Motor Listrik ALVA di PRJ 2025 Berikan Subsidi 7 Juta Rupiah, Tapi Masih Banyak PR
- account_circle Selviyani Mimie
- calendar_month Jum, 27 Jun 2025
- visibility 86

Motor Listrik ALVA di PRJ 2025 Berikan Subsidi 7 Juta Rupiah, Tapi Masih Banyak PR
OTOExpo.com , Jakarta – Datang Bawa Diskon 7 Juta, Tapi ALVA Masih Belum Bisa “Ngabisin” Keraguan Konsumen.
Nama ALVA mungkin masih sudah tidak asing buat sebagian orang, tapi di dunia kendaraan listrik lokal, brand ini mulai punya tempat.
Di ajang Pekan Raya Jakarta (PRJ) 2025, ALVA tampil cukup heboh. Booth mereka di Hall A2 no. 37 tampak kece, penuh dengan motor-motor listrik bergaya futuristik, plus diskon besar-besaran yang katanya bisa bikin kamu langsung pengin beli.
Diskon Rp7 juta untuk semua lini produk mereka termasuk ALVA ONE XP, CERVO Q, CERVO X, hingga N3 jelas jadi perhatian.
“Pekan Raya Jakarta telah menjadi bagian dari budaya masyarakat Jakarta. Ini menjadi kesempatan yang baik bagi ALVA untuk dapat langsung hadir di tengah masyarakat Jakarta untuk dapat menghadirkan gaya hidup berkelanjutan`melalui berbagai lini produk sebagai jawaban dari solusi mobilitas masa depan.” ujar Purbaja Pantja, CEO ALVA.
Tapi tunggu dulu… di balik promo bombastis itu, masih ada beberapa hal yang bikin kita berpikir dua kali. Beneran worth it gak sih beli motor listrik ALVA sekarang?

Gaya Boleh, Tapi Konsumen Butuh Lebih dari Sekadar Tampilan
Oke, kita akui dulu: secara desain, motor-motor ALVA memang tampil beda. Modelnya sleek, modern, dengan lampu LED tajam dan lekukan bodi yang terlihat mahal.
Di PRJ, produk baru mereka motor listrik ALVA CERVO X bahkan cukup menarik perhatian pengunjung karena tampilannya yang agresif.
Tapi sayangnya, penampilan keren gak selalu cukup buat meyakinkan calon pembeli. Banyak pengunjung yang cuma “liat-liat” tanpa benar-benar serius ingin beli.
Kenapa? Karena masih banyak pertanyaan yang belum dijawab dengan jelas.
Potongan Harga Bikin Tergiur, Tapi Efeknya Masih Setengah Hati
Diskon Rp7 juta emang kelihatan besar, dan harga terendah untuk model seperti ALVA N3 bisa turun jadi sekitar Rp13,5 jutaan.
Tambahan helm dan SHAD Box juga lumayan menggoda. Tapi, tetap aja harga itu belum tentu bikin semua orang berani pindah dari motor bensin ke listrik.
Bukan soal uangnya aja tapi soal value yang dirasakan. Banyak orang masih bingung soal durabilitas baterai, biaya perawatan jangka panjang, dan ketersediaan suku cadang.
Sayangnya, di booth ALVA, informasi semacam ini gak terlalu ditonjolkan.
Konsumen bukan cuma pengen beli motor murah, tapi pengen rasa aman jangka panjang. Dan ini yang ALVA masih belum kuat tanamkan.
Test Ride? Bagus. Tapi Edukasi Belum Maksimal
ALVA memang kasih fasilitas test ride langsung di PRJ, dan ini patut diapresiasi. Banyak orang yang belum pernah naik motor listrik, jadi kesempatan ini penting banget buat membuktikan bahwa motor mereka beneran bisa diandalkan.
Tapi setelah test ride selesai, gak banyak pengunjung yang dapat edukasi lanjutan. Misalnya, berapa lama charging penuh?
Bisa pakai colokan rumah biasa gak? Umur baterainya berapa tahun? Ada garansi? Semua itu gak muncul secara eksplisit kecuali kamu tanya duluan ke stafnya. Harusnya info kayak gini justru ditaruh paling depan, bukan cuma brosur kecil yang numpuk di meja.
Masalah Infrastruktur
Ini masalah klasik motor listrik di Indonesia: di mana ngecasnya?
ALVA memang gak janji ada charging station di setiap sudut kota. Tapi setidaknya, mereka perlu lebih transparan soal cara ngecas dan waktu yang dibutuhkan.
Banyak orang awam yang mikir, “Kalau baterainya habis di jalan, gimana?”
Kalau mereka bisa kasih gambaran sistem charging di rumah, atau kolaborasi dengan jaringan charging publik, itu bakal bantu banget.
Sayangnya, hal ini gak terlalu dijelaskan di PRJ. Yang ditonjolkan cuma potongan harga dan desain. Padahal, yang dibutuhkan konsumen justru rasa tenang kalau udah beli.
After-Sales dan Bengkel Resmi
Ini poin yang sering dilupain brand EV baru. Motor listrik itu teknologinya beda. Kalau rusak, gak bisa dibawa ke bengkel sembarangan. Harus ada teknisi tersertifikasi, tools khusus, dan stok spare part.
Nah, berapa banyak bengkel ALVA yang udah siap di Jakarta dan kota-kota besar lainnya? Gak ada info yang gamblang soal ini.
Bahkan kalau kamu tanya ke staf booth-nya, jawaban mereka kadang masih ngambang.
Bayangkan kamu beli motor Rp13 jutaan, terus dua bulan kemudian error tapi gak tahu harus servis ke mana. Ribet, kan?
ALVA Punya Potensi, Tapi Belum Siap Buat Semua Orang
Jangan salah paham ALVA itu brand yang menjanjikan. Mereka punya visi bagus, desain keren, dan sekarang mulai agresif dengan strategi harga.
Tapi di sisi lain, mereka juga masih punya banyak PR kalau mau benar-benar bersaing dan dipercaya oleh masyarakat luas.
Diskon besar belum tentu bikin laku, kalau rasa percaya belum kuat.
Kalau kamu adalah early adopter yang paham teknologi dan siap eksplorasi, mungkin ALVA bisa jadi pilihan menarik.
Tapi buat konsumen biasa yang pengen “pakai aja tanpa mikir ribet”, motor listrik ini masih butuh pembuktian lebih lanjut.
ALVA sudah melangkah, tapi kalau mau benar-benar diterima pasar, mereka perlu lebih jujur, transparan, dan agresif di sisi edukasi serta layanan purna jual.
Karena beli motor itu bukan cuma soal harga tapi juga soal kepercayaan dan rasa aman jangka panjang.***
.
.
.
.
.
- Penulis: Selviyani Mimie


