Skandal Daihatsu Manipulasi Data Bahayakan Konsumen
OTOExpo.com – Anak perusahaan Grup Toyota, Daihatsu mengakui telah melakukan kecurangan dengan memanipulasi beberapa tes dan data terutama saat tes tabrak. Mobil yang digunakan untuk tes sudah dimodifikasi agar hasilnya jadi lebih baik.
Adapun manipulasi yang dilakukan Daihatsu adalah dengan memasang trim pintu pada kendaraan yang telah dimodifikasi dengan ‘notch’ untuk mengelabui hasil data pengujian.
Modifikasi ini tujuannya untuk mencegah komponen rusak menjadi berbagai bagian tajam yang bisa mencederai penumpang ketika airbag samping mengembang.
Akio Toyoda, Ketua Dewan di Toyota, mengatakan, kesalahan Daihatsu Motor Co., Ltd. adalah masalah keselamatan, yang merupakan aspek terpenting dari kendaraan.
“Kami menganggap ini sebagai tindakan yang benar-benar tidak dapat diterima yang mengkhianati kepercayaan pelanggan kami. Kami ingin meminta maaf dengan tulus kepada pelanggan kami di seluruh dunia,” ujar Toyoda seperti dikutip dari asia.nikkei.com
Toyoda juga mengatakan bakal segera membahas untuk melakukan penyelidikan soal manipulasi yang melibatkan grup Toyota-Daihatsu ini.
“Kami akan mulai melanjutkan penyelidikan terperinci mulai sekarang,” kata Toyoda dikutip dari Asia.nikkei.com.
Sejak 1989
Dalam temuannya, setidaknya ada 143 kasus adalah pernyataan resmi yang palsu, 28 kasus modifikasi ilegal dan tiga manipulasi data. Pelanggaran ini dikatakan sudah dilakukan Daihatsu sejak 1989 dan jumlahnya meningkat sejak 2014.
Skandal Daihatsu ini melibatkan 64 model mobil, termasuk 22 model merek Toyota dan sisanya Daihatsu, Subaru serta Mazda.
Daihatsu memproduksi 1,1 juta kendaraan selama 10 bulan pertama tahun ini, hampir 40 persen di antaranya diproduksi di luar negeri. Perusahaan asal Jepang ini menjual sekitar 660 ribu kendaraan di seluruh dunia selama periode tersebut dan menyumbang 7 persen dari penjualan Toyota.
Toyota mengatakan bahwa model yang terkena dampak termasuk model untuk pasar Asia Tenggara seperti Thailand, Indonesia, Malaysia, Kamboja dan Vietnam serta negara-negara Amerika tengah dan Selatan seperti Meksiko, Ekuador, Peru, Chili, Bolivia dan Uruguay.
Dari total 64 model yang terlibat skandal, tujuh di antaranya diproduksi di Indonesia oleh Astra Daihatsu Motor (ADM) dan Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
Indonesia
Dua pabrik Toyota dan Daihatsu yang berada di Indonesia terkait untuk masalah skandal tersebut. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan Astra Daihatsu Motor (ADM) diketahui telah memproduksi salah satu model dari kendaraan tersebut. Setidaknya ada tujuh model yang diproduksi kedua pabrik tersebut yang masuk dalam daftar model terlibat manipulasi.
Menurut dokumen yang dirilis Daihatsu, tujuh model yang terlibat adalah Toyota Agya/Wigo, Toyota Avanza, Toyota Raize, Toyota Rush dan Daihatsu Xenia yang diproduksi ADM. Lalu ada Toyota Avanza, Toyota Veloz dan Yaris Cross yang diproduksi TMMIN.
Tidak semua model-model ini dijual di Indonesia, sebagian merupakan produk ekspor. Hanya Avanza (produksi ADM dan TMMIN), Veloz (produksi TMMIN) dan Daihatsu Xenia (produksi ADM) yang dijual di Indonesia. Sedangkan lainnya diekspor ke kawasan ASEAN sampai Amerika Latin.
Ketujuh model tersebut adalah :
ADM:
Toyota Agya/Wigo (Mulai dijual Maret 2023 , Ekuador, Uruguay, Kamboja)
Toyota Rush (Mulai dijual Januari 2018, Ekuador, Malaysia)
Toyota Avanza (Mulai dijual November 2021, Indonesia, Meksiko, Kamboja, Thailand, Vietnam, Peru, Bolivia)
Toyota Raize (Mulai dijual April 2021, Ekuador, Meksiko)
Daihatsu Xenia (Indonesia)
TMMIN:
Toyota Avanza (Mulai dijual November 2021 Indonesia, Meksiko, Kamboja, Thailand, Vietnam, Peru, Bolivia)
Toyota Veloz (Mulai dijual November 2021, Indonesia, Malaysia, Kamboja, Thailand, Meksiko)
Toyota Yaris Cross (Mulai dijual Agustus 2023, Kamboja, Chile, Uruguay) ***
Jangan korbankan keluargamu dan orang yang kalian sayangi demi harga murah !
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.