BYD Seagull Siap Meluncur di GIIAS 2025? Bocoran Spek dan Drama Pre-Order Bikin Penasaran
- account_circle dimas
- calendar_month Rab, 9 Jul 2025
- visibility 112

BYD Seagull Siap Meluncur di GIIAS 2025? Bocoran Spek dan Drama Pre-Order Bikin Penasaran
OTOExpo.com , Jakarta – Pasar mobil listrik di Indonesia sepertinya akan semakin ramai di pertengahan 2025 ini.
Setelah bermain di segmen menengah ke atas lewat model seperti Atto 3 dan Seal, BYD disebut-sebut siap menggebrak segmen mobil listrik entry-level dengan model Seagull.
Mobil ini dikabarkan bakal resmi meluncur di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025.\
Kalau benar, ini bisa jadi kabar baik bagi yang ingin punya mobil listrik tapi belum siap rogoh kocek Rp300 jutaan ke atas.
Tapi di balik kabar gembira itu, muncul juga cerita “nggak enak” soal pre-order gelap, komunikasi yang kurang solid antar-dealer, dan kode misterius di situs Samsat Jakarta.
Nah, sebelum kamu buru-buru transfer uang tanda jadi, simak dulu bocoran dan drama lengkap BYD Seagull di bawah ini.
BYD Seagull: Kecil, Murah, dan Sudah Laku Keras di China
Secara desain, Seagull tampil sebagai citycar mungil bergaya hatchback modern. Ukurannya kompak—panjang 3.780 mm, lebar 1.715 mm, dan tinggi 1.580 mm, dengan wheelbase 2.500 mm.
Ground clearance-nya hanya 120 mm, cukup untuk perkotaan tapi jelas bukan teman ideal buat jalan rusak.
Dari luar, desainnya simpel tapi cukup kekinian. Tidak lebay, tapi juga tidak membosankan.
Di dalam, kamu akan menemukan cluster meter 5 inci dan head unit sentral 12,8 inci cukup fancy untuk mobil mungil dengan harga yang (katanya) mulai dari Rp200 jutaan.
Spek Baterai: Dua Pilihan, Tapi Sama-Sama Blade
Seagull menggunakan teknologi Blade Battery berjenis Lithium Iron Phosphate (LFP), andalan BYD yang diklaim lebih aman dan tahan lama. Ada dua pilihan:
-
30 kWh dengan jarak tempuh 305 km (NEDC)
-
38 kWh dengan jarak tempuh 405 km (NEDC)
Tentu saja klaim NEDC itu kadang suka terlalu optimis. Dalam pemakaian real-world, siap-siap saja dapat sekitar 240–300 km.
Tapi untuk mobil harian jarak dekat di kota, ini sudah lebih dari cukup.

Harga Global? Mulai dari Rp150 Jutaan!
Di China, Seagull dibanderol mulai dari 69.800 Yuan atau sekitar Rp150 jutaan. Angka ini membuatnya jadi salah satu mobil listrik paling laris di sana sejak debut global pertengahan 2024 lalu.
Kalau benar-benar masuk Indonesia dengan harga di bawah Rp250 juta, maka BYD Seagull bakal jadi mobil listrik termurah di Tanah Air, menggeser posisi Wuling Air ev yang saat ini dijual mulai dari Rp206 juta.
Drama Pre-Order yang Kurang Rapi
Beberapa dealer BYD di Indonesia tampaknya tidak sabar menunggu lampu hijau dari prinsipal. Salah satunya, BYD Arista Pantai Indah Kapuk (PIK), diketahui sudah membuka pre-order Seagull dengan DP Rp20 juta. Hal ini bahkan sempat diunggah ke media sosial.
Sayangnya, promosi ini tidak mendapat restu resmi dari BYD Motor Indonesia. Menurut Luther T Panjaitan, Head of Marketing PR and Government Relation BYD Motor Indonesia, hal tersebut terjadi karena adanya miskomunikasi internal.
“Kami memang menyayangkan ada posting itu karena dari pihak prinsipal belum ada pengumuman resmi… Sudah kami tegur, dan postingannya sudah dihapus,” ujarnya.
Jadi buat kamu yang sempat tertarik dan mungkin sudah masukin DP, sebaiknya tetap pastikan legalitas dan koordinasi dealer dengan pusat, ya. Jangan sampai niat beli mobil listrik hemat malah jadi drama berlarut.
Kode Misterius di NJKB: Kapan Dijual?
Petunjuk kuat soal peluncuran Seagull juga muncul di situs Nilai Jual Kendaraan Bermotor (NJKB) Samsat Jakarta. Terdapat dua kode baru:
-
EQ-ETD-1 (4×2) AT – NJKB Rp233 juta
-
EQ-STD-1 (4×2) AT – NJKB Rp218 juta
Ini jadi sinyal bahwa Seagull memang sudah terdaftar secara administratif. Bila mengacu pada model BYD lain, harga jual biasanya akan lebih tinggi sekitar 30–35% dari NJKB karena belum termasuk pajak, margin dealer, dll. Dengan NJKB Rp218 juta, harga OTR Seagull bisa diperkirakan mulai dari Rp290–310 jutaan.
Kalau benar, maka posisinya akan turun langsung di bawah BYD Dolphin, yang saat ini dijual mulai dari Rp369 juta.
Cocok Buat Siapa?
BYD Seagull tampaknya ditujukan untuk:
-
Milenial dan Gen Z perkotaan yang butuh kendaraan stylish dan fungsional
-
Keluarga kecil yang ingin EV kedua sebagai kendaraan harian
-
Karyawan kantoran yang ingin naik kelas dari motor ke EV tanpa nambah cicilan rumah
Tapi buat yang biasa nyetir SUV besar, performa Seagull mungkin akan terasa “imut”. Ground clearance-nya juga terlalu rendah untuk jalanan rusak atau banjir.
Si Kecil yang Bisa Bikin Gebrakan (Asal Harganya Masuk Akal)
Dengan desain modern, baterai Blade, dan reputasi BYD yang makin dikenal di Indonesia, Seagull punya peluang jadi “Wuling Air ev killer” asal harganya benar-benar kompetitif.
Tapi jangan lupa, BYD juga perlu memperbaiki komunikasi dengan jaringan dealer agar peluncurannya tidak diwarnai kebingungan.
Dan untuk konsumen? Saran kami: tunggu pengumuman resmi di GIIAS 2025 sebelum menyerahkan uang tanda jadi ke dealer.
Jangan tergiur promo yang belum tentu di-approve prinsipal. Karena meski Seagull menjanjikan, kita tentu nggak mau beli mobil pake drama.***
.
.
.
.
.
.
- Penulis: dimas


