Masalah Jalanan Indonesia yang Bikin Frustrasi | Hyundai Siapkan Solusi?
- account_circle Abimanyu
- calendar_month Sab, 19 Jul 2025
- visibility 65

Masalah Jalanan Indonesia yang Bikin Frustrasi | Hyundai Siapkan Solusi?
OTOExpo.com , Jakarta – Siapa pun yang pernah menyetir di jalanan Indonesia pasti tahu: urusan berkendara di sini bukan cuma soal kecepatan dan bahan bakar.
Ini tentang bertahan hidup dari kemacetan, pengendara yang nggak jelas, sampai jalanan sempit yang bikin deg-degan. Bukan lebay, ini realita yang bikin banyak orang stres sebelum sampai tujuan.
Alih-alih menikmati perjalanan, kita malah sibuk waspada 360 derajat. Nah, Hyundai rupanya sadar betul soal ini. Mereka bilang akan menghadirkan mobil yang “dibuat khusus untuk jalanan Indonesia”.
Janji yang manis, tapi sebelum kita terlalu berharap, yuk kita bedah dulu 4 masalah jalanan yang paling menyebalkan dan “relate banget” buat kita semua.

1. Macet yang Sudah Jadi Budaya
Kalau kamu tinggal di Jakarta, Bandung, Surabaya, Medan, atau Semarang selamat! Kamu tinggal di kota-kota dengan predikat salah satu yang paling macet di dunia.
Bayangkan, tiap hari harus adu sabar di belakang setir. Klakson jadi backsound harian, motor datang dari segala arah kayak punya jalur sendiri.
Masalahnya, nggak semua mobil siap menghadapi kemacetan. AC gampang panas, jok keras, fitur hiburan seadanya alhasil, penumpang pun ikut emosi. Mobil yang enak dilihat tapi nggak nyaman buat “macet ria”, ya percuma juga.
2. Pengguna Jalan yang Asal-asalan
Nggak bisa dipungkiri, banyak pengendara di Indonesia yang “berjiwa bebas”. Lampu sein kiri, beloknya kanan. Markah jalan cuma jadi pajangan.
Belum lagi yang suka melawan arus dengan muka datar. Pengguna jalan seperti ini bikin berkendara di Indonesia jadi ajang survival mode.
Di sinilah pentingnya fitur keselamatan aktif yang benar-benar works. Tapi sayangnya, masih banyak mobil di kelas menengah bawah yang cuma menjual embel-embel “safety” di brosur.
Entah itu sensor parkir yang sering “ngaco” atau sistem ADAS yang hanya aktif kalau beruntung.
3. Jalan Alternatif yang Nggak Sealternatif Itu
Google Maps bilang: “Jalur tercepat 1 jam 10 menit”. Tapi kenyataannya? Nyasar di tengah sawah, sinyal hilang, dan akhirnya tanya warga yang malah makin bikin bingung.
Jalan alternatif di Indonesia memang kadang lebih menyeramkan daripada jalan utama. Belum lagi kalau malam hari, penerangan nihil, dan jalannya kayak habis dihantam meteor.
Kalau mobil kamu bodinya terlalu besar dan radius putarnya gede, ya siap-siap mundur teratur. Atau tabrakan sama tiang listrik.
4. Jalanan Sempit yang Nggak Masuk Akal
Momen klasik lainnya: lewat jalan kampung, terus ada hajatan. Jalan makin sempit, dan kamu cuma bisa maju pelan-pelan sambil berharap spion nggak nyenggol tenda. Di kota pun sama.
Banyak jalan yang sebenarnya bukan buat dua arah, tapi tetap dipaksa jadi dua jalur.
Masalahnya, banyak mobil hari ini terlalu lebar dan terlalu panjang buat manuver di ruang sempit. Dan yang bikin kesal, fitur kamera 360 derajat atau sensor blind spot-nya kadang lebih lambat dari reaksi ibu-ibu naik motor.
Hyundai Menjawab? Let’s See…
Nah, Hyundai katanya mau meluncurkan mobil yang “The Real Indonesian Car” didesain khusus untuk menaklukkan medan dan karakter jalanan lokal. Menarik? Iya. Tapi skeptis? Jelas.
Soalnya klaim seperti ini sudah sering kita dengar dari banyak merek, tapi kenyataannya, mereka tetap menjual mobil dengan desain global yang kurang cocok untuk kontur Indonesia.
Hyundai menjanjikan karakter tangguh, fitur cerdas, dan teknologi yang katanya siap jadi solusi. Tapi sebelum kita tergoda promo dan desain keren, lebih baik kita tunggu dulu peluncurannya di GIIAS 2025, mulai 24 Juli di ICE BSD.
Siapa tahu mereka benar-benar hadirkan mobil yang bukan hanya bisa nyalip saingan, tapi juga bisa selamat dari uji jalanan “ala Indonesia”.
Harapan Baru atau Gimmick Lama?
Empat masalah jalanan tadi cuma sebagian kecil dari “drama” berkendara di negeri ini. Mobil yang bagus bukan cuma soal tampang atau tenaga, tapi soal adaptasi terhadap kondisi lokal.
Kalau Hyundai benar-benar serius menjawab tantangan itu, maka ini bisa jadi gebrakan.
Tapi kalau cuma sebatas tagline dan brosur manis, ya jangan harap pengemudi Indonesia bisa bernapas lega.
GIIAS 2025 akan jadi momen pembuktian. Hyundai, we’re watching.
Jika kamu ingin tahu lebih banyak tentang mobil-mobil yang benar-benar cocok untuk jalanan kita (bukan cuma buat pajangan di showroom), pastikan untuk ikuti terus update dari GIIAS 2025.
Karena kadang, solusi jalanan bukan di polisi tidur, tapi di mobil yang lebih pintar. ***
.
.
.
- Penulis: Abimanyu



