Bengkel Siaga 24 Jam Fuso Solusi Hebat, Tapi Tidak Tanpa Masalah
- account_circle dimas
- calendar_month Rab, 2 Jul 2025
- visibility 73

“Jam operasionalnya yang fleksibel membuat saya mudah untuk merawat Canter dan Fighter X saya kapan saja. Jadi usaha pun lancar tanpa kendala. Khususnya di keadaan-keadaan darurat juga sangat membantu apalagi kualitas perawatannya juga bagus dan banyak program menarik”,
Bengkel Siaga 24 Jam Fuso: Solusi Hebat, Tapi Tidak Tanpa Masalah
OTOExpo.com, Jakarta – Kalau bicara soal kendaraan niaga, khususnya di dunia logistik yang makin gila-gilaan belakangan ini, satu hal yang pasti: downtime adalah musuh utama.
Maka dari itu, langkah Mitsubishi Fuso memperkenalkan Bengkel Siaga 24 Jam terdengar seperti penyelamat. Tapi tunggu dulu apakah layanan ini benar-benar “seampuh” itu?
“Mitsubishi FUSO memegang tiga pilar utama dalam setiap strategi layanan purnajual, yaitu zero down time, best life cycle value, dan customer business consultant. Dan sebagai Andalan Bisnis Sejati, kami paham bahwa dunia bisnis itu beroperasi tanpa henti sehingga kendaraan niaga memegang peran penting dalam mendukung kelancaran distribusi serta operasional.” ujar Aji Jaya, selaku Sales and Marketing Director PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors.
“Maka dari itu, Mitsubishi FUSO menghadirkan Bengkel Siaga 24 Jam sebagai solusi perawatan dan perbaikan yang dapat diakses kapan saja, khususnya bagi pelaku bisnis yang tidak memiliki fleksibilitas waktu untuk melakukan servis pada jam kerja reguler,” ujar Aji lebih lanjut.
Karena walaupun idenya keren dan niatnya jelas mulia, implementasi di lapangan ternyata masih menyisakan tanda tanya besar.
Dari keterbatasan lokasi, kesiapan teknisi, hingga fasilitas yang katanya premium tapi… ya, belum tentu semua pengemudi sepakat.

Ide Brilian: Bengkel yang Gak Pernah Tidur
Mitsubishi Fuso melalui PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors (KTB) memperkenalkan Bengkel Siaga 24 Jam sebagai bagian dari strategi “Zero Down Time”.
Artinya, truk-truk niaga tetap bisa beroperasi maksimal tanpa harus antri bengkel di jam kerja biasa.
Layanannya sendiri sudah hadir di 19 lokasi strategis di Indonesia. Di atas kertas, ini solusi brilian. Apalagi bisnis logistik, pertambangan, dan manufaktur nggak kenal jam kerja.
Truk jalan terus, maka servis pun harus siap kapan saja. Bahkan di hari libur nasional.
Tapi seperti biasa, antara “di atas kertas” dan “di lapangan” seringkali beda cerita.
Cuma di Beberapa Kota, Itu Pun Terbatas
Coba kita jujur, 19 lokasi bengkel untuk negara sebesar Indonesia itu masih sangat minim. Apalagi mayoritas fasilitas ini berpusat di kota besar, sedangkan mayoritas truk Fuso justru beroperasi di area-area yang jauh dari pusat kota.
Belum lagi untuk pengguna di sektor perkebunan, pertambangan, dan logistik antar pulau, lokasi terdekat bisa berjarak ratusan kilometer.
Mitsubishi Fuso memang menyediakan Service Point di daerah pelosok seperti Merauke, Mamuju, dan Melak. Tapi jumlahnya baru lima. Ya, cuma lima titik untuk seluruh wilayah luar kota Indonesia? Serius?
Fasilitas OK, Tapi Cuma Kalau Kamu Beruntung
Salah satu jualan utama Bengkel Siaga ini adalah kenyamanan. Ada kamar mandi bersih, mushola, ruang istirahat sopir, sampai ruang tunggu ber-AC dan Wi-Fi. Tapi di lapangan, banyak sopir bilang “yang penting cepat kelar”, bukan sekadar duduk di ruang tunggu sambil nonton TV.
Dan di sinilah persoalannya: servis cepat? Belum tentu.
Beberapa sopir truk yang datang malam hari justru harus menunggu teknisi bangun (iya, bangun tidur).
Bahkan ada yang curhat, walaupun bengkel buka 24 jam, mekaniknya kadang gak lengkap, atau ketersediaan spare parts-nya terbatas. Jadinya… tetap harus nunggu besok pagi juga. Ironis, kan?
Teknisi Terlatih? Iya, Tapi Bebannya Banyak
Mitsubishi Fuso memang bangga dengan teknisi bersertifikasi dan pelatihan berkala. Tapi jangan lupa, kerja 24 jam itu bukan cuma soal buka-bukaan pintu bengkel. Ini juga soal beban kerja teknisi yang pastinya jauh lebih berat.
Coba bayangin teknisi yang shift malam harus ngecek truk Fighter X yang datang dari tambang, sambil tangani dua Canter yang antre servis rutin.
Capek? Jelas. Dan di kondisi seperti itu, kualitas servis bisa aja gak konsisten.
Mobile Workshop: Ide Keren, Tapi Belum Maksimal
Untuk menjangkau lebih luas, Mitsubishi juga punya Mobile Workshop Service (MWS).
Truk servis berjalan ini memang bisa ke lokasi konsumen.
Tapi berdasarkan beberapa laporan, jadwal kedatangannya sering gak pasti, apalagi kalau pesanan servis tinggi di satu area.
Jadi jangan heran kalau akhirnya beberapa pengusaha logistik memilih servis di bengkel lokal ketimbang nunggu truk MWS yang katanya “on the way” tapi gak datang-datang.
Sisi Terang: Masih Banyak Potensi
Oke, cukup kritiknya. Harus diakui, langkah Mitsubishi Fuso ini tetap layak diapresiasi. Di tengah kompetitor yang masih mikir dua kali soal layanan 24 jam, mereka sudah ambil langkah konkret.
Minimal ada opsi untuk para pelaku usaha, terutama yang ingin servis malam hari tanpa ganggu jam kerja siang.
Dan yang paling penting: infrastruktur ini bisa jadi pondasi awal menuju layanan purnajual truk yang benar-benar modern dan efisien.
Ide Bagus, Tapi Butuh Lebih dari Sekadar Branding
Mitsubishi Fuso boleh bangga dengan Bengkel Siaga 24 Jam dan strategi Zero Down Time-nya. Tapi kalau ingin benar-benar jadi “Andalan Bisnis Sejati”, mereka harus serius menyelesaikan masalah di lapangan: perluas lokasi bengkel, perbanyak Service Point, tingkatkan ketersediaan suku cadang, dan pastikan teknisi benar-benar siap kerja 24 jam.
Karena buat para pelaku logistik dan pengemudi truk, waktu adalah uang. Dan kalau servis truk tetap bikin menunggu berjam-jam bahkan di bengkel 24 jam ya artinya ada yang perlu diperbaiki.***
.
.
.
.
.
- Penulis: dimas


