News
light
Beranda » Kendaraan » Isuzu Traga Ekspor Berbeda Dengan Yang Di Indonesia

Isuzu Traga Ekspor Berbeda Dengan Yang Di Indonesia

  • account_circle Magoh
  • calendar_month Jum, 13 Des 2019
  • visibility 66

Isuzu Traga Ekspor Berbeda Dengan Yang Di Indonesia

 

OTOExpo.com – Langkah besar kembali dilakukan oleh PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) dengan melepas ekspor perdana Isuzu Traga ke Filipina.

Pelepasan simbolis ini bahkan diresmikan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, menandai momen penting dalam sejarah ekspor kendaraan komersial Tanah Air.

Isuzu Traga, yang dikenal sebagai “angkutan segala bisa” di Indonesia, kini resmi menjadi produk global. Filipina dipilih sebagai pasar tujuan pertama dan bukan tanpa alasan.

“Pasar pikap di Filipina cukup besar. Pada tahun 2018 saja, penjualan segmen ini mencapai sekitar 8.000 unit. Kami optimistis potensi ini akan terus meningkat,” ungkap Prijono Sugiarto, Presiden Direktur Astra International.

6.000 Unit di 2020, dan Lebih dari 20 Negara Tujuan

Rencana ekspor Isuzu Traga dimulai dengan 6.000 unit untuk tahun 2020, namun target jangka panjangnya jauh lebih luas. Berdasarkan studi internal, IAMI yakin Traga mampu menembus hingga 20 negara di kawasan Asia Timur, Timur Tengah, dan Afrika.

Ini bukan hanya sekadar ekspor, tapi langkah nyata menjadikan Isuzu Indonesia sebagai pusat produksi (hub) kendaraan komersial ringan untuk pasar global.

“Langkah ini adalah awal dari strategi ekspansi kami. Isuzu Indonesia siap memperluas jangkauan produk buatan lokal ke berbagai negara,” lanjut Prijono.

Isuzu Traga Siap Ekspor Perdana Ke Filipina

Spesifikasi Berbeda untuk Pasar Filipina

Meski secara tampilan Isuzu Traga ekspor mirip dengan versi lokal, ternyata ada beberapa perbedaan teknis penting yang disesuaikan dengan regulasi dan kebutuhan pasar Filipina.

  1. Setir Kiri (Left-Hand Drive)
    Karena Filipina menganut sistem lalu lintas kanan, Isuzu Traga versi ekspor dibuat khusus dengan setir kiri (LHD).
    Hal ini merupakan bentuk adaptasi penuh terhadap pasar dan regulasi di negara tujuan ekspor.

  2. Mesin Commonrail & Standar Emisi Euro IV
    Jika di Indonesia Traga masih menggunakan sistem direct injection, maka versi ekspornya sudah mengadopsi teknologi commonrail diesel dengan standar emisi Euro IV.
    Sistem ini memungkinkan pembakaran bahan bakar yang lebih efisien, tenaga lebih halus, dan emisi gas buang yang jauh lebih rendah.

    Dengan upgrade ini, Traga ekspor tidak hanya lebih ramah lingkungan, tetapi juga memenuhi regulasi emisi ketat di Filipina.

  3. Wheelbase Lebih Panjang
    Traga ekspor menggunakan varian long wheelbase (LWB) yang lebih panjang sekitar 150 mm dibanding versi Indonesia.
    Menurut Ernando Demily, President Director PT Isuzu Astra Motor Indonesia, perbedaan ini dilakukan agar mobil lebih optimal digunakan sebagai kendaraan niaga umum di Filipina, tanpa mengorbankan kemampuan manuver.

Kandungan Lokal Tinggi, Bukti Kekuatan Produksi Nasional

Menariknya, Isuzu Traga buatan Indonesia sudah memiliki Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) mencapai 53,5%.
Artinya, lebih dari separuh komponen Traga berasal dari produsen dalam negeri — mulai dari bodi, sasis, hingga beberapa bagian mesin.

Hal ini menunjukkan kapabilitas industri otomotif Indonesia dalam memproduksi kendaraan yang memenuhi standar ekspor global, sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai basis produksi Isuzu di Asia Tenggara.

Diproduksi di Karawang, Didesain untuk Dunia

Isuzu Traga diproduksi di pabrik Isuzu Karawang Plant, Jawa Barat, dengan kapasitas produksi tahunan mencapai puluhan ribu unit.
Pabrik ini menjadi salah satu fasilitas strategis dalam jaringan manufaktur global Isuzu, berkat efisiensi dan kualitas produksinya yang tinggi.

“Kami ingin Isuzu Traga menjadi kendaraan serbaguna yang dapat diandalkan di berbagai kondisi pasar dunia. Produksi di Indonesia akan terus kami optimalkan untuk memenuhi kebutuhan ekspor,” ujar Ernando.

Tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) dari kendaraan ini mencapai 53,5 persen.

Pasar Filipina: Tanah Subur Bagi Kendaraan Niaga

Pasar kendaraan komersial di Filipina dikenal cukup dinamis, terutama untuk kelas pikap dan light truck.
Mobil seperti Isuzu Traga sangat dibutuhkan untuk mendukung aktivitas logistik, transportasi barang, hingga bisnis kecil menengah.

Dengan desain kabin luas, mesin irit, serta biaya perawatan rendah, Traga diyakini akan menjadi pilihan menarik di segmen tersebut.
Apalagi, reputasi Isuzu di Filipina sudah kuat berkat model-model seperti D-Max dan Elf yang lebih dulu populer di sana.

Langkah Nyata Indonesia di Kancah Otomotif Global

Ekspor Isuzu Traga bukan sekadar momen simbolis ini adalah bukti kemampuan industri otomotif nasional untuk bersaing di pasar internasional.

Dengan teknologi yang ditingkatkan, standar emisi lebih bersih, dan penyesuaian desain sesuai pasar global, Isuzu menunjukkan komitmen untuk menjadi pemain utama di dunia kendaraan komersial ringan.

Ke depan, ekspor Traga diharapkan membuka jalan bagi model-model Isuzu lainnya untuk mengikuti jejak serupa, menjadikan Indonesia bukan hanya pasar, tetapi juga produsen dan pengekspor otomotif unggulan di Asia.

  • Penulis: Magoh

✈︎ Random Artikel ✈︎

expand_less