News
light
Beranda » Tips » Mitos Mobil Listrik yang Jarang Diungkap

Mitos Mobil Listrik yang Jarang Diungkap

  • account_circle Pandito
  • calendar_month Kam, 16 Okt 2025
  • visibility 72

 


Bongkar Mitos Mobil Listrik Bareng Hankook Tire Fakta yang Jarang Diungkap!

 

OTOExpo.com , Jakarta — Tren kendaraan listrik terus menanjak di dunia, tapi di Indonesia, angka penjualannya justru sedikit melambat. Berdasarkan data GAIKINDO, penjualan mobil listrik nasional di Mei 2025 mencapai 6.334 unit, turun dari 7.690 unit pada April.

Sementara itu, pasar global seperti Tiongkok dan Eropa justru naik masing-masing 28% dan 23%.

Fenomena ini menarik perhatian Hankook Tire Indonesia.

Menurut mereka, masih banyak masyarakat yang salah kaprah soal mobil listrik mulai dari isu baterai mudah terbakar, hingga anggapan bahwa ban EV sama dengan ban mobil biasa.

“Edukasi jadi kunci. Dengan pemahaman yang benar, masyarakat akan lebih percaya diri beralih ke mobil listrik,” ujar Apriyanto Yuwono, National Sales Manager PCR, Hankook Tire Sales Indonesia.

Mitos vs Fakta

1. Mobil Listrik Tak Bisa Lewat Genangan Air

Faktanya, mobil listrik aman melewati genangan air selama tinggi air tidak menutupi seluruh ban. Baterainya dilindungi casing tertutup rapat dan sistem kelistrikannya terisolasi dengan baik.

Bahkan, baterai EV modern sudah punya sertifikasi IP (Ingress Protection) yang tahan air dan debu.

2. Mobil Listrik Mudah Terbakar

Isu ini sering muncul karena penggunaan baterai lithium. Tapi, sistem keamanan EV modern kini sudah sangat ketat. Ada pengatur suhu otomatis, proteksi benturan, hingga pemutus arus darurat.

Data dari National Fire Protection Association (NFPA) mencatat, hanya 25 kasus kebakaran per 100.000 mobil listrik, jauh lebih rendah dibanding mobil bensin yang mencapai 1.500 kasus.

3. Jarak Tempuh Mobil Listrik Pendek

Dulu mungkin iya. Tapi sekarang, banyak mobil listrik sanggup menempuh 300–500 km dalam sekali cas. Artinya, Jakarta–Semarang bisa dicapai tanpa khawatir kehabisan daya.

Apalagi, SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) kini makin banyak di rest area dan kota besar.

4. Ban Mobil Listrik Sama Seperti Mobil Biasa

Salah besar. Mobil listrik punya torsi instan dan bobot sekitar 30% lebih berat dari mobil konvensional. Karena itu, ban EV harus lebih kuat, lebih sunyi, dan punya traksi optimal.

Hankook menjawab ini lewat iON Series, line-up ban khusus mobil listrik seperti iON Evo, iON GT, dan versi SUV-nya.

“Ban iON Series hadir dengan teknologi iON Innovative Technology yang menjaga keseimbangan antara efisiensi, kenyamanan, dan daya tahan,” jelas Apri.

Teknologi yang Bikin EV Makin Nyaman

Hankook iON Evo dan iON Evo SUV cocok untuk sedan sport atau SUV besar. Teknologi Grip Boost-nya bisa meningkatkan kekakuan menikung hingga 10%.

Sementara iON GT dan iON GT SUV lebih cocok untuk mobil listrik compact, berkat teknologi ProGrip yang meningkatkan traksi di jalan basah hingga 5%.

Seluruh ban iON tersedia dalam ukuran 16–22 inci dan dibuat dengan material ramah lingkungan berbasis silika berkualitas tinggi mendukung efisiensi energi sekaligus menjaga ketenangan kabin EV yang terkenal senyap.

Saatnya Buka Pikiran dan Siap Beralih

Pemahaman yang salah soal mobil listrik bisa bikin masyarakat ragu. Tapi lewat edukasi teknis seperti yang dilakukan Hankook Tire, publik bisa tahu bahwa EV bukan sekadar tren tapi masa depan otomotif yang lebih efisien, bersih, dan aman.

Dan tentu saja, ban jadi salah satu elemen vital dalam performa kendaraan listrik itu sendiri.

“Hankook terus berkomitmen mendukung mobilitas berkelanjutan dengan produk ban EV berkualitas tinggi, dirancang khusus untuk menjawab karakter jalan dan kebutuhan konsumen Indonesia,” tutup Apri.

Harga ban Hankook iON Series di pasar Indonesia mulai dari kisaran Rp 2,5 juta hingga Rp 5,5 juta per unit, tergantung ukuran dan model kendaraan.


 

  • Penulis: Pandito
  • Editor: RM.Dimas Wirawan

✈︎ Random Artikel ✈︎

expand_less