Kasus Rangka eSAF Honda Pemerintah Harus Tegas Ambil Keputusan
OTOExpo.com – Maraknya rangka eSAF yang mudah karatan, keropos bahkan patah tentu bukan hal sepela yang lantas menguap begitu saja. Pemerintah dalam hal ini KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) dan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) harus dapat mengambil langkah tegas. Karena hal tersebut sangat membahayakan konsumen dan juga merugikan.
Seperti yang diungkapkan Ani (32) seorang ibu dua anak pemilik Honda BeAT keluaran 2020 mengatakan, “Semoga pemerintah tegas dalam menangani hal ini, saya biasa mengantar anak saya sekolah (TK), Anak saya biasa berdiri di dek depan. Coba bayangin kalau tiba-tiba rangkanya patah, bagaimana keadaan anak saya? Makanya, setelah kasus ini ramai, saya jarang makai Honda BeAT saya, dan lebih sering pake Yamaha Mio lama saya yang terbukti lebih aman.” ujarnya.

Rangka eSAF
Rangka eSAF merupakan rangka terbaru motor matik Honda yang memiliki desain struktur bagian depan terhubung dengan duduk pengendara pada sepeda motor.
Rangka ini diklaim lebih kuat dan ringan. Penggunaan rangka eSAF pada Honda ini membuat akselerasi kendaraan menjadi maksimal dan juga bahan bakar menjadi lebih irit.
Rangka eSAF pertama kali diaplikasi pada Honda genio tahun 2019. Lalu rangka tersebut juga diaplikasikan pada motor skutik lainnya seperti honda BeAT dan Honda BeAT Street tahun 2020. Ditahun yang sama, honda Scoopy meluncur, juga menggunakan rangka eSAF.
Di tahun 2022, Honda Vario 160 meluncur, sayangnya, motor tersebut juga menggunakan rangka eSAF yang tentunya rawan karat yang dapat menyebabkan patah.
Kemenhub dan KNKT
Pemerintah melalui Kementerian Perhubungan (Kemenhub) telah memanggil pihak PT Astra Honda Motor (AHM) terkait rangka eSAF (enhanced Smart Architecture) yang mudah karatan, keropos bahkan patah yang telah berkembang di masyarakat.
Dan dari pertemuan tersebut akhirnya diputuskan untuk membentuk tim investigasi terdiri dari Kemenhub, KNKT, dan juga AHM yang bertujuan untuk melakukan penelitian terkait dugaan adanya permasalahan rangka eSAF bermasalah ini.
“Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 62 Tahun 2013, investigasi merupakan kegiatan penelitian terhadap suatu kejadian kecelakaan. Jadi di sini KNKT melakukan itu dan dibantu oleh Kemenhub,” kata Senior Investigator Ahmad Wildan seperti dikutip dari oto.com.
Lebih lanjut dia mengungkapkan ,”Kita datang ke tempat atau melakukan kunjungan atau minta data rangka yang patah ada di mana saja, letaknya di mana, titiknya ada di mana nanti kami ikut bongkar. Nanti (unit) kira preteli dan cek sebagainya. Dan akhirnya kita akan berkunjung ke pabrik AHM,” ujar Wildan.
Keluhan Konsumen
Sementara itu, berdasarkan penelusuran dari media sosial, Banyak konsumen yang kecewa dengan kualitas kendaraan keluaran AHM. Seperti :
Menanggapi banyaknya keluhan dari warganet, AHM mengklarifikasi bahwa bercak kuning yang terdapat pada rangka eSAF itu bukan karat, melainkan lapisan silikat.
Bang Adnoh dalam video tersebut mengungkapkan “Ini tuh silikat, bukan karat. Untuk ngebuktiinnya dibersihin dulu biar debunya hilang, kalau sudah kering baru dilap pakai tisu kering,” kata AHM di video klarifikasi tersebut.
Anehnya, walaupun sudah banyak unggahan dari konsumen yang menunjukkan korban yang terkena kasus rangka eSAF ini tidak sedikit, namun peluang diadakannya recall oleh pihak AHM terbilang kecil. Padahal desakan untuk recall kendaraan tersebut sangat besar dari konsumen.
Sikap Pemerintah
Recall merupakan program pemanggilan kembali kendaraan yang bermasalah dan sudah dilakukan oleh beberapa pabrikan motor atau mobil agar konsumennya merasa aman dan nyaman menggunakan produk mereka.
Namun, khusus rangka eSAF ini Honda belum juga mengambil keputusan itu. Pemerintah pun nampaknya belum mau mendorong hal itu.
Apabila dihitung, hingga saat ini motor honda matik yang rawan bermasalah dan dapat mengakibatkan kecelakaan serta berkeliaran di jalan raya mencapai sekitar 8,5 juta unit.
“Saya berulang kali menyampaikan bahwa terlalu dini membicarakan recall. Rekomendasi Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) nanti pasti adalah untuk mencegah hal tersebut terulang kembali,” tegas Senior Investigator KNKT Ahmad Wildan seperti dilansir dari CNBC Indonesia.
Keluhan Pedagang Motor Bekas
Rangka eSAF juga menghajar pedagang motor bekas. sebut saja slamet (28) yang memiliki beberapa motor bekas keluaran Honda mengungkapkan “Sejak Kasus rangka eSAF mencuat, dagangan saya anjlok. Padahal saya sengaja menjual motor dengan keluaran terbaru agar dapat memutar utangnya juga lebih cepat. Sebeleumnya saya bisa menjual sekitar 10-15 motor honda bekas perbulan. Sekarang, saya sampe kasih diskon 500 ribu, 700 ribu, bahkan 1 juta kagak ada yang mau beli. Malah yang laku merek Yamaha, lalu Suzuki.” ujar pria yang memiliki lapak di Pisangan, Jakarta-Timur.
Terkait rangka eSAF tersebut, AHM juga menyediakan solusi dengan mengganti yang baru.Apabila pelanggan ingin mengganti rangka, cukup siapkan uang sekitar Rp. 1.150.000,- hingga 1.400.000,-. Jangan lupa membawa KTP, STNK dan BPKB untuk dibuatkan rangka baru sesuai dengan nomor rangka pada kendaraan.
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.