Auto2000 Bangun Kampung Berseri Astra di Bekasi

Dorong Ketahanan Masyarakat Melalui UMKM dan Lingkungan, Auto2000 Resmikan Kampung Berseri Astra Ketiga di Jatimelati Bekasi, Kolaborasi Ciptakan Masyarakat yang Lestari dan Sejahtera

OTOExpo.com , Bekasi –    Siapa bilang dealer mobil hanya bisa menjual kendaraan? Auto2000 membuktikan sebaliknya. Di tengah hiruk-pikuk industri otomotif yang kerap diwarnai sorotan tentang angka penjualan dan efisiensi, Auto2000 menyalakan mesin yang berbeda: mesin sosial.

Melalui peresmian Kampung Berseri Astra (KBA) Jatimelati, Auto2000 menegaskan bahwa mobilitas tak hanya soal berpindah dari titik A ke B, tapi juga tentang menggerakkan kehidupan.

Apa yang dilakukan Auto2000?

Auto2000, sebagai dealer resmi Toyota terbesar di Indonesia, meresmikan KBA Jatimelati di Perumahan Puri Gading, Pondokmelati, Bekasi.

Program ini merupakan bentuk dukungan terhadap Astra Sustainability Aspiration 2030 yang berlandaskan pada tiga pilar besar People, Planet, Profit.

KBA Jatimelati menjadi KBA ketiga binaan Auto2000, setelah Cengkareng Timur (2017) dan Setaman Depok (2024). Fokusnya jelas: membangun masyarakat tangguh dan lingkungan lestari melalui empat pilar Pendidikan, Kesehatan, Lingkungan, dan UMKM.

Namun, berbeda dari kebanyakan CSR, program ini tidak berhenti di spanduk dan seremoni. Ia hidup. Ia bernafas. Ia menumbuhkan harapan seperti daun lidah buaya yang ditanam warga sederhana, tapi menyimpan daya pulih luar biasa.

“Hari ini bukan sekadar peluncuran, tapi awal kolaborasi dan harapan,” ujar Anton Jimmi Suwandy, Chief Executive Auto2000. “Kami tidak ingin hanya menjadi dealer yang sukses menjual mobil, tapi mitra yang menggerakkan masyarakat menuju kehidupan yang berdaya.” ujarnya lebih lanjut.

Siapa yang terlibat?

Program ini dihadiri oleh Wali Kota Bekasi Dr. H. Tri Adhianto Tjahyono, serta pejabat daerah lainnya seperti Camat Pondokmelati dan Lurah Jatimelati. Kehadiran mereka menandai bentuk sinergi lintas sektor antara pemerintah, korporasi, dan masyarakat.

Di balik layar, tim CSR Auto2000 menjadi penggerak utama merancang program pelatihan UMKM, menyediakan alat kesehatan untuk posyandu, hingga memberikan dukungan pendidikan untuk PAUD dan SD sekitar.

Bahkan, dalam pilar lingkungan, Auto2000 ikut menginisiasi Bank Sampah dan budidaya lidah buaya bukan hanya untuk penghijauan, tapi juga untuk menciptakan income generator baru bagi warga.

Harga satu botol minuman lidah buaya produksi warga kini bisa mencapai Rp8.000–Rp10.000 per botol, hasil dari kolaborasi yang ditanam dengan kesabaran dan kepercayaan.

Mengapa Bekasi?

Mengapa Bekasi? Karena di sinilah denyut urbanisasi dan tantangan lingkungan beradu paling keras.

Kawasan padat ini menjadi simbol kontradiksi modern kota industri yang terus bergerak, namun banyak masyarakatnya yang tertinggal dalam hal kesejahteraan dan kualitas udara.

Auto2000 memilih Jatimelati bukan karena mudah, tetapi karena menantang.

Dorong Ketahanan Masyarakat Melalui UMKM dan Lingkungan, Auto2000 Resmikan Kampung Berseri Astra Ketiga di Jatimelati Bekasi, Kolaborasi Ciptakan Masyarakat yang Lestari dan Sejahtera

Kawasan ini menjadi laboratorium sosial, tempat Auto2000 membuktikan bahwa keberlanjutan bisa dimulai dari akar, bukan hanya dari atap gedung tinggi Jakarta.

Kapan dimulai dan bagaimana keberlanjutannya?

Resmi dimulai pada 3 November 2025, program ini bukan proyek jangka pendek.

Auto2000 menanamkan konsep continuity sustainability, artinya kegiatan ini akan terus beradaptasi dan berkembang sesuai kebutuhan masyarakat.

Target 2026, misalnya, adalah meningkatkan kapasitas UMKM hingga mandiri secara digital melalui pelatihan e-commerce lokal. Langkah kecil ini bisa menjadi fondasi besar bagi ekonomi mikro yang berkelanjutan.

Mengapa Auto2000 melakukan ini?

Karena dunia otomotif tak lagi hanya bicara horsepower dan torsi.

Era mobil listrik dan keberlanjutan menuntut merek otomotif berpikir lebih jauh dari sekadar penjualan unit.
Auto2000 menyadari bahwa reputasi masa depan akan dimenangkan bukan oleh yang tercepat, tapi oleh yang berdampak.

“Bersama KBA Auto2000 Jatimelati Bekasi, kami ingin selalu hadir di tengah masyarakat. Empat pilar kami adalah jantung dari visi: kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan UMKM,” kata Zuriaty, Human Capital & General Services Division Head Auto2000.
“Kemandirian finansial adalah roda penggerak kesejahteraan. Kami ingin memastikan roda itu berputar, bahkan di luar showroom.”

Bagaimana program ini bekerja?

Auto2000 menggunakan pendekatan integratif CSR berbasis komunitas.
Setiap pilar saling terkait layaknya sistem kendaraan:

• Pendidikan menjadi sasis — fondasi untuk pertumbuhan jangka panjang.

• Kesehatan adalah sistem pendingin, menjaga keseimbangan sosial.

• Lingkungan berperan sebagai sistem bahan bakar hijau, menjaga energi komunitas.

• UMKM adalah roda yang membuat semua itu bergerak.

Dengan model ini, masyarakat tidak lagi menjadi objek bantuan, melainkan subjek perubahan.
Itulah nilai sejati dari driving sustainability  bukan tentang mobil listrik yang bebas emisi, tapi tentang manusia yang berdaya dan berdampak.

Ketika CSR Harus Lebih dari Sekadar Seremonial

Memang, langkah Auto2000 layak diapresiasi. Namun di sisi lain, dunia otomotif Indonesia perlu menjawab pertanyaan besar: apakah keberlanjutan ini benar-benar sistemik atau masih bersifat simbolik?

Sebab, membangun kampung lestari butuh lebih dari bibit pohon  ia butuh kesadaran korporasi yang tumbuh seperti akar, bukan sekadar daun yang hijau di permukaan.

Gerak yang Tak Hanya di Aspal

KBA Jatimelati adalah bukti bahwa Auto2000 tidak hanya menjual Toyota Avanza, Innova, atau Yaris Cross seharga ratusan juta rupiah. Mereka menjual harapan, memberdayakan kehidupan, dan memperbaiki udara yang kita hirup bersama.

Di dunia otomotif yang sering berputar cepat, langkah kecil seperti ini justru menjadi tanda bahwa kemajuan sejati tak selalu bersuara keras kadang ia hadir dalam bentuk senyuman ibu posyandu yang kini punya usaha sendiri, atau anak PAUD yang belajar di ruang yang lebih layak.

Dan di situlah, Auto2000 bukan sekadar dealer. Ia menjadi penggerak bukan hanya roda kendaraan, tapi roda kehidupan.***