News
light
Beranda » Kendaraan » Citroën Bangkit dari Tidur Panjang: Indomobil Buktikan Kelasnya Lewat Penghargaan Bergengsi di Bangkok

Citroën Bangkit dari Tidur Panjang: Indomobil Buktikan Kelasnya Lewat Penghargaan Bergengsi di Bangkok

  • account_circle Magoh
  • calendar_month Jum, 7 Nov 2025
  • visibility 79

Citroën Bangkit dari Tidur Panjang: Indomobil Buktikan Kelasnya Lewat Penghargaan Bergengsi di Bangkok

Indomobil Indonesia Raih Penghargaan Outstanding Citroën Distributor IAP di Bangkok

 

 

OTOExpo.com , Bangkok –  Ada sesuatu yang berbeda di panggung “Stellantis Honoring The Drive 2025” malam itu. Di antara deretan nama besar seperti Jeep, Fiat, dan Peugeot, satu nama yang dulu nyaris hilang dari radar publik Indonesia kembali bergema: Citroën.

Bukan hanya sebagai merek yang hidup dari kenangan masa lalu, tapi kini sebagai representasi kebangkitan.

Dan aktor di balik layar kebangkitan itu adalah PT Indomobil National Distributor Tbk, yang lewat kerja keras dan konsistensinya berhasil membawa pulang penghargaan Outstanding Citroën Distributor IAP (India–Asia Pacific).

Sebuah capaian yang bukan sekadar simbol prestise, tapi penegasan bahwa Citroën Indonesia kini kembali menjadi bagian dari percakapan besar dunia otomotif.

Bangkok

Bangkok menjadi saksi. Di sebuah ballroom elegan yang dihiasi lambang Stellantis, para perwakilan dari Asia dan Pasifik berkumpul untuk merayakan dedikasi.

Ajang “Stellantis Honoring The Drive 2025” bukan sekadar seremoni penghargaan, tetapi forum pengakuan bagi mitra dan distributor yang berhasil menyalakan kembali semangat merek-merek di bawah naungan Stellantis termasuk Abarth, DS Automobiles, Jeep, Ram, dan tentu, Citroën.

Bagi Citroën Indonesia, malam itu bukan sekadar malam kemenangan, tapi juga validasi: bahwa kerja dua tahun terakhir sejak kembalinya merek ini ke Indonesia tak sia-sia.

Indomobil National Distributor

Tan Kim Piauw, CEO PT Indomobil National Distributor, naik ke panggung menerima penghargaan dengan gestur sederhana — senyum, anggukan, dan satu kalimat yang penuh makna.

“Penghargaan ini adalah hasil dari kerja keras bersama. Kami bangga bisa membawa kembali semangat Citroën ke Indonesia, dan melihat merek ini kembali mendapat tempat di hati masyarakat.”

Kalimat yang sederhana, tapi mencerminkan perjalanan panjang  dari masa vakum, skeptisisme pasar, hingga kini, pengakuan regional.

Apa yang Membuat Citroën Layak Diapresiasi?

Citroën bukan sekadar merek mobil; ia adalah ikon desain dan filosofi hidup ala Prancis.

Dengan warisan lebih dari 100 tahun, Citroën dikenal lewat filosofi Advanced Comfort  konsep yang mengutamakan kelembutan suspensi, keheningan kabin, dan ergonomi yang intuitif.

Indomobil Indonesia Raih Penghargaan Outstanding Citroën Distributor IAP di Bangkok

Citroën tak pernah mencoba menjadi yang paling bertenaga atau paling cepat. Ia hanya ingin jadi yang paling nyaman  sesuatu yang terasa asing tapi juga segar di tengah tren SUV tangguh dan mobil listrik agresif masa kini.

Bagi publik awam, penghargaan semacam ini mungkin terasa simbolik. Tapi di baliknya, ada makna besar: pengakuan resmi dari Stellantis Asia Pacific bahwa Indonesia adalah pasar penting yang tumbuh pesat, dan Indomobil mampu mengelolanya dengan strategi matang.

Dalam dua tahun, Citroën Indonesia telah membangun lebih dari 50 titik layanan purna jual di berbagai kota besar. Sebuah langkah agresif yang jarang dilakukan merek Eropa baru di Tanah Air.

Tak hanya itu, Citroën juga menjaga harga suku cadang tetap kompetitif, sesuatu yang dulunya menjadi kelemahan besar saat merek ini masih beroperasi di era 1990-an.

Namun, di balik gemerlap prestasi, tetap ada nada realistis yang perlu diucap: Citroën memang punya pesona, tapi pasar Indonesia tak selalu mudah ditaklukkan. Harga jual yang premium, minim awareness, serta ketatnya persaingan dari Jepang dan China menjadi tantangan nyata.

Strategi Citroën Membangun Ulang Reputasi di Indonesia

Indomobil tampaknya sadar: nostalgia saja tidak cukup.

Mereka membangun pendekatan baru yang menggabungkan komunikasi digital, komunitas otomotif, dan ekspansi jaringan dealer modern.

Citroën kini tak lagi dijual sebagai “mobil eksklusif orang Prancis”, tapi sebagai kendaraan urban premium yang fungsional dan terjangkau untuk kalangan muda profesional.

Model seperti Citroën C3 Aircross dan ë-C3 dirancang agar tetap selaras dengan arah global Stellantis — yakni elektrifikasi.
Citroën Indonesia juga aktif dalam mengedukasi pasar tentang kenyamanan suspensi hidrolik progresif, yang menjadi DNA teknologi merek ini sejak era Citroën GS dan CX di tahun 1990-an.

Momentum Formula E

Menariknya, momen penghargaan di Bangkok ini bertepatan dengan pengumuman kembalinya Citroën ke ajang Formula E musim ke-12.

Diperkuat oleh pembalap ternama Jean-Éric Vergne dan Nick Cassidy, Citroën ingin menunjukkan bahwa mereka bukan sekadar merek nostalgia, tapi juga pionir dalam mobilitas listrik berkelanjutan.

Keterlibatan ini selaras dengan arah Citroën Indonesia yang kini mulai mengarah ke kendaraan ramah lingkungan dan efisiensi energi.

Prestasi Citroën Indonesia di Bangkok memang layak diapresiasi. Tapi, penghargaan tak serta-merta menjamin penetrasi pasar yang kuat.

Citroën masih menghadapi PR besar: membangun kepercayaan jangka panjang dan melawan persepsi lama sebagai merek “unik tapi rumit.”

Bahkan beberapa konsumen masih skeptis terhadap nilai jual kembali dan jaringan servis yang belum sepadat rival Jepang.
Namun, langkah-langkah agresif Indomobil memperkuat jaringan servis, memastikan suku cadang mudah didapat, dan fokus pada brand experience layak diapresiasi.

Seperti kata Tan Kim Piauw,

“Ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan baru Citroën di Indonesia.”

Dan kalimat itu terdengar seperti janji: bahwa kebangkitan Citroën kali ini bukan sekadar euforia sesaat.

Antara Masa Lalu dan Masa Depan

Citroën pernah menjadi legenda jalanan Indonesia lewat model GS dan CX. Kini, merek itu mencoba bangkit di dunia yang telah berubah lebih digital, lebih sadar lingkungan, lebih kompetitif.

Namun jika sejarah bisa bicara, Citroën selalu punya cara untuk bertahan  bukan dengan menjadi yang paling keras, tapi yang paling lembut dalam menggetarkan hati pengemudi.

Bangkok hanyalah permulaan.

Dan mungkin, kebangkitan Citroën di Indonesia kali ini bukan sekadar tentang mobil  tapi tentang keberanian untuk percaya bahwa kenyamanan, inovasi, dan seni berkendara masih punya tempat di dunia yang serba cepat ini.****

  • Penulis: Magoh
  • Editor: dimas lombardi

✈︎ Random Artikel ✈︎

expand_less