News
light
Beranda » Kendaraan » Wuling Mitra EV Uji Coba Bersama TransJakarta

Wuling Mitra EV Uji Coba Bersama TransJakarta

  • account_circle Selviyani Mimie
  • calendar_month Sel, 4 Nov 2025
  • visibility 32

Wuling Mitra EV Uji Coba Bersama TransJakarta

Wuling Mitra EV Mulai Menjalani Uji Coba Bersama TransJakarta Untuk Dorong Mobilitas Hijau di Jakarta

 

 

OTOExpo.com , Jakarta –  Jakarta selalu punya cerita tentang perjalanan. Tentang macet yang tak kunjung sirna, tentang angin panas yang membawa aroma aspal, dan tentang mimpi warga akan udara yang lebih bersih. Kini, di tengah deru kendaraan yang masih bergantung pada BBM fosil, hadir secercah harapan baru: Wuling Mitra EV.

Apa yang Terjadi?

Wuling Motors (Wuling) resmi menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) dengan PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) pada 20 Oktober 2025.

Penandatanganan berlangsung di Gedung TransJakarta, Jakarta Timur menjadi titik awal uji coba Mitra EV, kendaraan niaga listrik pertama Wuling yang siap mendukung transformasi mobilitas publik hijau di Indonesia.

Uji coba ini bukan sekadar “test drive biasa.” Ia adalah eksperimen nyata menuju masa depan transportasi rendah emisi di mana bus kecil bertenaga listrik bergerak senyap, tanpa asap, tanpa polusi.

“Mitra EV kami hadirkan sebagai bentuk komitmen Wuling dalam mendukung transportasi publik yang lebih hijau sekaligus efisien,” ujar Kharismawan Awangga, Sales Operation Director Wuling Motors.

“Kami optimis kendaraan niaga listrik ini mampu menjawab kebutuhan operasional TransJakarta dan menjadi mitra terpercaya dalam menghadirkan layanan publik yang aman dan berkelanjutan.” terangnya.

Siapa yang Terlibat?

Dua entitas besar menjadi motor penggerak inisiatif ini: Wuling Motors, produsen kendaraan asal Tiongkok yang kini agresif menggarap pasar elektrifikasi Indonesia, dan TransJakarta, operator transportasi publik terbesar di Tanah Air yang tengah menapaki peta jalan elektrifikasi ambisiusnya.

Dari pihak Wuling, penandatanganan dilakukan oleh Tang Wensheng, Presiden Direktur Wuling Motors, sedangkan dari pihak TransJakarta oleh Welfizon Yuza, Direktur Utama PT Transportasi Jakarta.

Selain itu, PT Visi Indoprima Persada dan SGMW juga ikut dalam rantai kolaborasi untuk membangun ekosistem Microtrans EV Jakarta langkah kecil tapi signifikan menuju transportasi publik nol emisi.

Di Mana dan Mengapa Jakarta?

Tak ada panggung yang lebih simbolis daripada Jakarta. Kota dengan lebih dari 10 juta penduduk dan 4 juta kendaraan pribadi, yang saban hari menyumbang polusi udara hingga 70% dari total emisi wilayah Jabodetabek.

Bagi TransJakarta, targetnya sudah jelas: 6.000 unit kendaraan listrik beroperasi sebelum 2030. Itu terdiri dari 3.000 armada baru dan 3.000 unit pengganti.

Dan di titik ini, Mitra EV hadir bukan sekadar produk, tapi prototipe masa depan, menjawab pertanyaan klasik: bisakah kendaraan listrik benar-benar efisien di rute harian yang keras dan padat seperti Jakarta?

Kapan Program Ini Berjalan?

Uji coba Mitra EV akan berlangsung selama satu bulan penuh  periode yang cukup untuk menguji ketahanan, efisiensi, dan adaptasi kendaraan terhadap berbagai kondisi operasional TransJakarta.

Setelah fase ini, hasil evaluasi akan menentukan arah berikutnya: apakah Mitra EV siap menjadi bagian dari armada permanen atau perlu penyesuaian teknis.

Namun, dari sisi industri, langkah ini sudah menjadi tonggak sejarah  pertama kalinya kendaraan komersial listrik Wuling diuji di sistem transportasi publik terbesar di Indonesia.

Mengapa Wuling Melakukan Ini?

Jawabannya sederhana tapi visioner: Wuling ingin memperluas perannya dari sekadar produsen mobil penumpang menjadi penggerak solusi mobilitas berkelanjutan.

Melalui tagline “Satu Mitra, Banyak Solusi,” Mitra EV dirancang multifungsi  bukan hanya untuk angkutan barang, tapi juga angkutan penumpang dan logistik kota.

Model ini memiliki kabin lega dengan konfigurasi ergonomis. Kursi pengemudi bisa diatur 4 arah, dilengkapi AC double blower, serta lingkar kemudi tilt steering.

Mitra EV juga dibekali sistem fast charging, efisiensi energi tinggi, dan biaya operasional yang jauh lebih rendah dibanding kendaraan berbahan bakar minyak.

Berdasarkan estimasi, biaya operasional Mitra EV hanya sekitar Rp250–300 per km, jauh lebih hemat dibanding kendaraan konvensional yang bisa mencapai Rp1.000 per km.

“Kami melihat masa depan di mana kendaraan listrik komersial akan menjadi tulang punggung distribusi dan transportasi kota,” tambah Kharismawan. “Mitra EV adalah awal, bukan akhir.”

Bagaimana Implementasinya?

Selama fase uji, Mitra EV akan beroperasi di beberapa rute mikrotrans TransJakarta yang mewakili kondisi lalu lintas padat, berhenti-mulai, serta jarak tempuh pendek hingga menengah.

Kendaraan ini akan diuji dari sisi durabilitas baterai, konsumsi energi per km, kinerja AC, dan kenyamanan penumpang.

TransJakarta melalui Direktur Operasional dan Keselamatan, Daud Joseph, menegaskan:

“Uji coba ini menjadi penting karena berisi klausul-klausul krusial dalam pengembangan ekosistem transportasi berkelanjutan. Kami ingin memastikan kendaraan listrik yang digunakan tidak hanya ramah lingkungan, tapi juga efisien, aman, dan berdaya guna tinggi.”

Jalan Panjang Menuju Transportasi Hijau

Tentu, langkah ini patut diapresiasi. Namun, jika bicara realita, jalan menuju transportasi hijau di Jakarta masih panjang dan berliku.
Pertanyaan mendasar masih menggantung: apakah infrastruktur pengisian daya siap? Apakah biaya perawatan kendaraan listrik dapat ditekan agar tetap terjangkau bagi operator publik?

Di sisi lain, kebijakan pemerintah terkait insentif dan regulasi juga perlu lebih konkret agar industri tidak berjalan sendiri.
Uji coba Mitra EV hanyalah potongan awal dari puzzle besar elektrifikasi transportasi Indonesia. Tapi setidaknya, potongan itu kini mulai terpasang.

Sebuah Gerak Senyap yang Mengubah Kota

Di tengah kebisingan klakson dan deru mesin, Mitra EV melaju dengan suara nyaris tak terdengar tapi pesannya jelas:
masa depan mobilitas Jakarta akan ditentukan bukan oleh siapa yang paling cepat, melainkan oleh siapa yang paling peduli.

Dengan harga yang diperkirakan berkisar Rp400–450 juta per unit (estimasi pasar kendaraan listrik niaga ringan),

Mitra EV menawarkan nilai lebih dari sekadar efisiensi. Ia membawa narasi baru, di mana teknologi dan keberlanjutan bersatu demi udara yang lebih bersih dan perjalanan yang lebih manusiawi.

Ketika Jakarta perlahan bertransformasi menjadi kota cerdas dan hijau, kolaborasi Wuling dan TransJakarta ini mungkin akan dikenang sebagai titik awal perubahan.

Sebuah langkah kecil dari dua entitas besar  tapi dampaknya, bisa jadi sebesar napas pertama kota yang akhirnya bebas dari kabut polusi.*****

  • Penulis: Selviyani Mimie
  • Editor: Dimas Lombardi

✈︎ Random Artikel ✈︎

expand_less