Astra Honda Kembali Panen Podium, PR Menanti Jelang ARRC Mandalika
- account_circle Abimanyu
- calendar_month Sen, 14 Jul 2025
- visibility 63

Astra Honda Kembali Panen Podium, PR Menanti Jelang ARRC Mandalika
OTOExpo.com , Jakarta – Pebalap-pebalap muda binaan Astra Honda Motor (AHM) kembali jadi sorotan di lintasan balap internasional.
Dari Jepang hingga Jerman, bendera Merah Putih kembali berkibar lewat torehan podium dari Asia Road Racing Championship (ARRC) dan Red Bull MotoGP Rookies Cup (RBRC).
Tapi di balik gemerlap podium ini, masih ada pekerjaan rumah yang harus dibereskan kalau AHM ingin benar-benar mendominasi semua lini kompetisi.
Adenanta Menggila di Jepang, Puncaki Klasemen SS600
Di kelas SuperSport 600 (SS600) ARRC, M. Adenanta Putra tampil luar biasa. Pada race pertama di Sirkuit Mobility Resort Motegi, Jepang, Sabtu (12/7), Adenanta yang start dari posisi kedua, sempat memimpin balapan sebelum tergeser ke posisi keempat karena duel ketat dengan rider lain.

Namun, berkat pengalaman dan ketenangan, ia berhasil merebut kembali posisi ketiga di tikungan terakhir. Bukan podium tertinggi memang, tapi cukup buat menunjukkan kelasnya.
Namun, yang benar-benar mencuri perhatian adalah race kedua pada Minggu (13/7). Start mulus, pace konsisten, dan minim kesalahan, Adenanta sukses mengunci kemenangan dan finis di posisi pertama.
Ia unggul lebih dari 1 detik dari pesaing terdekat selisih yang cukup lebar untuk level kompetisi Asia.
Hasil ini membuat Adenanta mantap di puncak klasemen SS600 dengan 108 poin. Sementara itu, rekan setimnya Herjun Atna Firdaus dan Rheza Danica Ahrens masih kesulitan konsisten.
Herjun finis di posisi 8 pada race pertama namun DNF (Did Not Finish) di race kedua. Rheza malah terjatuh di race pertama dan hanya mampu menyelesaikan race kedua di posisi ke-16.
Catatan kritis: kalau AHM ingin tim SS600 dominan total, bukan cuma Adenanta yang harus tampil prima. Dua rider lainnya masih terlalu fluktuatif performanya. Konsistensi jelas jadi PR besar.
Kelas AP250: Arbi Masih Unggul, Tapi Persaingan Makin Ketat
Di kelas AP250, Fadillah Arbi Aditama masih memegang kendali klasemen sementara. Namun, performanya di Motegi menunjukkan bahwa kompetisi di kelas ini makin rapat.
Pada race pertama, Arbi sempat beberapa kali memimpin, tapi sayangnya harus puas finis di posisi keenam setelah tergeser di lap terakhir. Ini jelas bukan hasil yang buruk, tapi juga bukan hasil ideal bagi pemegang klasemen.
Di race kedua, Arbi sempat merosot hingga posisi 11 karena menghindari insiden. Tapi semangat pantang menyerahnya berbuah hasil: ia kembali merangsek ke depan dan finis di posisi enam lagi.
Konsisten di enam besar memang bagus, tapi tekanan dari pebalap lain mulai terasa.
Davino Danang Aji, rookie AHM di kelas ini, finis di posisi 13 dan 17—masih perlu adaptasi dan jam terbang lebih panjang.
Kesimpulan? Arbi perlu lebih cermat menjaga posisi di lap-lap akhir. Beberapa kali unggul tapi justru kehilangan momentum di akhir race bisa berbahaya kalau terjadi lagi di Mandalika.
Prestasi Eropa: Ramadhipa Kejutkan Sachsenring
Sementara itu di belahan Eropa, bendera Merah Putih juga berkibar lewat MK. Ramadhipa yang tampil impresif di Red Bull MotoGP Rookies Cup.
Pada race pertama di Sachsenring, Jerman, Ramadhipa berhasil mengamankan podium kedua, hasil yang cukup mengejutkan mengingat ketatnya persaingan di ajang yang jadi batu loncatan ke Moto3 ini.
Veda Ega Pratama, nama lain yang sudah dikenal dari ajang junior MotoGP, juga tak kalah cemerlang dengan finis di posisi keempat.
Ini bukan sekadar prestasi individu, tapi jadi sinyal bahwa pembinaan AHM mulai menuai hasil nyata di arena yang lebih besar.
Kita bicara tentang kompetisi Eropa, di mana skill, teknik, dan mental dituntut lebih tinggi. Tapi konsistensi tetap jadi kunci mampukah mereka mempertahankan momentum di race kedua?
Komentar AHM: Optimistis Tapi Tetap Realistis
Andy Wijaya, GM Marketing Planning and Analysis AHM, menyampaikan bahwa pencapaian ini adalah hasil pembinaan berkelanjutan untuk membawa pebalap muda Indonesia ke level dunia.
“Kami akan terus mendampingi para talenta muda agar mereka bisa bersaing di ajang tertinggi dunia,” ujar Andy.
Tapi tentu, pencapaian seperti ini harus diiringi dengan support teknis yang konsisten, termasuk pengembangan motor dan adaptasi lintasan yang berbeda-beda.
Terlebih, peralihan dari Asia ke Eropa jelas membutuhkan pendekatan berbeda, baik dari segi teknis maupun mentalitas.
Klasemen Sementara: AHM Masih Punya Peluang Emas
-
SS600:
-
Adenanta – 108 poin (Posisi 1)
-
Herjun – 40 poin (Posisi 10)
-
Rheza – 13 poin (Posisi 16)
-
-
AP250:
-
Arbi – 104 poin (Posisi 1)
-
Davino – 35 poin (Posisi 9)
-
Posisi klasemen ini memberi ruang besar bagi AHM untuk terus mengembangkan performa tim, apalagi seri selanjutnya bakal digelar di Mandalika, Indonesia.
Dukungan publik lokal bisa jadi dorongan tambahan, tapi tekanan untuk menang di kandang sendiri juga tak kalah besar.
Menuju Mandalika
Putaran keempat ARRC 2025 akan berlangsung di Pertamina Mandalika International Circuit pada 30–31 Agustus 2025. Ini bisa jadi titik balik atau titik jatuh bagi para pebalap AHM.
Adenanta jelas jadi tumpuan. Tapi kalau AHM ingin menegaskan dominasinya di kancah Asia, semua pebalapnya harus konsisten tampil di level atas. Bukan hanya satu atau dua podium, tapi sapu bersih!
Prestasi anak-anak muda binaan AHM jelas membanggakan. Tapi jalan menuju panggung dunia seperti MotoGP atau WSBK masih panjang.
Podium demi podium memang keren, tapi konsistensi, kesiapan mental, dan ketangguhan teknis di semua kondisi akan jadi kunci sejati.
Semoga di Mandalika nanti, bukan cuma Adenanta atau Arbi yang bersinar. Tapi seluruh armada pebalap AHM! ***
.
.
.
- Penulis: Abimanyu


