Fungsi Dan Cara Kerja Pilot Jet Pada Mesin Karburator
OTOExpo.com – Motor motor keluaran terbaru hampir bisa dipastikan sudah menganut sistem injeksi. Karena dengan teknologi injeksi, membuat motor lebih irit bahan bakar dan juga lebih ramah lingkungan dibanding motor versi lama dengan jenis karburator.
Walaupun begitu, ternyata masih banyak masyarakat yang menyukai motor lama dengan teknologi karburator. Karena teknologi karburator dapat dioprek sesuai keinginan pemiliknya. Dengan dioprek mesinnya, si pemilik dapat menyesuaikan performa yang diinginkan.
Agar mendapatkan performa yang diinginkan, biasanya yang diubah adalah settingan pada pilot jet dan main jet. Kali ini kita akan membahas masalah pilot jet yang terdapat pada motor karburator.
Pilot Jet
Adapun fungsi pilot jet adalah mengalirkan bahan bakar dari mesin dalam posisi stasioner menuju rpm menengah. Terdapat penanda sebagai acuan ketika setingan pilot jet belum sesuai.
Pilot-jet itu adalah spuyer yang diameternya lebih kecil. Ukuran anginnya menggunakan sekrup dan dapat distel menggunakan obeng.
Pengaturan
Untuk mengetahui setelan dengan akurat (terutama ukuran pilot jet), dapat dideteksi dari putaran setelan anginnya. Caranya : hidupkan mesin, tunggulah suhu ideal tercapai. Naikkan putaran mesin dengan cara buka skep kira-lira 1/8 bukaan. Kemudian putar air screw menutup (searah jarum jam) sampai mentok.
Ketika diputar mentok, seharusnya putaran mesin atau rpm turun. Jagalah supaya mesin jangan sampai mati sambil menahan gas sedikit, Kemudian putar kembali setelan anginnya ke kiri atau turn out. Mesin akan perlahan mulai naik putarannya. Carilah rpm tertinggi mesin sembari menghitung putaran angin.
Apabila ketika putar kiri, belum sampai 1 putaran (180 derajat) tetapi mesin masih tinggi tanpa digas, berarti pilot–jet kekecilan. Umumnya kalau digas terkejut akan berbunyi ngok.
Untuk itu, Naikkan satu step pilotnya contohnya 25 jadi 27,5. Namun kalau lebih dari 2 putaran mesin belum juga teriak atau meninggi, artinya pilot jet kebesaran dan bensin kebanyakan. Jadi idealnya mesin teriak ke putaran 1 ½ putaran.
Ukuran Pilot Jet
Ada juga beberapa penanda apakah pilot jet yang dipasang itu kekecilan atau terlalu besar. Seperti misalnya saat gas dibuka, akan terasa ada sedikit jeda. Itu kemungkinan menjadi penanda bahwa ukuran pilot jet masih kekecilan.
Akan tetapi, apabila ukuran pilot jetnya terlalu besar dari setingan semestinya, suara yang dikeluarkan saat gas ditarik seperti bunyi orang sedang mendengkur.
Untuk itu, dibutuhkan suatu ukuran pilot jet agar cocok pada karburator. Jika pilot jet terlalu besar, maka bahan bakar akan berpotensi boros bahkan menyebabkan kebanjiran pada karburator dan performa mesin pun menjadi tidak maksimum.
Begitu juga jika ukuran pilot jet terlalu kecil, maka mesin akan menjadi mudah panas dan dapat terjadi Overheat.
Berikut ini ciri-ciri permasalahannya :
Ciri Pilot Jet Kebesaran
- Mesin susah menyala
- Busi basah terkena bensin
- Karburator dan intake manifold berembun
- Berasap hitam pada knalpot
- Brebet saat grip gas terbuka nol sampai setengah putaran
- Angin-angin pada karburator terbuka penuh, mesin tidak mati
Ciri Pilot Jet kekecilan
- Mesin sulit menyala
- Busi kering
- Mesin menyala ketika starter menggunakan choke.
- Stationer mesin tinggi walau skep tertutup rapat.
- Angin-angin karburator tertutup penuh, rpm tinggi.
- Knalpot meledak-ledak.
Baca Juga
https://otoexpo.com/tips/kegunaan-pilot-jet-dan-main-jet-di-karburator/