengarahkan GWM ke jalur yang lebih kuat dan berkelanjutan?

Mari kita lihat dalam waktu dekat, terutama di ajang GIIAS 2025, apakah GWM akan tampil lebih solid di bawah kendali barunya. ***

.

.

.

  • Penulis: Pandito

✈︎ Random Artikel ✈︎

expand_less