Ford Bawa Mustang ke GIIAS 2025 Gebrakan Serius atau Sekadar Nostalgia?
- account_circle Pandito
- calendar_month Sab, 19 Jul 2025
- visibility 61

ford di giias
Ford Bawa Mustang ke GIIAS 2025 Gebrakan Serius atau Sekadar Nostalgia?
OTOExpo.com , Jakarta – Kabar baik buat para pecinta mobil bergaya macho dan legendaris: Ford akhirnya kembali tampil di GIIAS 2025.
Setelah sekian tahun absen dari sorotan pameran otomotif nasional, brand asal Amerika ini bawa amunisi menarik: mulai dari Ford Mustang yang ikonik, kolaborasi dengan kreator lokal, hingga deretan merchandise eksklusif.
Tapi tunggu dulu apakah semua ini benar-benar menandakan kembalinya Ford dengan komitmen yang solid? Atau justru hanya ajang show off tahunan yang, ya… bisa dibilang penuh gaya tapi minim arah?
Mustang Kembali, Tapi Buat Siapa?
Mari mulai dari highlight mereka: Ford Mustang akhirnya resmi hadir di Indonesia. Muscle car klasik yang sejak 1964 jadi simbol kebebasan dan performa kini kembali ke panggung Tanah Air.
Tapi masalahnya bukan soal keren atau tidak tapi soal relevan atau tidak.
Pasar mobil performa tinggi di Indonesia itu sempit, penuh tantangan pajak, dan tidak terlalu prioritas buat mayoritas pembeli. Harga Mustang? Diprediksi bakal di atas Rp 1,5 miliar.
Target pasarnya sempit, eksklusif, dan jelas bukan segmen yang bisa bikin Ford kembali berjaya seperti dulu.
Jadi, kalau ini adalah “simbol kebangkitan Ford” di Indonesia, maaf, agak susah dipercaya. Mustang bisa bikin booth ramai, tapi nggak bikin pasar Ford hidup.

ford di giias
Kolaborasi Kreatif
Ford juga mengumumkan kerja sama dengan kreator lokal seperti Alffy Rev, Ditto Percussion, dan pembalap offroad Julian Johan (Jejelogy).
Plus, mereka gandeng brand lokal seperti Rawtype Riot dan Soboyow buat bikin jaket, kaos, dan merchandise edisi terbatas.
Kreatif? Iya. Apik? Jelas.
Tapi sayangnya, langkah ini terkesan lebih seperti pencitraan ketimbang strategi yang benar-benar menjawab persoalan utama: apa rencana Ford untuk membangun kembali kepercayaan konsumen Indonesia?
Satu dekade lalu, Ford tinggalkan Indonesia. Banyak konsumen yang merasa ditelantarkan, suku cadang sulit, dan servis amburadul. Sampai sekarang, luka itu masih terasa.
Jadi kalau sekarang mereka kembali dengan penuh gaya, orang wajar curiga: “Apakah Ford bakal betah kali ini?”
Aftersales Masih Jadi PR Besar
Jujur saja, pameran bisa semegah apa pun, tapi kalau bengkel dan layanan purna jual masih minim, semua bakal percuma.
Saat ini Ford RMA Indonesia memang mengklaim sudah mulai membangun jaringan kembali, tapi masih terbatas di beberapa kota besar.
Padahal konsumen sekarang nggak cuma lihat performa mobil, tapi juga keandalan servis dan ketersediaan suku cadang. Kalau beli Ford, bisa servis di mana? Nunggu spare part berapa lama? Biaya servis mahal nggak?
Pertanyaan-pertanyaan inilah yang seharusnya dijawab lebih dahulu sebelum sibuk launching produk nostalgia dan menjual jaket keren.
Booth Gede, Strategi Kecil?
Booth Ford di GIIAS 2025 kabarnya akan tampil megah, dengan area khusus menampilkan Mustang dan mobil-mobil modifikasi hasil kolaborasi.
Tapi sayangnya, Ford belum menunjukkan arah bisnis jangka panjang mereka yang konkret.
Apakah mereka akan memperkenalkan mobil-mobil baru di kelas yang lebih mass-market seperti SUV atau crossover kompak? Apakah ada rencana produksi lokal, atau semua tetap impor dengan harga tinggi?
Belum jelas.
Kalau cuma mengandalkan model-model seperti Ranger Raptor dan Everest, yang segmentasinya juga terbatas, maka kehadiran mereka tidak akan jauh berbeda dari sekadar pelengkap pameran. Showroom penuh tapi SPK kosong.
Branding vs Komitmen
Publik otomotif Indonesia sekarang jauh lebih kritis. Mereka tak mudah tergoda branding dan promosi bombastis.
Apalagi Ford bukan nama baru mereka pernah hadir, lalu pergi. Lalu kembali, dan pergi lagi. Lalu balik lagi.
Jadi jangan salahkan publik kalau sekarang mereka mengangkat alis dan bilang: “Niat nggak, sih?”
Karena kalau sekadar tampil di GIIAS dengan booth gede dan merchandise stylish, itu bisa dilakukan siapa saja. Yang dibutuhkan pasar adalah komitmen jangka panjang, investasi serius, serta layanan yang terbukti.
Ford Keren di Panggung, Tapi Masih Kosong di Lapangan
Kita kasih kredit buat Ford yang kembali tampil dengan gaya dan energi baru di GIIAS 2025. Mustang adalah daya tarik tersendiri, kolaborasi kreatif memberi warna, dan booth mereka dijamin jadi spot yang ramai dikunjungi.
Tapi sayangnya, sampai artikel ini ditulis, belum ada tanda bahwa Ford benar-benar siap menghadapi kerasnya pasar Indonesia. Mereka masih perlu membuktikan lebih dari sekadar gimmick branding.
Kalau Ford hanya menjadikan Indonesia sebagai “pasar pameran”, bukan basis ekspansi serius, maka publik akan segera bosan.
Mustang bisa jadi legenda, tapi tanpa servis yang siap, dealer yang kuat, dan harga yang masuk akal, Ford hanya akan jadi tamu undangan tetap di GIIAS—bukan pemain utama di jalanan Indonesia.***
.
.
- Penulis: Pandito



