Toyota Rush Paling Diminati Di Negara Luar Indonesia
OTOExpo.com – Berdasarkan data distribusi ekspor Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) pada bulan Juli 2019, ternyata bukan mobil yang paling laku di Indonesia yang paling diminati di negara luar.
Toyota Rush menjadi mobil yang paling diminati, bukan Avanza ataupun Xpander.
Dalam data tersebut, Toyota masih mendominasi sebagai mobil ekspor yang diminati di luar Indonesia. Di Indonesia sendiri, Toyota Avanza menjadi mobil “seribu umat” yang diminati masyarakat.
Sedangkan di luar sana, Toyota Rush laku keras berhasil menyingkirkan kompetitor-kompetitornya.
Tercatat sekitar 5.251 unit Toyota Rush berhasil dikirim ke luar negeri. Dengan angka tersebut, menjadikan Toyota Rush menempati urutan teratas sebagai mobil yang paling diminati.
keberadaan Toyota Rush menggeser Mitsubishi Xpander dan juga Toyota Fortuner yang sebelumnya sempat bergantian berada di posisi atas dalam daftar penjualan ekspor tersebut.
Ditempat kedua ada Toyota Fortuner dengan angka ekspor 5.162 unit, beda tipis dengan Toyota Rush. Lalu posisi ketiga ada Mitsubishi Xpander dengan nilai ekspor bulan Juli 2019 sebanyak 4.336 unit.
Kemudian, disusul pula oleh Toyota Vios yang terjual hingga 3.252 unit di luar negeri pada bulan yang sama, serta Suzuki Ertiga mencapai 3.203 unit.
Sedang Toyota Avanza sebagai mobil paling diminati di tanah air ternyata hanya mampu mencatatkan angka penjualan sebanyak 3.065 unit di luar negeri pada bulan Juli 2019 yang lalu.
Sisanya dalam daftar 10 besar ekspor mobil buatan Indonesia pada bulan Juli 2019 tersebut, ada Toyota Wigo yang terjual 1.793 unit, Toyota Innova laku sebanyak 1.161 unit, Toyota Town Ace mencapai 984 unit, dan Toyota Sienta 684 unit.
Berikut urutanya :
- Toyota Rush – 5.251 unit
- Toyota Fortuner – 5.162 unit
- Mitsubishi Xpander – 4.336 unit
- Toyota Vios – 3.252 unit
- Suzuki Ertiga – 3.203 unit
- Toyota Avanza – 3.065 unit
- Toyota Wigo – 1.793 unit
- Toyota Innova – 1.161 unit
- Toyota Town Ace – 984 unit
- Toyota Sienta – 684 unit
Toyota Rush bersama Daihatsu Terios dikembangkan oleh engineer dan desainer asal Indonesia dan Jepang yang dikomandoi Eiji Fujibayashi selaku Chief Engineer Toyota Rush.
Rush generasi kedua kini tidak lagi memakai ban serep yang tergantung di pintu. Selanjutnya, ban itu dipindah ke kolong belakang mobil demi membuat dimensi kendaraan semakin panjang.
Pada generasi pertama, Toyota Rush menggendong ban serep di pintu belakang atau sering disebut konde. Desain seperti ini dinilai menjadi salah satu ciri khas SUV yang tren di tahun 80-2000-an.
Seiring kebutuhan kabin yang lebih lega, tim engineer lantas memindahkan ban serep itu.
Urusan desain, Toyota mengadopsi gaya dari Toyota Fortuner dengan lampu depan yang menyipit. Ciri khas pada Rush terbaru yaitu lubang angin yang cukup besar di grill. Kap mesin juga terlihat lebih berotot berkat adanya lekuk di bagian tengah.
Kesan jangkung tidak hanya muncul karena ground clearance tinggi, tetapi juga side skirt plastik hitam doff. Ini membuat penampilan Rush lebih terkesan tangguh. Sebagai pemanis, di sisi pintu terdapat list berbahan plastik dengan warna hitam doff.
Hilangnya konde ini membuat penampilan Rush jadi wagu, alias membingungkan. Sebab, sepintas desainnya mirip dengan Honda Mobilio tapi ada yang menyebut mirip seperti Calya versi besar.
Lagi-lagi, body kit hitam doff menghiasi bemper belakang Toyota Rush demi mmembuat kesan mobil tangguh layaknya SUV modern. Padahal secara konsep, Rush adalah mobil keluarga.
Sebagai mobil keluarga, tentu harus didukung dengan fitur kenyamanan dan hiburan yang oke. Toyota Rush di 2019 setidaknya punya head unit touchscreen untuk mengusir kebosanan saat perjalanan jauh. Head unit ini bisa dikoneksikan dengan smartphone memakai bluetooth.
Kemudian untuk fitur kenyamanan didukung sistem AC dengan climate control dan pengaturan suara di setir yang terletak di bagian jari kiri.
Pengemudi turut dimanjakan soal informasi berkendara melalui panel instrumen multi color LCD lengkap dengan MID (multi information display).