Edukasi Safety Riding #Cari_Aman untuk Pelajar dari Wahana Honda
- account_circle dimas
- calendar_month Jum, 13 Jun 2025
- visibility 94

Edukasi Safety Riding #Cari_Aman untuk Pelajar dari Wahana Honda
OTOExpo.com , Jakarta – Di jalanan, kita sering lihat pelajar yang naik motor sambil main ponsel, nggak pakai helm, atau bahkan boncengan tiga. Miris?
Jelas. Tapi di balik pemandangan itu, ada upaya kecil yang pantas dihargai salah satunya dilakukan oleh PT Wahana Makmur Sejati, Main Dealer Honda Jakarta-Tangerang.
Melalui kampanye #Cari_Aman, Wahana menggandeng Dinas Perhubungan Kota Tangerang Selatan untuk turun langsung ke sekolah-sekolah, menyampaikan pesan keselamatan berkendara ke generasi muda.
Tahun ini, kegiatan edukatif mereka menyasar 150 pelajar dari SMAN 7, SMK Negeri 1, dan SMK Negeri 2 Tangerang Selatan.
Langkah ini perlu diacungi jempol. Tapi kalau bicara keselamatan di jalan, satu pertanyaan penting muncul: apakah cukup dengan edukasi satu hari saja?
Pelajar Jadi Sasaran Utama Dan Memang Seharusnya Begitu
Mayoritas siswa SMA/SMK sudah akrab dengan motor sejak usia belia. Mobilitas tinggi, minim pengawasan, dan pengaruh lingkungan membuat mereka jadi kelompok paling rentan di jalan.
Fakta bahwa angka kecelakaan lalu lintas tertinggi justru datang dari kelompok usia produktif dan pelajar, jadi sinyal merah yang sudah lama berkedip.

“Kami ingin membentuk budaya berkendara yang aman dan bertanggung jawab sejak usia muda,” jelas Agus Sani, Head of Safety Riding Promotion Wahana.
Materi yang dibawakan dalam edukasi ini mencakup teori dasar berkendara, pentingnya penggunaan helm, dan pemahaman rambu lalu lintas.
Ada juga simulasi dan diskusi yang katanya dibuat interaktif meski masih belum jelas seberapa seru metode penyampaiannya.
Edukasi Bagus
Jangan salah paham, langkah Wahana dan Dishub ini jelas lebih baik dari tidak ada sama sekali. Tapi edukasi keselamatan itu bukan produk instan tidak bisa langsung “diserap” hanya lewat sekali seminar, apalagi jika dikemas kaku dan terlalu normatif.
Yang dibutuhkan adalah konsistensi dan integrasi ke dalam budaya sekolah. Misalnya:
- Kenapa tidak ada kurikulum khusus safety riding sebagai bagian dari pelajaran kewarganegaraan atau praktik di SMK?
- Mengapa edukasi ini tidak menyertakan pelatihan SIM C resmi untuk siswa usia 17+?
- Dan yang paling penting: apakah orang tua juga ikut diedukasi, atau hanya siswanya saja?
Tanpa pendekatan holistik, hasilnya akan sekadar jadi ceramah satu arah yang mudah dilupakan begitu siswa keluar kelas.
#Cari_Aman Itu Bukan Hanya Slogan Instagram
Honda lewat Wahana jelas mencoba melakukan branding positif lewat #Cari_Aman sebuah kampanye yang awalnya terlihat seperti tagline kekinian, tapi punya makna mendalam kalau benar-benar dihayati.
Masalahnya, selama kampanye ini lebih banyak terdengar saat peluncuran produk atau kegiatan marketing, nilainya akan tereduksi.
Harus ada langkah konkrit yang bisa diukur, seperti penurunan angka kecelakaan di kalangan pelajar di area yang sudah teredukasi.
Pelajar = Agen Perubahan? Harusnya Bisa
Ada satu harapan besar dari kegiatan ini: siswa yang ikut edukasi bisa jadi role model di lingkungannya. Bukan cuma di sekolah, tapi juga ke teman-teman tongkrongan, keluarga, bahkan komunitas motor lokal.
Tapi tentu ini perlu pendampingan dan pelibatan lebih lanjut, bukan dibiarkan mandiri tanpa dukungan setelah acara selesai.
Mungkin Wahana perlu bikin program lanjutan semacam:
- Safety Riding Ambassador tingkat sekolah
- Kompetisi vlog berkendara aman
- Reward dan sertifikasi berkala
Langkah Awal Berani Yang Layak Dipuji
Edukasi berkendara bagi pelajar seperti yang dilakukan oleh PT Wahana Makmur Sejati dan Dishub Tangsel lewat kampanye #Cari_Aman adalah pondasi penting menuju budaya berkendara yang lebih baik di Indonesia. Tapi ini baru langkah awal.
Masih banyak PR: dari sisi kurikulum sekolah, keterlibatan keluarga, hingga pengawasan hukum dan sosial di jalanan. Jika semua pihak hanya bergerak setahun sekali, hasilnya akan tetap stagnan.
Melalui kegiatan ini, para pelajar diajak menjadi agen perubahan yang mampu menularkan budaya tertib lalu lintas kepada lingkungan sekitar.
Diharapkan, angka kecelakaan lalu lintas di kalangan pelajar dapat ditekan secara signifikan.
Lewat kampanye keselamatan berkendara #Cari_Aman, kegiatan Safety Riding Promotion ini bukan sekadar edukasi, tapi juga investasi jangka panjang dalam menciptakan budaya berkendara yang lebih baik dan aman di masa depan demi terwujudnya Safety Indonesia.***
.
.
..
.
- Penulis: dimas


