Hino Sambut B30 Siap Ikuti Aturan Pemerintah
OTOExpo.com – Sesuai dengan peraturan tentang B20 yang tertuang dalam Peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Nomor 41 Tahun 2018 yang diundangkan dan berlaku pada 24 Agustus 2018, Bahan bakar jenis solar yang dijual di SPBU saat ini sudah menganut B20.
Sistem B20 atau campuran Biodiesel 20% merupakan bahan bakar solar yang terbuat dari minyak kelapa sawit.
Dan sekarang, memasuki era B30 yang telah didengungkan dalam program Mandatori Campuran Biodiesel B30 akan disampaikan pada Oktober 2019, dan akan berlaku pada Januari 2020.
Implementasi B20
Melihat hal tersebut, PT. Hino Motor Sales Indonesia (HMSI) mengatakan sejak penerapan B20 pihaknya sudah siap untuk ikut implementasi aturan pemerintah tersebut. Sehingga saat memasuki aturan B30 maka perusahaan asal Jepang ini siap mengikuti.
Pada aturan B20 silam, saat itu Hino harus menambah filter tambahan bagi kendaraannya.
Karena umur satu filter yang biasanya dapat tahan 20 ribu kilo meter (Km) maka jadi berkurang menjadi 10 ribu Km.
Pada penerapan tahun 2020 nantinya, setiap kendaraan Hino tentunya sudah siap mengikuti B30, hanya perubahan pada spesifikasi saja yang akan diterapkan.
“Untuk saat ini kami pelajari tesnya sampai Oktober 2019. Setelah itu baru kita putuskan penambahan atau pengubahan spesifikasi kendaraan yang bersifat minor change. Saat init inggal diperhatikan pencampurannya agar bahan bakar yang dihasilkan bisa sempurna pada line-up HIno” kata Santiko Wardoyo selaku Direktur Penjualan dan Promosi, PT Hino Motors Sales Indonesia (HMSI).
Dalam menghadapi B30 ini, Hino melakukan dua test yaitu emission test dan durability test baik itu untuk mesin yang saat ini digunakan Euro 2 dan juga mesin yang akan digunakan pada tahun 2021 Euro 4.
Uji mesin Hino dilakukan di laboratorium dengan kondisi beban dan daya maksimum pada putaran mesin 2500 rpm, selama 400 jam atau setara dengan 40.000 km pada pemakaian maksimum yang menggambarkan kondisi kendaraan dipacu dalam kondisi ekstrim melebihi dari keadaan sesungguhnya dilapangan atau pengoperasian aktual kendaraan sehari-hari.
Sehingga didapatkan hasil atau rekomendasi terkait penyesuaian karakteristik mesin dan kendaraan Hino yang tepat, karena kami sangat menaruh perhatian terhadap kelancaran bisnis konsumen.
Hino melakukan pengujian di laboratorium karena semua parameter mesin dapat diuji secara ilmiah sehingga didapat hasil yang lebih akurat.
Parameter mesin yang diuji antara lain; daya, torsi, konsumsi bbm dan dampak terhadap komponen.
Berdasarkan hasil uji tersebut, Hino sudah melakukan penyesuaian spesifikasi kendaraan yang sesuai dengan karakteristik bahan bakar Biodiesel sehingga potensi terhadap dampak atau pengaruh yang timbul pada saat penggunaan Biodiesel termasuk B30 dapat diminimalisir agar kedepannya operasional bisnis customer tidak mengalami gangguan.
Perubahan spesifikasi kendaraan Hino dilakukan untuk unit kendaraan dengan tahun produksi vehicle identification number (VIN) 2020 yaitu pada bagian ukuran fuel filter yang dibuat lebih besar sehingga filter tetap dapat bertahan 10.000 km sesuai dengan yang saat ini digunakan untuk B20.
Selain itu fuel tank dilapisi dengan alumunium platting coated untuk mencegah terjadinya karat, fuel sender gauge dan piping juga dilapisi dengan Nickel platting coated untuk memberikan daya tahan yang lebih kuat terhadap zat asam yang dihasilkan oleh fame B30.
Tidak hanya itu untuk material yang berbahan karet, seperti Hose sudah menggunakan material fluorubber agar tahan terhadap sifat – sifat dasar dari biodiesel yang menghasilkan zat asam dan mengkikis material.