News
light
Beranda » Komunitas » Toyota Dream Car Art Contest ke-18 Ajang Mewah untuk Anak-anak Berbakat

Toyota Dream Car Art Contest ke-18 Ajang Mewah untuk Anak-anak Berbakat

  • account_circle Pandito
  • calendar_month Jum, 27 Jun 2025
  • visibility 86

Toyota Dream Car Art Contest ke-18 Ajang Mewah untuk Anak-anak Berbakat

OTOExpo.com , Jakarta – Tahun demi tahun, Toyota Dream Car Art Contest (TDCAC) selalu menjadi panggung bergengsi bagi anak-anak Indonesia untuk menumpahkan ide kreatifnya soal mobilitas masa depan.

Tahun 2025 ini adalah tahun ke-18 penyelenggaraan TDCAC, dan lagi-lagi, acara ini berhasil menarik ribuan karya dari penjuru Nusantara.

Dengan tema “Inspire the World with Your Dream!”, kompetisi ini membuka ruang bagi anak-anak usia 4 hingga 15 tahun untuk membayangkan kendaraan impian mereka entah itu mobil penangkap bakteri, mobil berbahan bakar limbah kopi, sampai mobil jamban demi sanitasi sehat.

Kreatif? Banget! Tapi, seperti biasa, di balik meriahnya lomba ini, ada juga beberapa hal yang patut dikritisi dengan bijak.

oiyah, para dewan juri dari kegiatan ini terdiri dari tokoh-tokoh ternama seperti Ario Anindito (ilustrator dan komikus Marvel dan DC Comics), Bambang Rahadian (komikus dan dosen DKV), Debby Rahmalia (ilustrator dan penulis buku anak best seller internasional), Reti Oktania (psikolog anak dan Co-founder The Little Wisdom), serta Saskhya Aulia Prima (psikolog anak dan keluarga, Co-founder TigaGenerasi, sekaligus edukator dan influencer di bidang kesehatan mental dan parenting), memilih tiga pemenang dari setiap kategori usia.

CSR Toyota yang Konsisten, Tapi Masih Elitis?

Toyota, lewat pilar “Toyota Berbagi Ilmu”, memang menunjukkan komitmen jangka panjang pada edukasi dan kreativitas anak-anak Indonesia.

Mereka menggandeng lebih dari 21 grup dealer resmi, menjangkau lebih dari 30 provinsi, dengan 7.500 karya terkumpul dari seluruh penjuru negeri.

Tapi… jangan lupa, Indonesia punya 38 provinsi, dan lebih dari 80 ribu desa. Apakah benar semua anak punya peluang yang sama untuk ikut lomba ini?

Kalau kita lihat dari daftar pemenang, sebagian besar masih berasal dari wilayah perkotaan seperti Jakarta, Surabaya, Medan, dan Mojokerto. Hanya beberapa nama dari wilayah di luar Jawa dan Sumatra yang muncul.

Artinya, meskipun lomba ini diklaim inklusif, masih ada kesenjangan akses informasi dan fasilitas di berbagai daerah yang belum sepenuhnya teratasi.

Toyota Dream Car Art Contest ke-18 Ajang Mewah untuk Anak-anak Berbakat

Dealer Ikut Andil, Tapi Ketimpangan Akses Masih Terasa

Salah satu kekuatan TDCAC adalah keterlibatan 165 cabang dealer Toyota dari Sabang sampai Merauke. Mereka membuka akses untuk anak-anak yang tidak bisa ikut secara online dan ini langkah progresif yang layak dipuji.

Namun, fakta bahwa sebagian besar pemenang masih dari daerah yang terjangkau dealer besar menunjukkan bahwa akses teknologi, edukasi, dan fasilitas kreativitas di daerah terpencil masih sangat terbatas.

Bayangkan anak di desa terpencil yang punya imajinasi liar, tapi tidak punya kertas gambar bagus, scanner, atau akses internet untuk submit karya.

TDCAC jelas kompetisi positif, tapi butuh sentuhan afirmatif lebih kuat agar impian benar-benar bisa datang dari semua penjuru, bukan hanya dari kota-kota besar.

Ide Brilian Anak-anak: Kreatif, Relevan, dan Kadang Menohok

Kalau soal karya anak-anak? Jangan ditanya. Kreativitas mereka luar biasa. Salah satu pemenang dari Jakarta membuat “Mobil Kompas Pengenal Emosi” gila, ini bukan cuma mobil, tapi alat bantu mental health. Ada juga yang menciptakan mobil dari limbah kopi, hingga mobil detektor judol (judi online) dari Bengkulu.

Artinya, anak-anak Indonesia tidak cuma menggambar mobil keren, tapi juga menyuarakan keresahan sosial. Mereka melihat masalah nyata di sekitar, dan mencoba memecahkannya lewat ide yang mungkin belum bisa diwujudkan sekarang, tapi siapa tahu di masa depan?

Inilah kekuatan TDCAC yang patut dijaga mendorong imajinasi anak menjadi solusi.

Fun Education dan Inspiring Art: Edukatif, Tapi Belum Merata

TDCAC punya rangkaian program edukatif seperti Fun Education, Inspiring Art Competition, dan Empowering Community. Semua ini ideal di atas kertas.

Tapi jika tidak disertai pemerataan akses, program ini bisa jadi hanya menjangkau komunitas “yang sudah siap”, bukan yang paling membutuhkan.

Workshop kreatif dengan narasumber hebat seharusnya juga diturunkan ke daerah-daerah yang jarang tersentuh pelatihan seni.

Kritik ini bukan untuk menjatuhkan, tapi untuk memperkuat dampak sosial TDCAC yang sejatinya sangat potensial.

Pemenang Layak Diberi Apresiasi, Tapi Bagaimana Setelah Itu?

Setiap pemenang TDCAC menerima dana pendidikan, trofi, sertifikat, bahkan berkesempatan mewakili Indonesia ke Jepang. Damion Deven, pemenang tahun lalu, bahkan meraih Grand Prize Winner di ajang global.

Tapi pertanyaannya: apa dampak jangka panjang dari kemenangan ini untuk mereka?

Apakah mereka difasilitasi untuk terus berkarya? Apakah ada follow-up mentoring? Atau semua ini hanya berhenti di seremoni dan pujian sesaat?

Toyota bisa memperluas dampak CSR-nya dengan membentuk jaringan alumni TDCAC dan memberi akses berkelanjutan ke dunia seni, teknologi, atau mobilitas.

Jangan biarkan karya hebat anak-anak hanya jadi pajangan di galeri digital.

 TDCAC Harus Naik Kelas dari Event Seni Jadi Gerakan Nasional

Toyota Dream Car Art Contest ke-18 adalah . CSR pendidikan terbaik di Indonesia. Dengan skala nasional, dukungan dealer, dan partisipasi komunitas, lomba ini layak diapresiasi.

Tapi kalau Toyota ingin membuat perubahan yang lebih besar, TDCAC perlu naik kelas. Bukan sekadar kompetisi tahunan, tapi jadi gerakan nasional pengembangan kreativitas anak-anak Indonesia.

Dimulai dari kota, diperluas ke desa. Dari lomba menggambar jadi ekosistem pembinaan berkelanjutan.

Jadi, apakah TDCAC sudah cukup luar biasa? Iya. Tapi bisa jadi lebih luar biasa lagi, kalau semua anak di Indonesia benar-benar merasa bahwa mobil impian mereka juga mungkin diwujudkan.****

Daftar Pemenang Lomba Toyota Dream Car Art Contest ke-18

Kategori 1 (di bawah 8 tahun):

  1. Kalino Hakham Hansen (7) / Jakarta Barat, Jakarta / Mobil Kompas Pengenal Emosi
  2. Shafeeq Kazuhiro Dalimunthe (7)/ Medan, Sumatera Utara/ Mobil Penangkap Bakteri
  3. Syauqie Kenzi L. Dalova (4) / Sigi, Sulawesi Tengah /The Diamond Flying Car

Kategori 2 (usia 8—11 tahun):

  1. Ichiro Noor Alexi (9) / Banjarbaru, Kalimantan Selatan / Mobil Penambah Kuantitas dan Kesuburan Tanah
  2. Muhammad Aldric Rafisqy (8) / Surabaya, Jawa Timur / Mobil Berbahan Bakar dari Limbah Kopi
  3. Nazif Rizky Azizi (9) / Bengkulu, Bengkulu / Mobil Jamban Untuk Indonesia Sehat

Kategori 3 (usia 12—15 tahun):

  1. Kayla Xierin (15) / Jakarta Utara, Jakarta / Mobil Serangga Reparasi Listrik
  2. Aya Sofia Yasmin Prasetyo (15) / Mojokerto, Jawa Timur /Great Tomorrow(Toyota Mobile Research & Reforest Warriors)
  3. Czevda Dhanaer (14) / Bengkulu, Bengkulu / Mobil Detektor Judol

 Special Awards TDCAC ke-18

Special Awards merupakan penghargaan khusus yang pemenangnya dipilih langsung oleh PD dan VPD PT TAM. Terdapat 2 orang pemenang yaitu:

  1. Best Inspirational Award

Diberikan kepada karya yang mempunyai ide orisinal dan pesan yang kuat mengenai harapan tentang mobil impian. Penghargaan diberikan kepada:

Shafeeq Kazuhiro Dalimunthe (7)/ Medan, Sumatera Utara/ Mobil Penangkap Bakteri

  1. Best Indonesia Theme

Diberikan kepada karya yang mencerminkan semangat, nilai, dan kearifan lokal Indonesia baik dari sisi budaya, sosial, hingga kondisi nyata masyarakat dalam bentuk visual dan ide mobil impian yang unik dan relevan. Penghargaan diberikan kepada:

Ichiro Noor Alexi (9) / Banjarbaru, Kalimantan Selatan / Mobil Penambah Kuantitas Tanah dan Subur

 

.

.

.

.

  • Penulis: Pandito

✈︎ Random Artikel ✈︎

expand_less