OTOExpo.com – Dari segi  performa, Corvette generasi kedelapan memperlihatkan sebuah perubahan yang radikal jika dibandingkan dengan tipe generasi ketujuh. Kendaraan ini menggabungkan berbagai pelajaran yang dipetik dari serangkaian percobaan teknis di masa lalu seperti Chevrolet Experimental Research Vehicle (CERVs) I-III, Aerovette dan lainnya.

Zora Arkus-Duntov, yang dianggap sebagai Bapak Corvette, mengenal jenis kendaraan mid-engine pertamakalinya saat remaja, termasuk di antaranya pada ajang Auto Union Type C dan D Grand Prix.

Memulai Karir

Duntov memulai karirnya di GM pada 1 Mei 1953, dan bertugas untuk membantu chief engineer Chevrolet Ed Cole untuk mengubah Small Block V-8 menjadi sebuah teknologi yang terus digunakan pada Corvette untuk dekade berikutnya.

Selanjutnya Duntov   memegang posisi sebagai chief engineer yang pertama bagi Corvette, serta meneruskan penerapan layout kendaraan mid-engine melalui berbagai konsep, termasuk CERV I yang memulai debutnya di tahun 1960.

Duntov menggambarkan kendaraan ini sebagai “sebuah desain tanpa batas” dan sebuah “sarana yang mengagumkan” yang memberi arahan kepada Chevy mengenai “apa yang selayaknya  ditempatkan di dalam Corvette.”

CERV I dilengkapi dengan tujuh kombinasi mesin yang berbeda selama masa kerjanya, namun mesin aslinya, Chevrolet Small Block V-8 beserta kompeonen inti aluminimum ringannya  telah dimodernisasi pada Corvette Stingray 2020.

1964

Pada tahun 1964, tim dibawah memperkenalkan CERV II untuk pertamakalinya, dimana Duntov dan General Manager Chevrolet Semon “Bunkie” Knudsen membayangkan sebuah masa depan  sebagai penantang di sirkuit Sebring, Le Mans serta ajang balapan lainnya.

Dengan torque converter  yang diletakkan di bagian depan dan belakang, CERV II menjadi  mid engine dengan sistem penggerak empat roda yang pertama,  dimana Duntov yang memegang paten tersebut.

Bersama Lotus

Upaya paling akhir pada kendaraan bermesin mid-engine adalah konsep CERV III pada tahun 1990 yang dikembangkan bersama  Lotus untuk mengeksplorasi tingkat performa  mesin masa depan. CERV III lebih merupakan sebuah mobil untuk  digunakan di jalan raya  dibanding sebuah  mobil pelintas arena balap.

CERV III dimaksudkan sebagai kendaraan pengembangan untuk mengevaluasi struktur mid-engine. CERV III bertenaga 5.7L, 32-valve dual overhead cam Small Block V-8 dengan turbocharger ganda yang menghasilkan 650 hp dan torsi 655 lb-ft.

Stingray 2020 Mewujudkan Takdir Corvette

Duntov, yang memasuki masa purna bakti dari GM pada tahun 1975, memandang layout kendaraan mid-engine dengan mesin yang terletak di depan gandar belakang sebagai sebuah konfigurasi yang optimal untuk pendistribusian bobot, handling yang baik, serta visibilitas ke depan.

Meskipun layout mesin ini memberikan keunggulan pada performa mesin, namun proses penerapan dalam skema pembuatan secara massal mengalami berbagai tantangan. Corvette mid-engine generasi sebelumnya diturunkan statusnya menjadi konsep karena terdapat beberapa kesulitan antara lain untuk  mendinginkan mesin, ruang penumpang dan bagasi yang terbatas, tingkat kebisingan dan tantangan  untuk memproduksi  sebuah varian convertible.

Kemajuan dalam pengembangan, yang dibantu oleh teknologi komputer dan virtual reality, telah membantu tim Corvette saat ini untuk dengan penuh kehati-hatian dalam menyusun arsitektur Chevrolet Corvette Stingray 2020.

Para engineer bekerjasama dengan para perancang untuk memastikan bahwa desain kendaraan telah memenuhi semua tolok ukur kinerja yang diperlukan, di samping tetap mempertahankan aspek yang diwarisi   Corvette.

Mid-engine selalu menjadi bagian dari Corvette. Chevrolet Corvette Stingray 2020 memenuhi visi ribuan orang yang telah ada sebelumnya yang mengharapkan dihidupkannya kekuatan utama Corvette dalam hal performa dan fungsionalitas kendaraan.