Wahana Tanamkan 2.000 Bibit Pohon, Bukti Industri Roda Dua Juga Bisa Selamatkan Bumi
- account_circle dimas
- calendar_month Kam, 27 Nov 2025
- visibility 45

Penyerahan 2.000 Bibit Pohon ke 56 SMK Binaan, PT Wahana Makmur Sejati Tegaskan Komitmen Lingkungan di Hari Guru
Wahana Tanamkan 2.000 Bibit Pohon, Bukti Industri Roda Dua Juga Bisa Selamatkan Bumi
Penyerahan 2.000 Bibit Pohon ke 56 SMK Binaan, PT Wahana Makmur Sejati Tegaskan Komitmen Lingkungan di Hari Guru
OTOExpo.com , Jakarta – Dalam udara pagi yang lembut di halaman SMK Jaya Buana, Kresek, Kabupaten Tangerang, ada pemandangan yang tak biasa. Deretan bibit pohon matoa, jambu, trembesi, cengkeh hingga sirsak tersusun rapi menunggu masa tumbuhnya. Di momen peringatan Hari Guru, PT Wahana Makmur Sejati (WMS), Main Dealer sepeda motor Honda Jakarta–Tangerang, menyerahkan 2.000 bibit pohon kepada 56 SMK binaannya.
Bukan seremoni biasa. Ini adalah simbol kesadaran industri otomotif bahwa mobilitas memiliki harga lingkungan, dan salah satu cara menebusnya adalah dengan mengembalikan ruang hijau kepada bumi.
Sebuah Langkah Kecil dengan Napas Panjang
Kegiatan serah terima ini dilakukan secara simbolis, namun esensinya terasa kuat. WMS memahami bahwa penggunaan sepeda motor—sebagaimana kendaraan lain ikut menyumbang emisi karbon. Di titik itulah bibit-bibit ini mengambil peran:
-
Trembesi dikenal sebagai “mesin penyedot CO₂” alami.
-
Cengkeh dan sirsak punya pertumbuhan stabil dan tahan iklim tropis.
-
Matoa dan jambu memberi manfaat ganda: hijau sekaligus produktif.
Pohon-pohon ini dipilih tidak sembarangan. Setiap jenis sesuai karakter sekolah, kondisi tanah, serta potensi ekspansi ruang hijau.
“Ini komitmen nyata kami dalam mengurangi dampak emisi karbon. Kami menyadari betul bahwa produk kami, sepeda motor, turut menyumbang gas buang sehingga penghijauan adalah langkah strategis untuk menghadirkan udara yang lebih bersih,” ucap Michael Soekamto, Chief Corporate Affairs Wahana Artha Group
Menanam Pohon, Menanam Kesadaran
Acara dihadiri perwakilan sekolah, tim CSR, serta MDTC (Main Dealer Training Center). Tidak hanya bibit yang diberikan, tetapi juga dorongan kolaboratif agar sekolah:
-
menanam bibit di area strategis,
-
merawat secara berkala,
-
menjadikan proyek ini bagian dari kurikulum kewirausahaan hijau dan lingkungan,
-
serta mengajak siswa terlibat langsung.
Kehadiran para guru pada momen ini memberi nuansa berbeda. Mereka bukan hanya pendidik, tetapi penjaga nilai, termasuk nilai cinta terhadap bumi.
Prosesi penanaman simbolis di halaman sekolah membuat suasana penuh makna. Para siswa menyaksikan bagaimana sebuah langkah kecil dapat berbicara banyak tentang masa depan udara yang akan mereka hirup.
Mengikat CO₂, Membuka Ruang Hijau Baru
Dalam perspektif teknis lingkungan, satu pohon dewasa mampu menyerap rata-rata 21–25 kg CO₂ per tahun, tergantung jenisnya. Jika seluruh 2.000 bibit ini tumbuh optimal, potensi penyerapan karbon bisa menyentuh:
± 40–50 ton CO₂ per tahun
Angka yang menggambarkan bahwa sebuah kegiatan sederhana punya dampak ekologis yang tak sepele. Layaknya sepeda motor yang membutuhkan perawatan berkala, pohon-pohon muda ini pun perlu dirawat:
-
penyiraman harian,
-
pemangkasan ringan,
-
pemeriksaan akar dan tanah,
-
pengendalian hama.
Semua itu akan menjadi bagian dari praktik siswa di sekolah, memperluas definisi “kelas belajar” hingga keluar ruang bangku dan papan tulis.
CSR Berkelanjutan
WMS bukan pertama kali menjalankan program pemulihan lingkungan. Namun penyerahan bibit pohon ini memiliki bobot berbeda: ia disasar langsung kepada generasi muda yang akan menjadi pewaris bumi.
“Jika bibit ini tumbuh menjadi pohon, dampaknya akan signifikan. Ini adalah awal dari langkah keberlanjutan yang saling mendukung antara dunia industri dan dunia pendidikan,” tambah Michael Soekamto.
Program ini menjadi bagian integral dari komitmen WMS terhadap:
-
lingkungan hidup,
-
edukasi berkelanjutan,
-
tanggung jawab sosial korporasi,
-
serta visi perusahaan untuk menghadirkan kehidupan yang lebih sehat dan berkelanjutan.
Hari Guru, Hari Menumbuhkan Harapan
Memilih Hari Guru sebagai momentum bukan kebetulan. Guru adalah sosok yang menanam hal-hal tak kasat mata: moral, ilmu, karakter. Dan kini, mereka juga menanam sesuatu yang dapat dilihat, disentuh, dan tumbuh: pohon. Simbolisme ini memperkuat pesan bahwa merawat bumi adalah bagian dari pendidikan itu sendiri.

Penyerahan 2.000 Bibit Pohon ke 56 SMK Binaan, PT Wahana Makmur Sejati Tegaskan Komitmen Lingkungan di Hari Guru
2.000 Bibit, 56 Sekolah, Satu Harapan yang Sama
Apa yang dilakukan WMS hari ini bukan sekadar CSR, tetapi investasi ekologis jangka panjang. Ketika pohon-pohon ini tumbuh, ia akan menjadi:
-
ruang teduh,
-
penyaring udara,
-
habitat mikroorganisme,
-
tempat belajar siswa,
-
dan pengingat bahwa perubahan bisa dimulai dari hal sederhana.
WMS mengajak seluruh pemangku kepentingan sekolah, siswa, guru, komunitas, hingga pengguna kendaraan bermotor untuk mengambil peran aktif dalam menjaga alam. Penanaman hari ini mungkin langkah kecil, tetapi dampaknya bisa terasa panjang, bahkan lintas generasi.
Sebab bumi yang baik bukan warisan, melainkan titipan.****
- Penulis: dimas
- Editor: RM.Dimas Wirawan



