News
light
Beranda » Tech » Porsche Cayenne Electric Usung Sistem Tegangan Tinggi Inovatif

Porsche Cayenne Electric Usung Sistem Tegangan Tinggi Inovatif

  • account_circle Selviyani Mimie
  • calendar_month Kam, 13 Nov 2025
  • visibility 82

Porsche Cayenne Electric Usung Sistem Tegangan Tinggi Inovatif

Sistem tegangan tinggi inovatif pada Cayenne Electric: performa berpadu efisiensi

 

 

OTOExpo.com , jakarta –  Era elektrifikasi Porsche kini masuk babak baru. Setelah Taycan sukses membuka jalan di segmen sedan sport EV, kini giliran Porsche Cayenne Electric yang bersiap mencuri perhatian di kelas SUV premium.

Tak tanggung-tanggung, Porsche membawa sederet inovasi elektrifikasi yang tidak hanya mengejar tenaga, tapi juga efisiensi dan ketahanan sistem.

Dengan sistem tegangan tinggi berkapasitas 113 kWh, pendinginan dua sisi, serta pengisian daya cepat hingga 400 kW, Cayenne Electric tampak siap menjadi standar baru SUV listrik berperforma tinggi.

“Dengan Cayenne Electric, kami membawa e-performance ke tingkat yang baru,” ungkap Dr. Michael Steiner, Wakil Ketua Dewan Eksekutif sekaligus Kepala R&D Porsche AG. “Teknologi tegangan tinggi inovatif kami menyatukan efisiensi maksimal dengan dinamika berkendara khas Porsche.”

Baterai Jadi Struktur Utama

Inti dari Cayenne Electric terletak pada baterai tegangan tinggi 113 kWh yang punya peran ganda: sebagai penyimpan energi dan bagian struktural bodi kendaraan.

Desain ini bukan sekadar efisien ruang, tapi juga membuat SUV listrik ini punya kekakuan bodi tinggi serta pusat gravitasi rendah dua faktor penting dalam menghadirkan karakter handling lincah khas Porsche.

Baterai ini disusun dengan 192 sel pouch besar yang tersimpan dalam enam modul terpisah. Sel-sel tersebut memakai material anoda grafit-silikon dan katoda NMCA (nikel-mangan-kobalt-aluminium).

Komposisi ini menghasilkan kandungan nikel hingga 86 persen, yang artinya kerapatan energi makin tinggi dan proses pengisian bisa dilakukan lebih cepat.

Selain efisien, baterai ini juga aman. Porsche menyiapkan struktur aluminium khusus yang mampu menyerap energi benturan dan melindungi sel dari risiko kerusakan fatal jika terjadi tabrakan.

Dalam dunia otomotif, solusi ini disebut sebagai integrated cell-to-structure design—teknologi yang dulu hanya digunakan di mobil listrik supercar atau prototipe motorsport.

Pendinginan Dua Sisi

Salah satu bagian paling menarik dari Cayenne Electric ada di sistem pendinginannya. Berbeda dari sistem konvensional yang hanya mendinginkan dari satu sisi, Porsche menerapkan pendinginan dua sisi (dual cooling) yang bekerja di bagian atas dan bawah paket baterai.

Hasilnya? Suhu baterai bisa dikontrol secara presisi bahkan di bawah tekanan tinggi.

Dengan kapasitas pendinginan setara 100 lemari es rumah tangga, suhu tetap stabil meski mobil sedang melakukan fast charging di bawah terik matahari atau melaju kencang di jalan bebas hambatan.

“Kami ingin memastikan performa konsisten di semua kondisi, bukan cuma cepat di atas kertas,” jelas Dr. Steiner. “Pendinginan dua sisi ini menjaga daya pengisian tetap tinggi tanpa mengorbankan efisiensi.”

Selain itu, Porsche menggunakan kipas hemat energi baru yang mengonsumsi sekitar 15% lebih sedikit daya dibandingkan sistem sebelumnya.

Langkah ini bukan hanya memperpanjang jarak tempuh, tapi juga menjaga efisiensi keseluruhan sistem kelistrikan.

Manajemen Termal Prediktif

Kalau Taycan sudah dikenal punya sistem pendinginan pintar, Cayenne Electric membawanya ke level berikutnya lewat Predictive Thermal Management System.

Sistem ini secara terus-menerus menganalisis suhu baterai, kondisi lalu lintas, elevasi jalan, hingga gaya mengemudi.
Dari situ, software akan menentukan kapan baterai perlu dipanaskan atau didinginkan secara otomatis.

Misalnya, saat pengemudi mengatur rute menuju charging station, sistem akan mendinginkan baterai sebelum tiba di lokasi pengisian untuk memastikan daya masuk lebih cepat dan efisien.

Hasilnya, pengisian menjadi lebih singkat, suhu lebih stabil, dan daya tahan baterai meningkat.

Sistem ini juga terintegrasi dengan Charging Planner, yang bisa menyesuaikan kebiasaan pengemudi dalam memilih waktu dan lokasi pengisian.

Kecerdasan buatan dalam sistem ini benar-benar membuat Cayenne Electric terasa hidup dan adaptif.

Pengisian Super Cepat

Cayenne Electric menetapkan standar baru untuk pengisian cepat.

Dengan arsitektur 800 volt dan daya pengisian hingga 400 kW, mobil ini dapat mengisi dari 10% ke 80% dalam waktu kurang dari 16 menit.

Dalam waktu 10 menit saja, baterai bisa menambah jarak tempuh lebih dari 300 km cukup untuk perjalanan antar kota tanpa khawatir berhenti lama.

Kelebihan lain, Porsche merancang sistem agar daya tinggi bisa dipertahankan hingga 50% kapasitas baterai (SoC).
Artinya, proses pengisian tetap stabil tanpa mengalami drop-off signifikan seperti pada mobil listrik lain.

Tak berhenti di situ, Cayenne Electric juga bisa mengisi di stasiun 400 volt hingga 200 kW tanpa butuh adaptor tambahan—semua berkat high-voltage switch pintar yang mengatur arus dan tegangan secara dinamis.

Cukup Parkir, Mobil Mengisi Sendiri

Mulai tahun 2026, Porsche juga akan menghadirkan sistem pengisian nirkabel (Porsche Wireless Charging) untuk Cayenne Electric.

Konsumen cukup memarkir mobil di atas floor plate berukuran kecil, dan sistem akan otomatis mengenali posisi kendaraan.
Mobil akan turun sedikit dan proses pengisian induktif 11 kW pun dimulai tanpa kabel, tanpa repot.

Efisiensi sistem ini mencapai 90%, setara dengan pengisian AC konvensional.

Melalui aplikasi My Porsche, pengguna bisa memantau status pengisian, mengatur jadwal waktu, atau bahkan mengelola beberapa kendaraan sekaligus.

Dengan solusi ini, Porsche bukan hanya bicara performa, tapi juga menghadirkan kenyamanan ala masa depan.

E-Performance Generasi Baru dari Stuttgart

Dari baterai struktural, sistem pendingin canggih, hingga pengisian super cepat, Porsche Cayenne Electric jelas bukan sekadar versi listrik dari Cayenne biasa.

Ia adalah hasil evolusi teknologi Porsche yang memadukan kecepatan, efisiensi, dan kecerdasan sistem energi dalam satu paket elegan.

Dengan jarak tempuh lebih dari 600 km (WLTP) dan pengisian daya tercepat di kelasnya, Cayenne Electric siap menjadi benchmark baru di segmen SUV listrik performa tinggi.

“Tujuan kami bukan sekadar membuat SUV listrik, tapi menghadirkan mobil yang tetap punya jiwa Porsche responsif, presisi, dan menyenangkan dikendarai,” pungkas Dr. Steiner.***

  • Penulis: Selviyani Mimie
  • Editor: Dimas Lombardi

✈︎ Random Artikel ✈︎

expand_less