Honda Culture Indonesia Vol.2 di Surabaya Ribuan Komunitas Menyala

Honda Culture Indonesia Vol.2 di Surabaya: Ribuan Komunitas Menyala

OTOExpo.com , Surabaya  – Kota Pahlawan kembali bergetar oleh dentuman semangat dan raungan mesin Honda. Setelah singgah di Palembang, Bandung, dan Padang, kini Honda Culture Indonesia Vol.2 melanjutkan perjalanannya ke Surabaya kota yang terkenal dengan jiwa “arek Suroboyo”: keras, berani, tapi tetap kompak dan hangat.

Tahun lalu, Surabaya mencatat lebih dari 4.000 pengunjung saat menjadi tuan rumah puncak acara. Tahun ini, suasananya tak kalah meriah.

Ratusan mobil berbagai model dari Honda Accord hingga Brio modifikasi memenuhi area Honda Surabaya Center. Tak hanya mobil, tapi juga ribuan anggota komunitas datang dengan semangat membara, seolah menegaskan:

“Kami bukan cuma pengguna, kami keluarga besar Honda!”

Lautan Komunitas yang Tak Pernah Sepi

Yang menarik, komunitas yang hadir mencerminkan keberagaman luar biasa dalam dunia Honda. Ada ES Squad, FD Squad, BRAVER Indonesia, BrioSquad, HOFOS, Mobility, HACHI, hingga Brionesia  masing-masing membawa karakter dan gaya sendiri.

Beberapa datang dengan mobil yang kinclong, velg racing, audio berkelas; lainnya tampil sederhana tapi penuh kebanggaan.

“Yang penting datang bareng komunitas, ketemu kawan lama, ngobrol tentang mesin dan modif — itu yang bikin ketagihan,” kata Rendy, anggota Civic FD Society yang sudah ikut sejak batch pertama.

Dan benar saja, rolling city menuju landmark ikonik seperti Monumen Bambu Runcing, Tugu Pahlawan, dan Suro & Boyo menjadi pemandangan menarik bagi warga kota.

Deretan mobil Honda yang bergerak kompak di jalanan bukan hanya konvoi biasa, tapi semacam parade kebersamaan simbol bahwa otomotif bukan cuma soal mesin, tapi tentang koneksi antarmanusia.

Honda Culture, Lebih dari Sekadar Pamer Mobil

Banyak yang datang karena nostalgia dan solidaritas. Tapi bagi sebagian pengamat, ada catatan menarik. Di tengah gegap gempita dan deretan mobil modifikasi, muncul pertanyaan kecil tapi penting: Apakah budaya otomotif kita masih soal passion, atau mulai bergeser menjadi ajang eksistensi sosial?

Honda Culture Indonesia awalnya dirancang sebagai ajang silaturahmi dan apresiasi komunitas. Namun seiring besarnya skala acara, nuansa kompetitif kadang terasa siapa yang tampil paling keren, siapa yang paling banyak followers.

Meski begitu, PT Honda Prospect Motor (HPM) tampaknya sadar akan hal ini. Yusak Billy, Sales and Marketing & After Sales Director HPM, menegaskan bahwa acara ini bukan hanya pesta komunitas, tapi juga wadah kreativitas.

“Surabaya selalu punya energi istimewa. Melalui Honda Culture Indonesia, kami ingin lebih dekat dengan konsumen sekaligus merayakan kreativitas komunitas yang menjadi bagian penting budaya otomotif Indonesia,” ujarnya.

Kolaborasi Seru: Honda in Wonderland di Pakuwon City Mall

Kali ini, Honda Culture Indonesia berkolaborasi dengan Honda in Wonderland di Pakuwon City Mall. Kolaborasi ini jadi magnet baru bagi keluarga muda yang ingin menikmati sisi lain dari otomotif  ada hiburan interaktif, area bermain anak, hingga spot foto bertema fantasi.

Langkah ini menunjukkan bahwa Honda tak hanya ingin berbicara pada komunitas, tapi juga mengajak masyarakat luas untuk melihat otomotif dari sisi lifestyle dan family experience.

Semangat “Menyala Sepanjang Masa”

Dengan tema “Menyala Sepanjang Masa,” Honda Culture Indonesia Vol.2 ingin menegaskan bahwa semangat komunitas tak boleh padam, meski zaman berubah.

Setelah Surabaya, roadshow ini masih akan berlanjut ke Semarang, Bali, Samarinda, Balikpapan, Tangerang, dan Manado, sebelum mencapai puncak perayaan di Jakarta pada 15–16 November 2025.

Sejak pertama kali digelar tahun lalu, Honda Culture telah merangkul lebih dari 37 komunitas dari 15 model berbeda, dengan total lebih dari 50.000 anggota aktif.

Sebuah angka yang menunjukkan bukan sekadar kekuatan brand, tapi juga ikatan emosional antara Honda dan para penggemarnya.

Honda Culture Indonesia Vol.2 Lanjutkan Roadshow di Surabaya, Semangat Arek Suroboyo Menyala

Budaya yang Tumbuh, atau Sekadar Tren?

Kemeriahan Honda Culture Indonesia memang tak diragukan. Namun, di tengah sorak-sorai dan gemerlap lampu modifikasi, ada ruang untuk refleksi: ke mana arah budaya otomotif Indonesia melangkah?

Apakah ini tentang sense of belonging rasa memiliki terhadap sebuah brand dan sesama penggemar  atau sekadar tren musiman yang menunggu pudar?

Kalau melihat semangat arek Suroboyo hari itu, jawabannya mungkin jelas: budaya otomotif bukan cuma tentang mesin dan knalpot, tapi tentang energi manusia di baliknya.

Dan di Surabaya, energi itu masih menyala, bahkan mungkin lebih terang dari sebelumnya.***

.