Motor Listrik Makin Serius? Indomobil eMotor Buktikan Lewat Talkshow yang Bongkar Fakta Lapangan
- account_circle Pandito
- calendar_month Kam, 27 Nov 2025
- visibility 37

Indomobil eMotor Gelar Talkshow Special, Kupas Perkembangan Motor Listrik di Indonesia
Motor Listrik Makin Serius? Indomobil eMotor Buktikan Lewat Talkshow yang Bongkar Fakta Lapangan
Indomobil eMotor Gelar Talkshow Special, Kupas Perkembangan Motor Listrik di Indonesia
OTOExpo.com , Tangerang – Ada satu momen menarik selama gelaran Gaikindo Jakarta Auto Week (GJAW) 2025 yang mungkin luput dari perhatian kasual pengunjung: sebuah talkshow intim namun sarat perspektif tajam yang digelar Indomobil eMotor.
Bukan sekadar omon-omon panggung belaka, sesi ini menghadirkan dua sosok yang benar-benar hidup di dunia motor listrik, Hendro Sutono (Kosmik Indonesia) dan Faizz (Founder Tyranno ID).
Di tengah riuh pameran, talkshow ini terasa seperti ruang teduh: tempat suara-suara dari lapangan akhirnya diberi panggung. Bukan marketing manis, bukan juga jargon industri, melainkan cerita jujur para penggunanya sendiri.
Komunitas Motor Listrik Mulai Solid
Hendro membuka pembicaraan dengan kalimat yang cukup menyentil:
“Dulu informasi masih sangat minim. Dari situlah akhirnya kami sepakat membuat ruang diskusi yang netral, informatif, dan terbuka untuk semua merek.” ujarnya.
Ia bercerita soal Kosmik Indonesia, komunitas motor listrik independen yang kini sudah berdiri lebih dari tiga tahun. Komunitas ini lahir dari keresahan pengguna awal yang sering merasa seperti “hidup di hutan belantara” minim informasi, bingung soal perawatan, dan sulit menemukan tempat bertanya.
Perlahan, komunitas itu berkembang. Dari sekadar grup diskusi, kini mereka punya:
-
kopdar edukatif,
-
pengujian baterai bersama,
-
workshop keamanan,
-
hingga riding santai yang diikuti ratusan anggota.
Komunitas ini nyaris berperan sebagai “bengkel pikir” bagi siapa pun yang ingin memahami dunia elektrifikasi secara transparan.
Tyranno ID
Kisah berbeda datang dari Faizz. Ia tidak membangun komunitas dari keresahan, tapi dari antusiasme terhadap motor listrik, khususnya model Tyranno milik Indomobil eMotor.
“Kami sama-sama tertarik mencoba motor listrik Tyranno dan merasa perlu ada tempat untuk berbagi kebutuhan harian dan modifikasi ringan,” jelas Faizz.
Yang unik dari Tyranno ID adalah cara mereka tumbuh: bukan kampanye resmi, bukan rekrutmen besar-besaran, tetapi dari obrolan di forum dan media sosial. Komunitas ini kini berkembang sebagai tempat berkumpulnya para rider yang ingin mengoptimalkan motor listrik mereka untuk kebutuhan urban.
Kegiatannya pun variatif:
-
city riding
-
sharing teknis
-
review perangkat listrik
-
edukasi perawatan yang sering kali menyelematkan pengguna baru dari “trial and error” yang mahal.
IM Riders Dinilai Bisa Jadi Komunitas yang Lebih Hidup dan Produktif
Dengan pengalaman kedua komunitas ini, Hendro dan Faizz sepakat bahwa IM Riders (komunitas resmi pengguna Indomobil eMotor) punya potensi besar untuk tumbuh pesat. Resepnya?
-
gabungan fun riding + kopdar edukatif,
-
pelatihan safety riding,
-
workshop teknis ringan,
-
hingga touring pendek agar komunitas tetap hangat dan aktif.
Menurut mereka, motor listrik itu lebih dari sekadar alat transportasi. Ia adalah ekosistem baru dan komunitas adalah jantungnya.

Indomobil eMotor Gelar Talkshow Special, Kupas Perkembangan Motor Listrik di Indonesia
Para narasumber memberikan penilaian cukup realistis: perkembangan motor listrik di Indonesia sudah on track, tapi masih punya tantangan yang tidak boleh disapu di bawah karpet. Hendro menyebut bahwa:
-
infrastruktur makin baik,
-
edukasi masyarakat jauh berkembang,
-
pilihan produk makin banyak,
-
dan masyarakat mulai paham konsep TCO (Total Cost of Ownership).
“Kita sekarang ada di fase transisi menarik. Makin banyak orang mau coba karena teknologinya makin matang,” tegasnya.
Namun bukan berarti semuanya mulus. Faizz menyoroti tiga kekhawatiran klasik:
-
jangkauan baterai (range anxiety),
-
kualitas dan umur baterai,
-
after-sales yang harus diberi jaminan kuat.
Meski begitu, ia menambahkan bahwa faktor terbesar orang akhirnya beralih ke motor listrik adalah:
-
biaya operasional yang jauh lebih hemat, dan
-
sensasi berkendara yang halus, sunyi, dan nyaman.
Saat sesi berpindah ke pembahasan produk, nada kedua narasumber terdengar lebih optimis. Setelah mencoba lini motor listrik Indomobil eMotor, mereka menilai bahwa pabrikan ini tidak main-main. Hendro memberikan komentar yang cukup tegas:
“Torsinya enak, build quality terasa matang. Ini yang sering dicari pengguna.” jelasnya lebih lanjut.
Faizz yang menggunakan Tyranno sebagai kendaraan harian juga mengamini. Menurutnya, keunggulan Tyranno ada pada:
-
konsumsi energi yang efisien,
-
handling yang ringan,
-
performa stabil,
-
fitur praktis yang relevan untuk mobilitas urban.
Keduanya sepakat: motor listrik memberikan pengalaman riding komunitas yang sangat berbeda. Tanpa suara mesin, riding terasa lebih santai, komunikasi lebih mudah, dan perjalanan terasa lebih intim.
“Beda banget. Komunikasi lebih jelas dan perjalanan lebih nikmat,” tutup Faizz.
Talkshow ini secara tidak langsung menunjukkan satu hal penting: industri motor listrik di Indonesia bukan lagi sekadar wacana pabrikan. Kini, pengguna, komunitas, dan pelaku independen ikut memainkan peran penting dalam membentuk masa depan ekosistem EV.
Indomobil eMotor tampak paham betul bahwa keberhasilan produk bukan hanya soal spesifikasi, tapi soal hubungan jangka panjang dengan penggunanya.
Jika komunitas berkembang, edukasi meluas, dan after-sales diperkuat, maka motor listrik bukan hanya masa depan tapi bisa jadi solusi transportasi paling masuk akal untuk masyarakat urban Indonesia.***
- Penulis: Pandito



