Hybrid Masih Jadi Raja di GIIAS 2025! EV Keren, Tapi Konsumen Tetap Pilih yang Hemat & Nggak Ribet
- account_circle dimas
- calendar_month Sen, 11 Agu 2025
- visibility 79

Hybrid Masih Jadi Raja di GIIAS 2025! EV Keren, Tapi Konsumen Tetap Pilih yang Hemat & Nggak Ribet
OTOExpo.com , Jakarta – Gelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 kembali jadi ajang pamer teknologi dan tren otomotif masa depan.
Mobil listrik (EV) memang mencuri perhatian dengan desain futuristis dan fitur canggih, tapi kalau bicara soal pembiayaan, ternyata mobil hybrid masih jadi primadona.
Data transaksi di GIIAS 2025 menunjukkan mayoritas konsumen lebih memilih kredit mobil hybrid dibanding EV murni.
Fenomena ini menarik, karena beberapa tahun terakhir kampanye kendaraan listrik begitu masif. Namun, ternyata kenyataan di lapangan masih berpihak pada hybrid.
Mengapa demikian? Yuk kita bedah alasannya, baik dari sisi teknis maupun finansial.
1. Data Pembiayaan: Hybrid vs EV di GIIAS 2025
Berdasarkan catatan Astra Financial sebagai platinum sponsor GIIAS 2025, porsi pembiayaan mobil hybrid berada di kisaran 60–65% dari total transaksi kendaraan ramah lingkungan, sementara EV murni hanya mengambil sisa 35–40%.

Meski penjualan EV meningkat dibanding tahun lalu, dominasi hybrid belum tergoyahkan. Ada beberapa faktor penyebab, salah satunya adaptasi konsumen terhadap infrastruktur dan kebiasaan penggunaan.
Contoh: Toyota Innova Zenix Hybrid dan Honda CR-V Hybrid laris manis di pembiayaan kredit, sedangkan EV seperti Hyundai Ioniq 5 atau Wuling Air EV memang tetap diminati, tapi belum sekuat hybrid dalam hal volume transaksi.
2. Kenapa Konsumen Masih Pilih Hybrid?
Ada tiga alasan utama mengapa hybrid masih unggul di pasar pembiayaan GIIAS 2025:
a. Infrastruktur Pengisian EV Belum Merata
Meski SPKLU (Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum) bertambah, distribusinya masih terkonsentrasi di kota besar.
Konsumen di daerah merasa hybrid lebih aman karena tetap bisa diisi bensin kapan saja.
b. Biaya Kepemilikan Lebih Terkontrol
Harga mobil hybrid umumnya lebih murah dibanding EV sekelasnya. Ditambah lagi, konsumen tidak perlu memikirkan penggantian baterai dalam waktu dekat.
Dalam simulasi pembiayaan, cicilan bulanan hybrid bisa 10–20% lebih rendah dibanding EV.
c. Adaptasi Teknologi Bertahap
Banyak pengguna mobil belum siap pindah 100% ke listrik. Hybrid memberi transisi yang mulus, menggabungkan mesin bensin dan motor listrik sehingga pengguna bisa merasakan efisiensi bahan bakar tanpa kekhawatiran jarak tempuh.
3. Simulasi Pembiayaan Hybrid vs EV
Berdasarkan data pembiayaan Astra Credit Companies (ACC) dan Toyota Astra Finance (TAF):
| Tipe Kendaraan | Harga OTR (Rp) | DP 25% | Tenor 5 Tahun | Cicilan/Bulan |
|---|---|---|---|---|
| Hybrid MPV (Rp 600 jt) | 150 jt | 450 jt | Rp 8,7 juta | |
| EV SUV (Rp 800 jt) | 200 jt | 600 jt | Rp 11,5 juta |
4. Peran Astra Financial di GIIAS 2025
Astra Financial tak hanya menyediakan pembiayaan mobil hybrid dan EV, tapi juga menawarkan bunga promo mulai 2,25% untuk tenor 1 tahun.
Selain itu, mereka menghadirkan paket asuransi komprehensif, proteksi jiwa, hingga cashback menarik.
Langkah ini mendorong konsumen untuk mencoba kendaraan ramah lingkungan, meski secara data, hybrid masih lebih diminati.
5. Tren Masa Depan: EV Akan Mengejar, Tapi Butuh Waktu
Para pengamat otomotif menilai EV akan mengambil alih posisi hybrid dalam 5–7 tahun ke depan, seiring meluasnya infrastruktur dan turunnya harga baterai.
Namun, untuk saat ini, hybrid tetap jadi pilihan rasional.
Produsen pun mengantisipasi dengan memperbanyak model hybrid dan plug-in hybrid (PHEV), sehingga konsumen punya banyak opsi sebelum benar-benar beralih ke EV murni.
GIIAS 2025 membuktikan bahwa teknologi hijau bukan hanya tren, tapi sudah menjadi bagian dari pasar otomotif Indonesia.
Meski EV terus naik daun, mobil hybrid masih mendominasi pembiayaan karena menawarkan keseimbangan antara efisiensi, kenyamanan, dan harga yang masuk akal.
Ke depan, perpindahan ke EV akan semakin cepat, tapi untuk sekarang, hybrid adalah jembatan yang paling aman bagi konsumen Indonesia.****
.
.
.
- Penulis: dimas


