Honda 0 α Prototype Tampil Futuristik di Japan Mobility Show 2025
- account_circle Selviyani Mimie
- calendar_month Jum, 31 Okt 2025
- visibility 141

Honda 0 α Prototype Tampil dalam World Premiere di Japan Mobility Show 2025, Menandai Kehadiran SUV Baru Honda 0 Series
Honda 0 α Prototype Tampil Futuristik di Japan Mobility Show 2025
Honda 0 α Prototype Tampil dalam World Premiere di Japan Mobility Show 2025, Menandai Kehadiran SUV Baru Honda 0 Series
OTOExpo.com, Japan – Ada aroma masa depan di udara Tokyo Big Sight sore itu. Di antara deretan mobil konsep yang berkilau di bawah lampu pameran, satu siluet ramping menarik perhatian: Honda 0 α Prototype. Sebuah SUV listrik yang bukan sekadar mobil—tapi interpretasi ulang tentang bagaimana manusia, mesin, dan mobilitas bisa hidup berdampingan secara lebih bijak.
Honda menyebutnya bagian dari “Honda 0 Series”, generasi baru kendaraan listrik yang lahir bukan hanya dari teknologi, tapi dari visi. Sebuah langkah berani menuju tahun 2050, ketika Honda menargetkan netral karbon di seluruh lini produksinya.
Dibalik Disain
Di balik desain ramping ini berdiri Honda Motor Co., Ltd., perusahaan yang sejak awal selalu mengusung filosofi The Power of Dreams. Dari Super Cub hingga NSX, Honda selalu punya keberanian untuk keluar dari pakem.
Kini, melalui 0 α Prototype, mereka ingin berkata: “Kami tak hanya membuat mobil listrik, kami sedang menulis ulang definisi kesempurnaan.”
Dalam debut perdananya di Japan Mobility Show 2025, Honda menghadirkan konsep yang mereka sebut “Thin, Light, and Wise” ramping, ringan, dan cerdas.
“Keindahan bukan tentang seberapa banyak yang ditambahkan, tapi seberapa banyak yang bisa disederhanakan tanpa kehilangan makna,” ujar Toshihiro Mibe, CEO Honda Motor Co., dalam peluncurannya.
Honda 0 α adalah SUV listrik, tapi bukan tipe yang hanya menjual bodi besar dan baterai masif.
Ia justru tampil dengan bobot ringan, pusat gravitasi rendah, dan desain efisien, agar pengalaman berkendara tetap fun-to-drive sebuah DNA yang tak pernah hilang dari Honda.
Desain eksteriornya menampilkan siluet “Thin Body”, di mana tinggi kendaraan dibuat rendah tanpa mengorbankan ground clearance. Hasilnya, SUV ini tampak seperti percampuran antara elegan dan agresif.
Bagian depan menampilkan “screen fascia”panel terpadu yang menyatukan lampu depan, emblem menyala, hingga penutup charging port. Di belakang, garis “U-shaped” pada lampu belakang memberi kesan futuristik yang unik dan khas.
Secara fungsional, Honda tak hanya mengejar estetika. Mereka juga menekankan aerodinamika dan efisiensi baterai, sehingga jarak tempuh bisa optimal tanpa harus menambah bobot.
Produksi Massal
Setelah debut dunianya di Tokyo, Honda 0 α Prototype dijadwalkan memasuki tahap produksi massal pada tahun 2027. Pasar pertamanya adalah Jepang dan India, dua wilayah dengan karakter konsumen yang sangat berbeda—satu mencari presisi, satunya mencari efisiensi.
Namun, menurut sumber internal yang beredar di ajang pameran, Honda 0 α berpotensi menembus pasar Asia Tenggara, termasuk Indonesia, jika infrastruktur kendaraan listrik di kawasan ini sudah matang.
Segmen MidSsize Electric SUV
Honda 0 α menargetkan segmen mid-size electric SUV, wilayah yang kini dikuasai oleh Tesla Model Y, Hyundai Ioniq 5, dan Toyota bZ4X.
Dengan estimasi harga global di kisaran USD 45.000 – 55.000 (sekitar Rp 720 juta – Rp 880 juta), Honda 0 α tampak siap menjadi pilihan rasional bagi mereka yang mencari keseimbangan antara gaya hidup urban dan kesadaran lingkungan.
Namun di sini letak kritiknya:
Honda tampak masih bermain aman dengan konsep 0 α. Ia belum sepenuhnya radikal seperti visi Tesla, atau se-inovatif sistem V2L milik Hyundai. Tapi Honda selalu punya satu keunggulan mereka tahu bagaimana membuat mobil terasa “hidup”.
Mobil Listrik Modern
Filosofi “Thin, Light, Wise” adalah jawaban Honda terhadap tantangan mobil listrik modern: bobot berat, biaya tinggi, dan karakter mengemudi yang sering terasa datar.
Honda tak ingin EV hanya jadi komputer beroda. Mereka ingin EV tetap punya “jiwa mekanikal”. Dengan mengurangi komponen berlebih, membuat struktur sasis lebih ringan, dan memperkuat software intelligence, 0 α diharapkan mampu menghadirkan keseimbangan antara performa, efisiensi, dan emosi.
“Kami tidak mengejar spesifikasi tertinggi di atas kertas. Kami mengejar pengalaman yang paling manusiawi di balik setir,” ujar salah satu insinyur Honda 0 Project yang enggan disebut namanya.
Spesifikasi
Honda belum merinci seluruh spesifikasi, namun konsep teknologinya mencakup:
-
Platform e:Architecture generasi baru, dengan baterai berkapasitas optimal untuk kebutuhan harian (sekitar 70–80 kWh).
-
Kecerdasan terhubung (connected intelligence) berbasis AI yang mempelajari kebiasaan pengemudi.
-
Pusat gravitasi ultra-rendah dengan pengendalian dinamis khas Honda.
-
Sistem pengisian cepat DC Fast Charging 150 kW, mampu mengisi 80% hanya dalam waktu 25 menit.
Teknologi ini membuat 0 α bukan hanya kendaraan, tapi partner yang mampu memahami gaya hidup pemiliknya.
Sebuah Langkah Kecil Menuju Mimpi Besar
Honda 0 α mungkin belum sempurna. Tapi seperti namanya“Alpha” ia adalah permulaan. Langkah pertama dari perjalanan panjang Honda menuju era elektrifikasi yang lebih manusiawi.
Mobil ini bukan sekadar alat transportasi, melainkan refleksi tentang bagaimana kita ingin bergerak di dunia yang terus berubah.
Di tengah tren EV yang seragam, Honda 0 α muncul seperti haiku di tengah mesin: sederhana, jujur, dan bermakna.
“The Power of Dreams bukan sekadar slogan,” kata seorang pengunjung di pameran.
“Ia adalah cara Honda mengingatkan dunia bahwa teknologi tanpa hati hanyalah logam dingin.”
Dan mungkin, di sinilah Honda menang—bukan pada angka, tapi pada rasa.***
- Penulis: Selviyani Mimie
- Editor: dimas lombardi


