Hyundai Motor Group Borong Penghargaan IIHS 2025, Tapi Apa yang Dibanggakan?
- account_circle dennis
- calendar_month Sen, 23 Jun 2025
- visibility 70

Hyundai Motor Group Borong Penghargaan IIHS 2025, Tapi Apa yang Dibanggakan?
OTOExpo.com , Jakarta – Hyundai Motor Group baru saja merayakan pencapaian besar mereka: memborong 15 penghargaan dari IIHS Safety Awards 2025.
Dari Hyundai, Kia, sampai Genesis, semua punya jagoan di peringkat Top Safety Pick (TSP) dan Top Safety Pick+ (TSP+).
Bagi sebagian orang, ini pasti terdengar hebat. Tapi tunggu dulu sebelum kita terlalu cepat bertepuk tangan, mari lihat lebih dalam: apakah ini benar-benar menjawab kebutuhan dan ekspektasi pelanggan di lapangan?
Banyak Penghargaan, Tapi Bagaimana Realitanya di Jalan?
Penghargaan dari IIHS jelas bergengsi, terutama untuk soal keamanan. Namun, bukan berarti semua masalah Hyundai dan saudaranya langsung selesai.
Kalau mau jujur, banyak pembeli di luar sana lebih memusingkan soal harga, layanan purnajual, hingga biaya perawatan jangka panjang.
Mobil sekelas Hyundai IONIQ 5 dan Genesis GV80 misalnya, memang keren di brosur dan performa tabraknya terjamin.
Tapi di Indonesia, siapa sih yang mau berurusan lama-lama di bengkel hanya untuk sekadar menunggu suku cadang datang?

Selain itu, model-model seperti Hyundai Kona dan Tucson memang punya fitur keselamatan mumpuni. Tapi soal pengalaman kepemilikan di Tanah Air? Itu lain cerita.
Terbatasnya jaringan bengkel resmi dan harga suku cadang yang mahal membuat banyak calon pembeli berpikir dua kali, meski mobilnya sudah bergelimang predikat keamanan.
Genesis dan Hyundai: Terkenal Aman, Tapi Mahal
Di jajaran Genesis, seperti GV60, GV70, GV80, hingga sedan G90, memang semua sudah memenuhi syarat keamanan paling ketat dari IIHS.
Namun jangan lupa: Genesis di banyak negara, termasuk di Indonesia, bukanlah mobil untuk semua orang.
Dengan harga melambung dan branding premium yang belum begitu mapan, Genesis bisa dibilang hanya incaran sebagian kecil pembeli super kaya.
Apalagi untuk pasar Asia Tenggara, harga yang bisa dua-tiga kali lipat dari mobil Jepang membuatnya terasa seperti mobil pajangan ketimbang pilihan realistis.
Kia: Aman, Tapi Tetap Perlu Bukti di Lapangan
Lini mobil Kia seperti K4, EV9, dan Telluride juga mendapat penghargaan. Namun siapa bisa menjamin mobil-mobil ini bakal gampang dirawat dan direparasi di sini?
Ketika merek lain seperti Toyota dan Honda sudah punya ekosistem bengkel dan suku cadang lebih luas, Kia meski sudah lama hadir kadang terasa seperti anak tiri dalam urusan aftersales.
Memang di atas kertas mereka aman dan nyaman, tapi kalau soal perawatan sehari-hari, pembeli harus berpikir dua kali.
IIHS Makin Ketat, Hyundai Dapat Untung Publisitas Saja?
IIHS memang memperketat tes keselamatannya di 2025. Dengan fokus lebih banyak ke perlindungan penumpang belakang dan tes tabrak frontal baru, mobil-mobil Hyundai berhasil meloloskan diri dan membawa pulang banyak penghargaan.
Namun apakah ini menjawab kebutuhan pengguna nyata? Faktanya, sebagian besar kecelakaan jalan raya di Indonesia dan banyak negara berkembang terjadi bukan hanya soal fitur keamanan bawaan, melainkan juga faktor infrastruktur, kepatuhan lalu lintas, dan kualitas jalan.
Jadi kalau mau benar-benar melihat Hyundai sebagai “yang terbaik soal keselamatan,” jangan hanya terpaku pada skor IIHS.
Kita perlu melihat ekosistemnya secara keseluruhan jaringan service center, harga spare part, ketersediaan unit, hingga tingkat kepuasan pelanggan jangka panjang.
Penghargaan Penting, Tapi Jangan Lupakan Faktor Lainnya
Hyundai Motor Group jelas bisa berbangga hati soal prestasi keselamatan mereka.
Tapi jangan lupakan bahwa mobil bukan hanya soal menang penghargaan.
Biaya perawatan, harga beli, harga jual kembali, dan layanan aftersales justru lebih sering menentukan keputusan pembeli sehari-hari.
Penghargaan IIHS itu bagus, bahkan sangat bagus untuk branding dan publisitas global. Tetapi untuk benar-benar memenangkan hati pelanggan di pasar seperti Indonesia, Hyundai dan merek saudaranya perlu lebih banyak berinvestasi di pelayanan, harga spare part, hingga meluaskan jaringan dealer resmi.
Tanpa itu, status sebagai “pabrikan teraman” hanya akan berakhir sebagai klaim di iklan, bukan solusi nyata untuk pengendara.
Aman Saja Tidak Cukup
Pada akhirnya, wajar kalau Hyundai Motor Group dan fans mereka merasa senang dengan pencapaian 15 penghargaan keselamatan ini.
Namun untuk pembeli realistis, keamanan hanyalah salah satu faktor. Harus diakui bahwa Hyundai, Kia, dan Genesis sudah membuat banyak lompatan kualitas, tetapi mereka harus berbuat lebih banyak agar benar-benar bisa merebut hati konsumen di luar urusan skor tes tabrak.
Penghargaan bisa jadi bukti teknis, tetapi pengalaman kepemilikan sehari-hari adalah kunci.
Dan di sinilah banyak pekerjaan rumah Hyundai Motor Group dimulai agar mereka bukan cuma “juara di laboratorium,” tetapi juga juara di hati pelanggan.****
.
.
.
.
.
- Penulis: dennis


