China Punya Kereta Apung Lebih Cepat dari Pesawat
OTOExpo.com – Teknologi China semakin menjadi-jadi. Kali ini mereka berhasil memubuat kereta yang lebih cepat dari pesawat. Menggunakan teknologi apung, kereta ini mampu menempuh jarak 600 kilometer perjam.
Masih berbentuk prototipe, kerete cepat ini menggunakan teknologi levitasi magnetik (maglev), yang mampu mendorong benda dengan cepat menggunakan pelampung.
Yang membuat kereta ini sangat cepat karena gesekan benda yang sedikit akan mempercepat laju, lebih lembut serta minim getaran, sehingga mengurangi kebisingan saat kendaraan melaju.
Sebelum dengan kecepatan 600 kilometer per jam, China telah lebih dulu memiliki kereta maglev yang mampu berjalan 30 kilometer per jam, menghubungkan bandara Pudong Shanghai dan pusat kota. Namun kecepatannya masih terbilang rendah.
Wakil Kepala Insinyur Pengembangan CRRC Sifang Corporation, Ding Sansan menyebut pembuatan kereta ini untuk membuktikan, kendaraan yang dikembangkannya lebih cepat dari pada pesawat sekalipun.
“Dibutuhkan sekitar empat setengah jam dengan pesawat termasuk waktu persiapan perjalanan, sekitar lima setengah jam dengan kereta api berkecepatan tinggi. Namun hanya memakan waktu tiga setengah jam dengan maglev,” ungkap Ding Sansan.
Menurut laporan, kereta ini baru akan memasuki masa uji coba tahun depan. Sedangkan secara hitung-hitungan kereta bisa memasuki produksi massal pada 2021.
Sementara itu, Inggris sendiri kini masih berjuang memproduksi HS2, dan tidak menutup kemungkinan akan berkolaborasi dengan teknologi maglev. Direct City Network (DCN) sedang mengembangkan rencana ‘sistem bawah tanah tercepat di dunia’, yang dapat berjalan dari Liverpool ke Hull dalam waktu 29 menit.
China mengklaim kereta hyperloop maglevnya memecahkan rekor kecepatan dunia pada uji coba, mencapai 387 mph (623 km/jam). Mereka berharap nantinya kecepatan kereta tersebut akan 3x lebih cepat, atau mencapai 2.000 km/jam yang artinya lebih cepat dari pesawat.
Rekor sebelumnya dipegang oleh L0 Series SCMaglev Jepang dengan kecepatan tertinggi 375 mph (630 km/jam). T-Flight dibangun oleh China Aerospace Science and Industry Corporation (CASIC).
Kereta ini melayang secara magnetik di dalam terowongan bertekanan rendah untuk mengurangi hambatan udara.
CASIC membangun jalur uji 1,2 mil (2 km) yang dilalui dalam tabung vakum bertekanan rendah. Untuk mencapai kecepatan tinggi, gesekan harus minim. Karenanya, CASIC membuat jalur uji dengan tingkat kerataan luar biasa dengan toleransi hanya 0,01 inci (0,3 mm).
Terowongan selebar 20 kaki (6 meter) tersebut juga memiliki tingkat kesalahan ukuran geometris kurang dari 0,1 inci (2 mm), berarti ada selisih toleransi yang sangat kecil dari bentuk yang sempurna. Dan seluruh pipa dapat kembali ke tekanan normal dalam lima menit, dilaporkan oleh New Atlas.
Pada fase pengujian kedua, CASIC berencana memperpanjang jalur menjadi 37 mil (60 km), memungkinkan kereta mencapai 621 mph (1.000 km/jam).
Target kecepatan teoritis T-Flight bahkan akan melebihi rata-rata kecepatan jet penumpang (575-600 mph)! Ambisi CASIC berlanjut dengan rencana jalur Wuhan-Beijing yang dapat mencapai 1.243 mph (2.000 km/jam).
Anda harus log masuk untuk menerbitkan komentar.