News
light
Beranda » Business » ASLC Optimis Bisnis Mobil Bekas Tumbuh 2025, Siapkan Buyback Saham dan MESOP

ASLC Optimis Bisnis Mobil Bekas Tumbuh 2025, Siapkan Buyback Saham dan MESOP

  • account_circle Pandito
  • calendar_month Sen, 26 Mei 2025
  • visibility 86

ASLC Optimis Bisnis Mobil Bekas Tumbuh 2025, Siapkan Buyback Saham dan MESOP

 

 

OTOExpo.com , Jakarta – ASLC Optimis Bisnis Mobil Bekas Tumbuh di 2025, Siapkan Buyback Saham Rp50 Miliar

Pasar mobil bekas di Indonesia makin menunjukkan geliat positif, dan PT Autopedia Sukses Lestari Tbk (ASLC) berada di garda terdepan dalam menangkap momentum tersebut.

Melalui platform omnichannel mereka seperti Caroline.id, JBA, dan MotoGadai, ASLC mencatat kinerja gemilang sepanjang kuartal I 2025.

Gak cuma penjualan mobil bekas yang meningkat, ASLC juga bersiap meluncurkan program buyback saham senilai Rp50 miliar demi memperkuat kepercayaan investor dan menjaga likuiditas saham di pasar.

Sebuah langkah strategis yang nggak cuma berbicara soal pertumbuhan bisnis, tapi juga mencerminkan keseriusan manajemen dalam mengelola nilai perusahaan secara berkelanjutan.

Penjualan Caroline.id Ngebut, Sumbang 70% Pendapatan

Di awal 2025, ASLC berhasil menjual lebih dari 900 unit mobil bekas lewat Caroline.id. Nilai transaksinya mencapai Rp154,7 miliar, menyumbang sekitar 70% dari total pendapatan Perseroan di kuartal tersebut.

Caroline.id, sebagai platform ritel mobil bekas milik ASLC, jadi andalan utama yang menunjukkan kinerja luar biasa.

Dengan pendekatan digital yang terintegrasi, konsumen bisa melakukan pencarian, inspeksi, hingga pembelian mobil bekas dengan lebih mudah dan aman.

Ini bukti konkret bahwa digitalisasi proses jual beli mobil bekas bukan hanya tren, tapi sudah jadi kebutuhan pasar yang mampu menghasilkan pendapatan besar.

Bisnis Lelang JBA: Penjualan Hampir 30 Ribu Unit

Bukan cuma dari sisi ritel, unit lelang milik ASLC yaitu JBA Indonesia juga menunjukkan performa mantap. Selama kuartal pertama 2025, JBA sukses menjual sekitar 29.800 unit kendaraan roda dua dan roda empat melalui proses lelang.

Dengan dukungan infrastruktur teknologi dan jaringan cabang yang tersebar di seluruh Indonesia, JBA masih menjadi market leader di bisnis lelang kendaraan, menguasai sekitar 40% pangsa pasar nasional.

Ini menjadikan JBA sebagai salah satu pilar penting dalam ekosistem bisnis ASLC dari ritel, lelang, hingga pembiayaan melalui MotoGadai.

Pendapatan Tumbuh 21,4%, Laba Bersih Capai Rp13,7 Miliar

Secara keseluruhan, pendapatan ASLC di Q1 2025 mencapai Rp222,5 miliar, tumbuh 21,4% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Dari angka tersebut, ASLC berhasil membukukan laba bersih sebesar Rp13,7 miliar, menunjukkan efisiensi operasional dan sinergi yang solid antar lini bisnis.

Presiden Direktur ASLC, Jany Candra, menyampaikan bahwa pemantauan kinerja secara konsisten menjadi kunci dalam menjaga pertumbuhan.

“Kami akan terus memperkuat ekosistem bisnis mobil bekas melalui Caroline.id, JBA, dan MotoGadai guna menjaga dan meningkatkan capaian positif,” ujarnya.

Rencana Buyback Saham Rp50 Miliar: Strategi Naikkan Kepercayaan Investor

Satu langkah strategis yang menarik perhatian pasar adalah rencana ASLC untuk melakukan pembelian kembali saham (buyback) senilai Rp50 miliar. Aksi korporasi ini bertujuan untuk:

  • Meningkatkan likuiditas saham di pasar,
  • Memberikan sinyal positif ke investor soal fundamental perusahaan,
  • Menstabilkan harga saham agar lebih mencerminkan nilai intrinsik.

Persetujuan aksi buyback ini akan dimintakan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang dijadwalkan berlangsung pada 17 Juni 2025.

Jika disetujui, ASLC akan diberi keleluasaan untuk melaksanakan buyback selama 12 bulan ke depan.

Menurut Jany, “Program buyback ini diharapkan akan dapat membawa harga saham ASLC ke posisi yang mencerminkan nilai fundamental Perseroan.”

Kepemilikan Saham untuk Karyawan dan Manajemen

Selain buyback, ASLC juga menggulirkan rencana Management and Employee Stock Option Program (MESOP). Program ini memungkinkan karyawan dan manajemen memiliki saham perusahaan melalui skema opsi saham.

Langkah ini nggak hanya jadi insentif jangka panjang untuk tim internal, tapi juga memperkuat loyalitas dan keterlibatan pegawai terhadap performa perusahaan. Intinya, semua tumbuh bareng nggak cuma pemegang saham, tapi juga orang-orang di balik layar.

ASLC, saham ASLC, mobil bekas 2025, Caroline.id, bisnis lelang JBA, buyback saham ASLC, MESOP ASLC, saham otomotif, mobil bekas Indonesia

Fokus pada Pertumbuhan Berkelanjutan

Dengan tiga lini bisnis kuat (Caroline.id, JBA, MotoGadai), strategi ekspansi digital, serta dukungan infrastruktur lelang nasional, ASLC punya pondasi yang solid untuk terus tumbuh di industri otomotif bekas yang semakin bergeliat.

Permintaan mobil bekas yang tetap tinggi di tengah tantangan ekonomi global jadi bukti bahwa pasar ini masih sangat potensial. ASLC menangkap peluang ini dengan memperluas layanan, menjaga kualitas, dan terus berinovasi.

Tahun Cerah untuk ASLC dan Industri Mobil Bekas

Dari data penjualan yang meningkat, pendapatan dan laba yang naik, hingga rencana buyback saham dan MESOP, ASLC menunjukkan bahwa mereka tidak hanya adaptif, tapi juga proaktif menghadapi tantangan dan peluang 2025.

Kalau kamu investor yang sedang mempertimbangkan sektor otomotif, saham ASLC patut masuk radar.

Begitu juga jika kamu pelaku bisnis atau pengamat pasar mobil bekas kinerja ASLC bisa jadi indikator kuat bahwa industri ini siap melaju lebih kencang. *****

.

.

.

.

  • Penulis: Pandito

✈︎ Random Artikel ✈︎

expand_less