Vario Masih Jadi Primadona, Tapi EV Honda Baru Laku 300 Unit di JFK 2025
- account_circle dimas
- calendar_month Kam, 17 Jul 2025
- visibility 81

Vario Masih Jadi Primadona, Tapi EV Honda Baru Laku 300 Unit di JFK 2025
OTOExpo.com , Jakarta – Pesta rakyat tahunan terbesar di ibu kota, Jakarta Fair Kemayoran (JFK) 2025, resmi berakhir. Seperti biasa, booth Honda dari PT Wahana Makmur Sejati (WMS), Main Dealer Honda untuk wilayah Jakarta-Tangerang, jadi magnet yang menyedot perhatian ribuan pengunjung.
Namun, meski angka penjualan mengesankan, ada cerita menarik di balik layar yang patut disorot lebih dalam.
Selama sebulan penuh dari 19 Juni hingga 13 Juli 2025, booth Honda berhasil mencatat penjualan lebih dari 5.000 unit sepeda motor dari berbagai tipe.
Mulai dari matic populer, motor sport, hingga big bike, semuanya terpajang di delapan zona tematik seperti EV, Xplorer, Fashion, Lifestyle, Modif Corner, Urban, Big Scooter, dan Racing.
Dan siapa sangka, Vario series lagi-lagi tampil sebagai “anak emas” Honda. Motor matic ini tetap jadi primadona pengunjung, membuktikan kalau gaya dan kepraktisan masih jadi kombinasi paling ampuh untuk pasar urban seperti Jakarta.
“Penjualan tembus 5.000 unit selama JFK adalah bukti nyata bahwa Honda masih jadi pilihan utama,” ujar Olivia Widyasuwita, Division Head of Sales PT WMS.
Namun, di tengah kemeriahan angka penjualan dan booth yang dihias menarik, ada satu fakta menarik yang patut diamati: motor listrik Honda baru mencatatkan penjualan 300 unit.
Motor Listrik Honda: Awal yang Positif, Tapi Masih Banyak PR
Honda datang ke JFK 2025 dengan optimisme tinggi lewat lini EV-nya. Di zona khusus EV, mereka memajang Honda EM1 e:, EM1 e: Plus, Icon e:, hingga CUV e: RoadSync Duo. Semua dikemas futuristik, lengkap dengan display interaktif dan sesi uji coba.
Namun, penjualan 300 unit di event sebesar Jakarta Fair, yang dikunjungi ratusan ribu orang, sejujurnya belum bisa disebut meledak.

Padahal, dari sisi visual dan promosi, booth EV Honda termasuk paling heboh. Banyak pengunjung yang terlihat penasaran, selfie, bahkan test ride.
Tapi tetap saja, konversi ke pembelian tampaknya masih rendah.
Apakah masyarakat belum siap secara infrastruktur, atau justru karena harga dan performa EV yang ditawarkan belum menggiurkan?
“Kami optimis terhadap masa depan kendaraan listrik di Indonesia,” ujar Olivia lagi. Tapi optimismenya belum sepenuhnya dijawab oleh konsumen.
Bukan bermaksud skeptis, tapi kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa elektrifikasi roda dua memang masih dalam tahap edukasi.
Banyak pengunjung yang masih bertanya soal jarak tempuh, pengisian daya, dan durabilitas baterai. Di sinilah Honda dan para pelaku industri EV roda dua perlu kerja keras.
Booth Honda: Seru, Interaktif, dan Penuh Gimmick
Satu hal yang tak bisa dipungkiri: booth Honda di JFK selalu jadi salah satu yang paling ramai. Tahun ini pun demikian.
Dengan delapan zona produk yang dirancang tematik dan menghadirkan beragam karakter pengguna, booth ini layaknya playground untuk pecinta motor.
Ditambah lagi ada zona sparepart & apparel, serta program interaktif seperti trade-in motor lama, konsultasi pembiayaan, permainan berhadiah, hingga hiburan musik, semua disusun rapi agar pengunjung betah berlama-lama.
Dukungan penuh dari AHM (Astra Honda Motor) dan jaringan diler Honda di Jakarta-Tangerang membuat operasional booth berjalan mulus.
Meskipun, beberapa pengunjung mengeluhkan antrean yang agak panjang di beberapa sesi test ride dan transaksi.
Capaian Besar, Tapi Tetap Waspada Kompetitor
Meski WMS bisa berbangga hati dengan pencapaian JFK 2025, perlu diingat bahwa kompetitor juga tidak tinggal diam.
Yamaha, Gesits, bahkan pemain baru seperti MAKA dan Selis mulai unjuk gigi di segmen EV dengan pendekatan yang lebih agresif dan harga kompetitif.
Dalam kondisi pasar yang makin terbuka, Honda perlu terus berinovasi, tak hanya soal produk, tetapi juga harga, layanan purna jual, dan edukasi konsumen soal EV.
Pasalnya, masyarakat Indonesia terkenal cukup sensitif terhadap faktor value for money. Dan sejauh ini, masih banyak yang merasa EV belum bisa sepenuhnya menggantikan motor bensin dari sisi jarak tempuh dan kepraktisan.
Jakarta Fair 2025 kembali membuktikan bahwa Honda masih merajai pasar motor matic, terutama lewat Vario series yang seakan belum tergoyahkan.
Penjualan 5.000 unit selama sebulan jadi catatan impresif.
Namun di sisi lain, gebrakan Honda di lini motor listrik masih menghadapi tantangan besar. Meski sudah ada angka awal 300 unit, perjalanan menuju elektrifikasi roda dua masih panjang.
Butuh lebih dari sekadar display menarik edukasi publik, kemudahan charging, dan harga bersaing akan jadi kunci utama.
Untuk saat ini, masyarakat tampaknya masih bilang, “Menarik sih, tapi nanti dulu deh EV-nya.” ***
.
.
.
- Penulis: dimas


