Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) dorong industrialisasi nasional dengan lokalisasi komponen, kemitraan IKM, dan raih sertifikasi TKDN di atas 40% untuk 31 tipe kendaraan
- account_circle Magoh
- calendar_month Sab, 26 Jul 2025
- visibility 94

hino
Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) dorong industrialisasi nasional dengan lokalisasi komponen, kemitraan IKM, dan raih sertifikasi TKDN di atas 40% untuk 31 tipe kendaraan
OTOExpo.com , Jakarta – PT Hino Motors Manufacturing Indonesia (HMMI) menegaskan komitmennya terhadap industrialisasi nasional dengan memperluas lokalisasi komponen dan menjalin kemitraan strategis dengan Industri Kecil dan Menengah (IKM).
Langkah ini diwujudkan melalui capaian luar biasa berupa sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan Bobot Manfaat Perusahaan (BMP) untuk 31 tipe kendaraan dengan nilai gabungan mencapai 44,35% hingga 57,26%.
Keberhasilan ini bukan hanya sekadar angka, tetapi menjadi bukti nyata kontribusi Hino dalam membangun ekosistem industri otomotif berbasis kekuatan lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mengurangi ketergantungan impor.
Sejarah Panjang dan Kapasitas Produksi Besar
Berdiri sejak 17 Desember 1982, PT HMMI merupakan bagian penting dari industri otomotif nasional dengan investasi senilai USD 112,5 juta.
Berlokasi di kawasan industri Kota Bukit Indah, Purwakarta, pabrik ini memiliki lima jalur produksi meliputi engine, transmisi, truk ringan, truk menengah, dan bus.
Dengan kapasitas produksi 75.000 unit per tahun, PT HMMI didukung oleh 1.578 tenaga kerja langsung hingga Juni 2025 dan lebih dari 150.000 tenaga kerja tidak langsung yang berasal dari rantai pasokan lokal.
“Hino bukan hanya memproduksi di Indonesia, tetapi membangun industri dengan kekuatan lokal. Pencapaian TKDN ini adalah wujud kontribusi kami dalam menggerakkan roda ekonomi nasional,” ujar Harianto Sariyan, Direktur PT HMMI, dalam talkshow bertema “PT HMMI Dorong Industrialisasi Melalui Lokalisasi Komponen dan Kemitraan dengan Industri Kecil Menengah” di ajang GIIAS 2025, ICE BSD City.
Kemitraan dengan 148 Perusahaan Komponen Lokal
Sampai pertengahan 2025, Hino telah menggandeng 148 perusahaan komponen lokal serta ratusan penyedia jasa pendukung.

hino
Beberapa mitra strategis antara lain PT Gemala Kempa Daya dan PT Prima Rejeki Cikupa Abadi, yang bersama-sama mendorong peningkatan kandungan lokal kendaraan Hino.
Kemitraan ini bukan hanya memberikan nilai tambah pada produk Hino, tetapi juga menggerakkan sektor IKM dan UMKM.
Misalnya, PT Nurindo, salah satu UMKM mitra Hino, mencatat nilai transaksi lebih dari Rp 3 miliar per tahun, berkat dukungan kolaborasi ini.
“TKDN bukan hanya tentang memenuhi regulasi, tetapi bagaimana membangun dampak ekonomi. Ini adalah bentuk nyata sinergi antara industri besar dan UMKM,” tambah Harianto.
Capaian TKDN dan BMP Jadi Keunggulan Kompetitif
Dalam proses sertifikasi TKDN dan BMP, PT HMMI mengikuti prosedur ketat yang melibatkan verifikasi dokumen hingga audit lapangan oleh Lembaga Verifikator Independen seperti PT Surveyor Indonesia.
Hasilnya, Hino sukses mendapatkan nilai TKDN + BMP antara 44,35% hingga 57,26% dan BMP 14,10% dari maksimal 15%, sebuah pencapaian yang menjadikan produk Hino layak disebut sebagai produk dalam negeri.
Keunggulan ini memberikan manfaat strategis bagi Hino, khususnya dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah sesuai regulasi Inpres No. 2 Tahun 2022 tentang Percepatan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN).
Apresiasi dari Kementerian Perindustrian
Komitmen Hino mendapat apresiasi langsung dari pemerintah. Dr. Ir. Heru Kustanto, M.Si, Kepala Pusat P3DN Kementerian Perindustrian (diwakili oleh Dhini Widya Utari, ST, MM), menyampaikan:
“Kami mengajak seluruh pelaku industri untuk mencontoh capaian PT HMMI. Ini bukan sekadar memproduksi di Indonesia, tetapi membangun industri berbasis kekuatan dalam negeri. Selamat atas pencapaian 31 tipe kendaraan bersertifikat TKDN. Semoga ini memperkuat kontribusi sektor otomotif terhadap perekonomian nasional.”
Empat Dekade Dedikasi untuk Indonesia
Dengan pengalaman lebih dari 40 tahun, Hino terus menunjukkan konsistensi dalam membangun industri otomotif nasional.
Mulai dari transfer teknologi, pemberdayaan IKM, hingga peningkatan kualitas SDM lokal, semua langkah ini mendukung visi Indonesia sebagai basis industri otomotif yang tangguh dan berdaya saing.
Komitmen ini sejalan dengan tema GIIAS 2025, yang menekankan transformasi menuju ekosistem industri berkelanjutan.
Hino bukan hanya berbicara inovasi produk, tetapi juga tentang industrial empowerment melalui sinergi dengan mitra lokal.
Mengapa Lokalisasi Komponen Penting?
-
Mengurangi ketergantungan impor, sehingga biaya produksi lebih efisien.
-
Menciptakan lapangan kerja baru di sektor manufaktur dan jasa pendukung.
-
Memperkuat daya saing industri nasional di pasar global.
-
Memberikan dampak ekonomi berantai bagi UMKM dan pemasok lokal.
Dengan keberhasilan Hino, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk menciptakan ekosistem otomotif berbasis lokal yang tidak hanya memenuhi kebutuhan domestik, tetapi juga siap bersaing di pasar internasional.
Pencapaian Hino dalam meningkatkan TKDN dan BMP bukan hanya prestasi perusahaan, tetapi juga kontribusi nyata terhadap agenda industri 4.0 dan kemandirian nasional.
Dengan kemitraan bersama IKM dan komitmen lokalisasi, Hino menegaskan dirinya sebagai pionir dalam industrialisasi otomotif Indonesia.***
.
.
.
- Penulis: Magoh



