News
light
Beranda » Kendaraan » Jelajah Evolusi Mobil Kecil Daihatsu Sejak 1907 di Humobility World Jepang

Jelajah Evolusi Mobil Kecil Daihatsu Sejak 1907 di Humobility World Jepang

  • account_circle Pandito
  • calendar_month Kam, 30 Okt 2025
  • visibility 76

Jelajah Evolusi Mobil Kecil Daihatsu Sejak 1907 di Humobility World Jepang

Jelajah Sejarah Daihatsu Sejak 1907 di Museum Humobility World di Jepang

 

 

OTOExpo.com , Japan –  Kalau kamu penggemar otomotif, terutama yang jatuh hati pada mobil-mobil mungil asal Jepang, Humobility World wajib banget masuk daftar kunjungan.

Museum ini adalah fasilitas resmi milik Daihatsu Motor Co., Ltd. yang berdiri di Ikeda, Osaka, Jepang tepat di samping kantor pusat Daihatsu.

Didirikan pertama kali pada 2007, museum ini dibangun untuk memperingati 100 tahun perjalanan Daihatsu, sejak pertama kali berdiri pada 1907 dengan nama Hatsudoki Seizo Co., Ltd.

Yang bikin menarik, pengunjung bisa masuk gratis alias tanpa tiket cukup melakukan reservasi online lebih dulu. Museum ini bukan cuma pameran mobil, tapi juga laboratorium sejarah hidup yang menampilkan bagaimana Daihatsu berevolusi dari produsen mesin diesel pertanian menjadi raksasa global di segmen mobil kompak.

Nama “Humobility” sendiri gabungan dari kata “Human” dan “Mobility”. Filosofinya sederhana tapi dalam: mobilitas yang membahagiakan manusia. Sebuah refleksi dari visi Daihatsu untuk menghadirkan kendaraan yang ramah, efisien, dan mudah dijangkau oleh semua kalangan.

Ikeda City

Museum ini terletak di Ikeda City, Osaka Prefecture, hanya sekitar 30 menit perjalanan dari pusat kota Osaka menggunakan kereta Hankyu. Lokasinya bersebelahan langsung dengan kompleks kantor pusat Daihatsu, sehingga atmosfernya kental dengan nuansa industri otomotif.

Area museum terdiri dari empat lantai pameran dengan desain modern minimalis. Setiap lantai menawarkan pengalaman tematik yang berbeda  mulai dari sejarah awal, perkembangan model ikonik, hingga inovasi masa depan.

Sejarah Dimulai

Perjalanan Daihatsu dimulai lebih dari satu abad lalu, tepatnya 1907. Saat itu, perusahaan masih memproduksi mesin pembakaran internal kecil untuk pertanian dan industri.

Salah satu produk awalnya, mesin diesel LH-25, digunakan untuk mengalirkan air ke sawah di Prefektur Shiga sejak tahun 1933 dan sanggup bekerja hingga 20 tahun nonstop.

Barulah di era 1930-an, Daihatsu mulai mengembangkan kendaraan roda tiga, seperti Daihatsu HD, yang menjadi cikal bakal mobil niaga kecil di Jepang.

Pada masa itu, mobil buatan luar negeri masih mendominasi dan harganya mahal. Maka, Daihatsu hadir dengan visi: mobil buatan Jepang harus bisa dimiliki rakyat Jepang.

Di Balik Filosofi

Sosok penting di balik pengembangan museum dan arah filosofi Daihatsu modern adalah para eksekutif global seperti Soichiro Okudaira dan tim desain heritage Daihatsu.

Dalam pernyataannya, perwakilan Daihatsu Motor Japan menjelaskan bahwa Humobility World dibangun bukan sekadar tempat pamer, tapi juga ruang belajar dan refleksi sejarah industri otomotif Jepang.

“Kami ingin setiap pengunjung memahami bahwa mobil kecil bukan sekadar kendaraan murah, tapi simbol kebahagiaan dan kebebasan mobilitas,” ujar salah satu kurator museum dalam sesi media tour.

Kenapa Museum Ini Penting

Museum ini bukan hanya nostalgia. Ia adalah bukti nyata bagaimana Daihatsu mengembangkan mobil kecil sebagai solusi sosial.

Misalnya, Daihatsu Midget (1957) yang merevolusi cara masyarakat Jepang berdagang setelah perang. Lalu Fellow di era 1960-an, yang menjawab impian setiap keluarga kecil untuk memiliki mobil pribadi.

Pada 1970-an, muncul Charade mobil kompak pertama di dunia dengan mesin 3 silinder 1.000 cc, yang bahkan memenangkan penghargaan Motor-Fan’s Car of The Year.

Masuk ke 1980-an, muncullah Mira, mobil mungil dengan transmisi otomatis yang meledak di pasaran. Dalam enam tahun, penjualannya menembus 1 juta unit, angka yang luar biasa untuk segmen kei car kala itu.

Lanjut ke era 2000-an, Daihatsu menghadirkan Copen, roadster mini yang stylish dan jadi ikon gaya hidup urban Jepang. Hingga kini, mobil ini masih punya komunitas penggemar setia di seluruh dunia.

Dan kini, di lantai puncak museum, pengunjung disuguhi teknologi masa depan seperti Rocky Hybrid, mobil dengan sistem Series Hybrid yang sepenuhnya digerakkan motor listrik tapi tetap efisien karena mesin bensin hanya berfungsi sebagai generator daya.

Sensasinya? Seperti nyetir mobil listrik murni, tapi tanpa repot ngecas.

Pengalaman di Dalamnya

Begitu masuk, pengunjung disambut area interaktif bertema “Technology Supporting Mini Vehicles.”
Kamu bisa mencoba simulasi aerodinamika, efisiensi bahan bakar, hingga perakitan model mini mobil.

Di lantai 3, ada deretan mobil legendaris seperti Midget, Fellow, Charade, Mira, Copen, hingga Ayla  ya, Ayla yang dijual di Indonesia juga dipamerkan di sini sebagai simbol kolaborasi teknologi Jepang-Indonesia.

Jelajah Sejarah Daihatsu Sejak 1907 di Museum Humobility World di Jepang

Jelajah Sejarah Daihatsu Sejak 1907 di Museum Humobility World di Jepang

Menariknya lagi, pengunjung bisa melihat langsung potongan sistem hybrid Rocky atau eksperimen efisiensi energi yang digunakan Daihatsu untuk riset masa depan mobil listrik.

Harga dan Akses

Masuknya gratis, tapi kamu wajib reservasi online terlebih dulu lewat situs resmi Daihatsu. Museum buka Senin–Jumat (09.30–16.00 waktu Jepang) dan tutup di akhir pekan.

Kalau mau ke sini dari Osaka Station, cukup naik kereta Hankyu Takarazuka Line ke Stasiun Ishibashi Handai-mae, lalu lanjut jalan kaki sekitar 10 menit.

Meskipun tampil menawan, beberapa pengunjung mengeluhkan bahwa sebagian teks informasi di museum masih dominan berbahasa Jepang.

Padahal, pengunjung asing cukup banyak. Akan menarik jika Daihatsu menambahkan interactive translator panel atau panduan audio multibahasa agar pengalaman wisata otomotif ini makin inklusif.

Namun di luar itu, museum ini tetap menjadi destinasi wajib bagi siapa pun yang ingin memahami filosofi mobil kecil Jepang — efisien, sederhana, tapi berjiwa besar.

Museum Humobility World bukan sekadar tempat melihat mobil tua, tapi perjalanan penuh makna tentang evolusi mobilitas manusia.

Daihatsu berhasil merangkum lebih dari seabad inovasi dalam satu bangunan dari mesin irigasi hingga teknologi hybrid.
Sebuah pembuktian bahwa di balik setiap mobil mungil, ada sejarah besar yang menggerakkan dunia.***

  • Penulis: Pandito
  • Editor: RM.Dimas Wirawan

✈︎ Random Artikel ✈︎

expand_less