BYD Nongol di 5 Besar Mobil Listrik China Makin Ngegas di Australia
- account_circle dimas
- calendar_month Ming, 6 Jul 2025
- visibility 78

BYD Nongol di 5 Besar: Mobil Listrik China Makin Ngegas di Australia
OTOExpo.com , Australia – Di tengah persaingan panas industri otomotif Australia, BYD akhirnya berhasil masuk ke lima besar merek mobil terlaris.
Dengan total penjualan 8.156 unit kendaraan pada bulan Juni 2025, BYD kini resmi berdiri sejajar—atau setidaknya cukup dekat dengan nama-nama besar seperti Hyundai, Kia, dan bahkan Ford.
Meskipun masih jauh dari Toyota yang duduk nyaman di puncak dengan 20.225 unit, posisi BYD sebagai penantang baru tak bisa diremehkan.
Mereka berhasil menyalip Kia (7.810 unit), GWM (5.464 unit), dan Mitsubishi (5.336 unit). Kalau dulu mobil listrik asal Tiongkok sempat diragukan, sekarang BYD justru jadi topik serius di meja diskusi pelaku industri.
Model Baru Jadi Andalan
Pencapaian BYD ini tidak datang begitu saja. Beberapa model baru yang diluncurkan belakangan seperti Shark 6, Sealion 6 PHEV, dan Sealion 7 EV langsung mendapat sambutan positif.
Bahkan, Shark 6 jadi model terlaris BYD bulan Juni dengan 2.993 unit. Cukup mengejutkan untuk model pikap, apalagi di pasar Australia yang terkenal setia dengan merek Jepang dan Amerika.
Disusul oleh Sealion 7 (1.795 unit), Sealion 6 (1.604 unit), sedan Seal (627 unit), Atto 3 (576 unit), dan Dolphin (561 unit).
Beberapa nama lama seperti Atto 3 dan Dolphin tampaknya mulai kehilangan momentum, tapi BYD tetap berhasil menjaga ritme lewat produk baru yang lebih sesuai dengan selera lokal.

Ambil Alih Kendali, Perkuat Langkah
Mulai 1 Juli 2025, BYD secara resmi mengambil alih operasi penjualannya di Australia dari tangan distributor pihak ketiga EVDirect.
Ini langkah penting yang menunjukkan keseriusan mereka membangun struktur jangka panjang, termasuk memperluas jaringan dan layanan purnajual.
Rencananya, dalam beberapa bulan ke depan, BYD akan meluncurkan dua model tambahan: SUV listrik Atto 2 dan SUV plug-in hybrid tujuh tempat duduk Sealion 8.
Langkah ini bisa semakin memperkuat penetrasi mereka di segmen keluarga dan mobil harian.
Meski aturan pembebasan pajak untuk kendaraan plug-in hybrid (PHEV) di Australia telah berakhir April lalu, BYD masih cukup agresif menjual model seperti Shark 6 dan Sealion 6 yang berteknologi PHEV.
Fakta ini menarik, tapi sekaligus menunjukkan bahwa pasar EV murni belum benar-benar dominan di sana.
BYD juga baru saja mengambil alih kendali distribusi dari pihak ketiga (EVDirect) per 1 Juli 2025. Perubahan ini bisa berarti perbaikan layanan dan jaringan, tapi juga bisa jadi tantangan baru dalam transisi strategi pasar mereka sendiri.
Sudah Salip Tesla dan Volkswagen
Dengan total 23.355 kendaraan terjual sepanjang 2025 (hingga Juni), BYD juga berhasil melampaui penjualan merek-merek mapan seperti Isuzu Ute (21.883), MG (21.674), Nissan (20.604), Subaru (19.910), Volkswagen (14.776), bahkan Tesla yang “hanya” mencatat 14.146 unit.
Catatan ini cukup menarik karena BYD bahkan sudah melampaui total penjualan mereka sendiri tahun lalu, padahal 2025 baru berjalan setengah jalan.
Target mereka mengirimkan lebih dari 40.000 kendaraan untuk tahun ini pun kini tampak lebih realistis ketimbang ambisi kosong.
Masih Ada PR
Walau pencapaian ini layak diapresiasi, BYD masih punya pekerjaan rumah besar. Pasar Australia bukan cuma soal angka penjualan sesaat, tapi juga soal mempertahankan kepercayaan konsumen dalam jangka panjang.
Beberapa tantangan yang masih membayangi antara lain: layanan purnajual yang perlu diperluas, ketersediaan suku cadang, hingga kualitas aftersales yang sebanding dengan merek-merek Jepang dan Korea.
Dan tentu saja, mereka masih harus membuktikan bahwa tren naik ini bukan cuma efek sementara dari hype produk baru.
BYD Masuk Radar, Tapi Belum Dianggap “Kakak Kelas”
Capaian BYD di Australia pada Juni 2025 jelas bukan hal remeh. Tapi, apakah mereka sudah benar-benar jadi “ancaman serius” bagi pemain lama? Mungkin belum.
Toyota masih jauh di depan, dan loyalitas konsumen belum bisa dibeli hanya dengan harga miring dan spesifikasi mentereng.
Yang jelas, BYD kini sudah resmi masuk radar. Bukan lagi sekadar “EV China murah”, tapi pemain global yang layak diawasi.
Masuk lima besar adalah pencapaian yang layak dirayakan, tapi BYD masih harus membuktikan konsistensinya di pasar yang dikenal cukup keras bagi pendatang baru.
Apalagi, dengan persaingan yang semakin panas, lonjakan sesaat tidak akan cukup untuk bertahan jangka panjang.
Untuk saat ini, kita bisa bilang BYD menang satu babak. Tapi pertarungan sesungguhnya baru saja dimulai.***
.
.
.
.
- Penulis: dimas


